7 Fakta Gangguan Mental pada Hewan, Bisa Sampai Bikin Trauma

Kesehatan mental hewan penting untuk diperhatikan

Telah lama umat manusia berusaha untuk memahami dan menangani masalah mental dan perilaku pada manusia. Namun, yang masih jarang disadari adalah masalah mental pada hewan juga sama pentingnya untuk dipahami.

Sama seperti manusia, gangguan mental pada hewan juga dapat memengaruhi kualitas hidup, kesehatan, dan umur mereka. Lebih lanjut, masalah kesehatan mental pada hewan juga dapat menciptakan masalah bagi keluarga yang memelihara hewan tersebut.

Dengan memahami masalah mental pada hewan, manusia dapat memberikan harapan dan bantuan kepada hewan untuk mengatasi kondisinya agar lebih sejahtera. Untuk membantu kamu memahaminya, di sini kita akan membahas sejumlah fakta gangguan mental pada hewan.

1. Gangguan mental pada hewan memengaruhi kesehatan fisik mereka

7 Fakta Gangguan Mental pada Hewan, Bisa Sampai Bikin Traumailustrasi anjing yang sedang sakit (pixabay.com/picsbyfran)

Ketika membahas soal kesejahteraan hewan peliharaan, banyak pemilik hewan cenderung hanya melihat kesehatan fisik hewan. Ini karena hewan peliharaan tidak dapat mengungkapkan apa yang mereka rasakan kepada kita, sehingga masalah perilaku atau kesehatan mental mungkin sering terabaikan.

Dilansir laman Prudent Pet, otak anjing sangat mirip dengan otak manusia, utamanya dalam hal emosi. Seperti manusia, anjing yang memiliki masalah mental, seperti kecemasan atau depresi, dapat melukai diri sendiri dan merusak kesehatan mereka secara keseluruhan dengan tidak makan atau berolahraga. Selain itu, stres yang kronis juga berkontribusi pada sejumlah masalah kesehatan, mulai dari peningkatan risiko penyakit kardiovaskular hingga gangguan kulit.

2. Hewan liar dengan gangguan mental biasanya tidak dapat bertahan hidup

7 Fakta Gangguan Mental pada Hewan, Bisa Sampai Bikin Traumailustrasi jerapah di alam liar (pexels.com/Africa Vacation Safaris)

Dijelaskan dalam laman Sciencenorway, gangguan mental juga dapat terjadi pada hewan di alam liar, tetapi lebih jarang. Gangguan ini terjadi karena kesalahan genetik dan menyebabkan hewan sulit bertahan hidup di alam.

Sementara, masalah yang dialami hewan selama hidup di alam liar diyakini tidak memicu gangguan mental. Misalnya, hewan yang hidup di alam liar menghadapi ketakutan akan pemangsa atau berjuang untuk menemukan makanan. Ketakutan dan rasa tidak aman seperti itu adalah keadaan alami bagi hewan liar dan tidak memicu penyakit mental.

3. Autisme dapat terjadi pada hewan

7 Fakta Gangguan Mental pada Hewan, Bisa Sampai Bikin Traumailustrasi anjing (pixabay.com/blickpixel)

Dikutip dari laman Animal How, anjing adalah hewan yang dapat menunjukkan tanda-tanda autisme yang jelas. Sementara, pada sebagian besar spesies hewan, kita tidak akan dapat menemukannya atau mendiagnosisnya dengan mudah.

Ini karena autisme biasanya didiagnosis dengan melihat cara berkomunikasi orang tersebut dengan orang lain. Sementara hewan sangat primitif dalam hal komunikasi verbal. Kita juga tidak tahu dengan jelas bagaimana hewan berperilaku di antara hewan lain.

Baca Juga: Bukan Hanya Gajah, 7 Hewan Ini Juga Memiliki Gading

4. Hewan bisa mengalami down syndrome

7 Fakta Gangguan Mental pada Hewan, Bisa Sampai Bikin TraumaOtto, kucing yang diduga alami Down Syndrome (hurriyetdailynews.com)

Hewan juga dapat mengalami Down Syndrome. Dikutip dari laman Animal How, Down Syndrome telah diamati pada beberapa Simpanse dan Gorila. Para ilmuwan juga telah mampu menciptakan tikus dengan satu set ekstra gen yang membuat mereka memiliki ciri-ciri yang sama dengan manusia dengan Down Syndrome.

Gorila berbagi sekitar 98 persen gen yang sama dengan manusia. Tak mengherankan jika primata bertumbuh besar ini juga dapat menunjukkan kesulitan mental dan kognitif yang sama seperti manusia yang didiagnosis dengan Down Syndrome.

Pada hewan, Down Syndrome mungkin disebabkan oleh perkawinan silang dan perkawinan sedarah. Manusia yang membiakkan anjing dan hewan peliharaan lainnya berulang-ulang untuk menciptakan hewan peliharaan yang sempurna justru terkadang menghasilkan hewan dengan kekurangan fisik, yang dapat menurunkan kesejahteraan hewan.

5. Anjing militer rentan menghadapi PTSD

7 Fakta Gangguan Mental pada Hewan, Bisa Sampai Bikin Traumailustrasi anjing militer mengalami PTSD (pixabay.com/janeb13)

Gangguan stres pasca-trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD) merupakan kondisi mental yang paling banyak dialami tentara. Namun, anjing militer yang banyak menemani manusia dalam menghadapi konflik ternyata juga rentan mengalami PTSD.

Dijelaskan dalam laman Online Psychology Degree Guide, banyak anjing militer yang kembali dari konflik Timur Tengah menunjukkan perilaku memilukan yang sama seperti yang terjadi pada manusia yang kembali dari pertempuran. Yang lebih miris, anjing dengan PTSD biasanya segera di-eutanasia. Karenanya, saat ini semakin banyak dokter hewan mulai mengembangkan metode pelatihan yang efektif untuk membantu anjing dalam pemulihan emosional mereka.

6. Beberapa hewan dapat melakukan bunuh diri

7 Fakta Gangguan Mental pada Hewan, Bisa Sampai Bikin Traumailustrasi gajah (pexels.com/Pixabay)

Gajah, lumba-lumba, dan tikus adalah hewan yang diketahui dapat melakukan bunuh diri, menurut penjelasan laman Online Psychology Degree Guide. Misalnya, banyak laporan tentang gajah yang biasanya mendapatkan perlakuan kejam menginjak belalai mereka sendiri dan menolak untuk bergerak untuk membuat diri mereka mati lemas.

Sepengetahuan para ahli, hewan sehat yang melakukan bunuh diri hanya terjadi di antara mereka yang ditawan. Namun, gagasan bahwa seekor hewan dapat dengan sadar mengakhiri hidupnya sendiri jelas menunjukkan bahwa hewan-hewan ini memiliki kecerdasan untuk menganalisis situasi.

7. Hewan dengan gangguan mental dapat sembuh dari kondisinya

7 Fakta Gangguan Mental pada Hewan, Bisa Sampai Bikin Traumailustrasi pasangan memeluk anjing peliharaan (freepik.com/lookstudio)

Gangguan mental tidak hanya menyebabkan hewan menjadi murung dan pendiam, tetapi juga dapat memicu perilaku agresif, seperti menyerang manusia atau mengamuk. Karenanya, tak jarang hewan-hewan ini dibunuh karena dianggap membahayakan.

Beruntung, saat ini makin banyak pihak yang sadar bahwa hewan dengan gangguan mental juga perlu dibantu untuk sembuh dari masalahnya. Laman Online Psychology Degree Guide menjelaskan kasus di mana 48 anjing pitbull dengan gangguan mental karena dipaksa bertarung, diselamatkan dan direhabilitasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Hasilnya, anjing-anjing ini menunjukkan perbaikan dan dapat hidup dengan baik di dalam keluarga, menjadi anjing pendukung emosional, dan duta ras anjing.

Semua fakta ini menunjukkan bahwa hewan juga patut diperlakukan dengan baik dan mendapat perlindungan, baik hewan peliharaan maupun hewan liar. Untuk kamu yang memiliki hewan peliharaan, selain memastikan kesehatan fisik, kamu juga bertanggung jawab untuk memperhatikan kesejahteraan mental hewan yang kamu pelihara.

Baca Juga: 7 Hewan Ini Punya Kemampuan untuk Lihat Sinar Inframerah

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya