Fakta Vjosa, Sungai Alami di Eropa yang Bebas Bendungan

Mengalir di perbatasan Albania-Yunani

Beda dengan kebanyakan wilayah sungai besar Eropa yang sudah penuh dengan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), sungai Vjosa atau Vjosë yang berada di teritori Albania dipercaya menjadi satu-satunya kawasan yang masih alami karena alirannya bebas dari halangan bendungan. 

Meski dianggap sebagai sumber energi terbarukan, bendungan ternyata memiliki dampak yang serius bagi lingkungan. Melansir liputan DW, aliran yang tidak lancar atau berubah karena bendungan otomatis akan mengganggu kehidupan organisme yang tinggal dan bergantung pada sungai.

Akibatnya bisa sampai pada berkurangnya biodiversitas dan kelangkaan spesies tertentu, penambahan gas metana karena tumbuhan yang mati atau busuk karena terendam air, hingga penurunan kualitas air. Hal ini sudah banyak terjadi di Amazon dan Mekong. 

Bagaimana Vjosa bisa bertahan dari tuntutan akan kebutuhan PLTA? Berikut beberapa fakta menariknya. 

1. Sungai Vjosa memanjang dari Albania Selatan menuju Laut Adriatik 

Fakta Vjosa, Sungai Alami di Eropa yang Bebas Bendunganpemandangan Sungai Vjosa di kota Tepelene, Albania (instagram.com/vizion.nails)

Jika dilihat di peta, Sungai Vjosa atau Vjosë mengalir dari selatan Albania menuju Laut Adriatik. Ia melewati beberapa kota di Albania seperti Fier, Kuta, Telepene, Lubonje, Memaliaj, Kashist, Selenice, dan lain sebagainya. Sampai di kota paling selatan dari Albania, Vjosa kemudian bertemu dengan Sungai Sarantaporo yang masuk teritori Yunani. 

Dari kejauhan, Vjosa memiliki warna air biru pucat dengan delta menyerupai pulau dengan pasir putih di beberapa bagiannya. Ia dikelilingi hamparan ladang hijau yang luas berupa semak dedalu (willow) dan pepohonan poplar serta tamariska. Ini membuat pemandangan Vjosa sangat khas, beda dengan penampakan sungai-sungai lain di dunia. 

2. Memiliki kualitas air dan biodiversitas yang bagus berdasarkan hasil penelitian di tahun 2011

Fakta Vjosa, Sungai Alami di Eropa yang Bebas Bendunganpemandangan Sungai Vjosa di kota Tepelene, Albania (instagram.com/vzhara/)

Tak hanya penampakannya yang memukau, secara kualitas air, Vjosa juga menonjol. Hamzaraj, dkk. lewat International Journal of Advances in Engineering & Technology pernah mempublikasikan penelitian tentang Sungai Vjosa di tahun 2014.

Mereka mengumpulkan sampel air dari enam stasiun air di Sungai Vjosa pada Maret 2011. Hasilnya cukup memuaskan dengan empat stasiun berhasil mendapatkan predikat "baik" dan dua sisanya berpredikat "sangat baik". Dari enam stasiun itu pula, hanya satu yang terdampak aktivitas manusia. 

Selain kualitas air, mereka juga meneliti kekayaan biodiversitas di Vjosa. Hasilnya tidak seberapa buruk, dengan mayoritas stasiun berhasil mencapai indeks biotik kurang dari 4 yang artinya sangat baik atau hanya mengalami polusi ringan. 

Berdasarkan laporan UNDP, beberapa spesies yang paling mencolok di Vjosa adalah lynx, chamois, berang-berang Eurasia, kura-kura endemik Balkan dan Mediterania bernama Testudo marginata, serta berbagai spesies ular dan ikan lainnya. 

