Ini 6 Satwa Langka ‘Penghuni’ Hutan Sumatra, Sudah Tahu Belum?

Semoga terjaga dan jangan sampai punah ya!

Pulau Sumatra memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, termasuk di dalamnya berbagai jenis satwa yang dilindungi. Perburuan ilegal, konflik dengan manusia hingga sulitnya beradaptasi dengan iklim dan lingkungan di masa sekarang ini diyakini menjadi beberapa penyebab satwa yang dilindungi menuju kepunahan, khususnya yang memiliki habitat di alam liar. 

Tahukah kamu bahwa kepunahan satu satwa dapat berefek domino dalam satu ekosistem yang berujung pada kerusakan jaring kehidupan ekosistem secara menyeluruh? Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kelangsungan satwa-satwa yang hampir punah ini adalah dengan melakukan restorasi kawasan hutan yang menjadi habitat mereka seperti yang dilakukan Restorasi Ekosistem Riau (RER).

Baru-baru ini, RER mempublikasikan Laporan Kemajuan mereka dalam melindungi kawasan hutan yang merupakan habitat bagi 797 spesies ini. Dari jumlah itu, ada lebih dari 57 spesies yang dikategorikan oleh lembaga konservasi dunia International Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai spesies yang populasinya terancam.

Restorasi Ekosistem Riau (RER) merupakan  program restorasi dan konservasi hutan gambut terbesar di Sumatra yang diinisiasi oleh Grup APRIL sejak 2013 dan beroperasi atas izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. RER berkomitmen melindungi, merestorasi, dan mengkonservasi ekosistem hutan gambut serta menjaga stok karbon dan melestarikan keanekaragaman hayati di area konsesi seluas 150.693 ha di Riau. Luasan ini setara dengan luas kota London lho.

Apa aja sih satwa langka yang terancam punah yang dapat ditemukan di area konsesi RER tersebut? Yuk cek faktanya di bawah.

1. Rangkong Badak (Buceros Rhinoceros)

Ini 6 Satwa Langka ‘Penghuni’ Hutan Sumatra, Sudah Tahu Belum?IDN Times/Grup APRIL

Cantik. Mungkin itu kata yang terbesit saat melihat foto dari Rangkong Badak. Ciri utamanya adalah memiliki paruh besar dan tanduk melengkung ke atas dengan paruh berwarna merah-kuning. Selain itu, ekornya berwarna putih dengan garis hitam.

Sayangnya, burung cantik ini dikategorikan Rentan (Vulnerable/VU) oleh IUCN atau tergolong terancam. Selain cantik, tim lapangan RER yang sering bertemu burung ini melaporkan bahwa mereka kerap mengeluarkan suara menderu bagai pusaran angin saat terbang dan senang bertengger di tajuk pohon tertinggi di kawasan restorasi ini. 

Uniknya lagi, Rangkong Badak dikenal sebagai tipikal burung yang setia (monogami) kepada pasangan dan anak-anaknya lho. Bersama pasangannya, Rangkong akan hidup bersama, termasuk membesarkan anak bersama. Bahkan, bila salah satu pasangannya mati maka Rangkong Badak ini akan terus menjalani hidupnya tanpa mencari pendamping lagi. 

2. Macan Dahan (Neofelis diardi)

Ini 6 Satwa Langka ‘Penghuni’ Hutan Sumatra, Sudah Tahu Belum?(Foto dari Kamera Jebak) IDN Times/Grup APRIL

Indonesia memiliki beberapa spesies kucing liar yang tidak akan kamu temukan di belahan bumi lain, salah satunya adalah Macan Dahan Sunda. Melansir dari situs IUCN, populasi Macan Dahan Sunda dewasa yang ada di alam liar berjumlah sekitar 4.500 ekor dan angka tersebut mengalami penurunan setiap waktunya. 

Hal itu menyebabkan kucing liar ini masuk dalam kategori Rentan (Vulnerable/VU). Untungnya, spesies kucing ini diketahui masih bisa dijumpai di kawasan hutan di Semenanjung Kampar, Riau khususnya yang berada di bawah pengelolaan program Restorasi Ekosistem Riau (RER).

3. Beruang Madu (Helarctos malayanus)

Ini 6 Satwa Langka ‘Penghuni’ Hutan Sumatra, Sudah Tahu Belum?(Foto dari Kamera Jebak) IDN Times/Grup APRIL

Ini bukan Winnie the Pooh, tetapi memiliki kegemaran yang sama yaitu madu. Saking gemarnya, nama spesies ini dalam Bahasa Indonesia adalah Beruang Madu. Sebagaimana umumnya beruang, spesies ini merupakan omnivora yang juga memakan lebah, rayap, semut, kumbang, dan buah-buahan. Beruang ini juga memiliki lidah yang cukup panjang lho, kira-kira 25 cm. Gunanya adalah untuk mengais makanan di sarang lebah atau sarang serangga lainnya.

Status Beruang Madu menurut IUCN berada dalam kategori Rentan (Vulnerable/VU). Kamera jebak yang dipasang tim RER beberapa kali menangkap gambar induk Beruang Madu bersama beberapa anaknya. Selain itu, tim juga seringkali menemukan pohon-pohon yang memiliki bekas cakaran Beruang Madu.

4. Kucing Kepala Datar (Prionailurus planiceps)

Ini 6 Satwa Langka ‘Penghuni’ Hutan Sumatra, Sudah Tahu Belum?(Foto dari Kamera Jebak) IDN Times/Grup APRIL

Banyak yang tidak mengetahui bahwa Pulau Sumatra memiliki jenis kucing ini. Berdasarkan situs rekoforest.org, kucing ini masuk ke dalam salah satu spesies kucing yang paling tidak dikenal dan paling terancam di dunia, dengan kurang dari 2.500 individu dewasa saja di alam liar. Sejak tahun 2008, kucing ini sudah terdaftar sebagai spesies yang Terancam Punah (Endangered/EN) oleh IUCN.

Pada kuartal terakhir tahun 2019, tim RER berhasil merekam penampakan empat ekor kucing berkepala datar di tiga dari empat wilayah konsesinya di Semenanjung Kampar, Riau, lebih detailnya bisa cek di sini ya!

5. Bangau Storm (Ciconia Stormi)

Ini 6 Satwa Langka ‘Penghuni’ Hutan Sumatra, Sudah Tahu Belum?IDN Times/Grup APRIL

Bangau Storm atau dikenal juga dengan Bangau Hutan Rawa adalah salah satu jenis burung langka yang ditemui di hutan gambut Sumatra. Menurut perkiraan, jumlah Bangau Storm di seluruh daerah persebarannya hanya tinggal 260 - 300 ekor saja.

Jumlahnya yang terus menurun membuat IUCN mengelompokkannya ke dalam status "terancam" (Endangered/EN). Bangau Storm memiliki ciri berukuran besar dengan panjang mencapai 80 cm. Bulunya dominan berwarna hitam dan putih dengan paruh merah yang sedikit melengkung ke atas.

6. Sempidan Merah (Lophura erythrophthalma)

Ini 6 Satwa Langka ‘Penghuni’ Hutan Sumatra, Sudah Tahu Belum?(Foto dari Kamera Jebak) IDN Times/Grup APRIL

Sempidan Merah merupakan salah satu jenis burung yang juga masuk dalam daftar merah satwa yang terancam punah. IUCN mengkategorikan hewan yang sering dikira ayam ini, dengan status konservasi Rentan (Vulnerable/VU). Spesies dalam kategori rentan adalah spesies dengan risiko kepunahan yang sangat tinggi dengan ukuran populasi saat ini kurang dari 1.000 individu.

Tim RER beberapa kali mencatat keberadaan burung ini lewat bantuan kamera jebak yang dipasang untuk memantau satwa liar yang hidup di kawasan hutan restorasi.

Dalam menjaga kelestarian hutan ini, RER selalu berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau untuk memantau dan melindungi satwa liar agar populasi mereka terjaga. Nah, setelah mengenal satwa langka yang hidup di hutan Pulau Sumatra, yuk tingkatkan kesadaran  peduli satwa liar dan melindungi hutan. Masih banyak satwa lainnya yang hidupnya kini bergantung dari kepedulian kalian untuk tidak melakukan perburuan, tidak membeli satwa liar ataupun barang yang dibuat dari bagian tubuh satwa liar dan merusak habitatnya. 

Topik:

  • Karsa Adiguna
  • Anastasia Desire

Berita Terkini Lainnya