3. Terancam wacana pembangunan bendungan oleh pemerintah Albania di tahun 2020

Fakta Vjosa, Sungai Alami di Eropa yang Bebas Bendunganpotret aktivis yang memprotes pembangunan bendungan di Vjosa, diambil oleh Oblak Aljaz (instagram.com/leonardodicaprio)

Fakta bahwa Vjosa belum terjamah pembangunan bendungan adalah sebuah berkah. Ia telah menghidupi banyak penduduk desa lokal selama berabad-abad. Namun, semua terancam ketika pemerintah Albania mengeluarkan wacana pembangunan bendungan di Vjosa. 

Melansir majalah Oceanographic dan National Geographic, wacana ini muncul di September 2020. Pemerintah menggunakan istilah pembangunan taman nasional. Namun, banyak aktivis yang curiga taman nasional hanyalah kedok untuk eksploitasi komersial lain yang bisa membahayakan kelestarian alam di kawasan tersebut. 

Beberapa NGO yang bergerak di isu lingkungan seperti EcoAlbania, EuroNatur, Patagonia, RiverWatch dan berbagai komunitas lokal pun mengampanyekan penolakan terhadap pembangunan bendungan lewat koalisi koalisi bernama Save the Blue Heart of Europe. Mereka menargetkan deklarasi Vjosa sebagai wild river national park untuk menghentikan wacana eksploitasi masif dalam bentuk apapun.

4. Vjosa tidak aman dari perubahan iklim dan kegiatan pertanian

Fakta Vjosa, Sungai Alami di Eropa yang Bebas Bendunganpemandangan Sungai Vjosa dari ketinggian (instagram.com/edelweiss.on.the.road)

Sama dengan kawasan lain di dunia, Vjosa tak lepas dari ancaman perubahan iklim. Menurut Petto, dkk. dalam tulisan mereka yang berjudul 'The Expected Impacts of Climate Changes to the Transboundary Water Resources in Vjosa River Catchment, Albania', Vjosa akan terancam penguapan.

Ini karena curah hujan di Albania Selatan selama ini lebih rendah dari bagian Utara. Mereka juga memprediksi bahwa curah hujan akan turun konstan dari tahun ke tahun akibat perubahan iklim dengan puncaknya di setiap musim panas.

Penelitian lain dari Roessler, dkk. yang berjudul 'Fluvial processes and changes in the floodplain vegetation of the Vjosa river' menemukan bahwa terjadi penurunan kepadatan vegetasi di wilayah aliran sungai tersebut dari tahun 1980 sampai 2016 dari 491 ha menjadi hanya 137 ha. Kebanyakan terjadi karena kebutuhan pertanian. 

5. Terancam tetap dieksploitasi karena kebutuhan energi yang meningkat

Fakta Vjosa, Sungai Alami di Eropa yang Bebas Bendunganpenampakan delta di Sungai Vjosa (instagram.com/outside.fr)

Ancaman lain datang dari fakta bahwa Albania sangat tergantung pada PLTA dan bahan bakar fosil impor menurut laporan dari European Training Foundation di tahun 2021. Ada potensi pengembangan energi terbarukan dari tenaga angin dan surya. Namun, tentu proses riset dan pengembangannya akan lama. 

Ketergantungan inilah yang membuat pemerintah Albania memiliki niatan untuk memanfaatkan Vjosa sebagai titik pembangunan setidaknya 10 PLTA baru. Sejauh ini air memang dianggap sumber energi paling ekonomis dan rendah jejak karbon, tetapi juga kontroversial.

Sungai Vjosa yang mempesona diuntungkan oleh posisinya di Albania yang belum terjamah industrialisasi besar-besaran. Namun, seiring bertambahnya populasi manusia, kebutuhan untuk mengeksploitasi alam pun akan mengikuti. 

Semoga sungai Vjosa bisa tetap menjadi sungai yang tidak tereksploitasi dan tetap menjadi salah satu sungai untuk mempertahankan kesehatan bumi, ya!

Baca Juga: 9 Fakta Menarik Sungai Rhein, Muara dari Sungai Aare Swiss

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya