Kenapa Afrika Kaya akan Cadangan Berlian?

Sayangnya, banyak negara di Afrika jauh dari kata makmur

Afrika  dijuluki "benua gelap" karena ada banyak misteri yang tersimpan di benua ini. Salah satu misteri paling menarik adalah banyaknya berlian yang ditemukan di benua ini. 

Berlian ialah salah satu mineral paling berharga di dunia. Di Afrika, ini kerap disebut sebagai "berlian darah" karena telah mengakibatkan kekerasan dan konflik dalam kehidupan banyak orang Afrika. 

Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa Afrika begitu kaya akan berlian? Di sini, kita akan mempelajarinya bersama-sama.

1. Bagaimana berlian terbentuk

Kenapa Afrika Kaya akan Cadangan Berlian?ilustrasi berlian (unsplash.com/Sabrianna)

Berlian terbentuk sekitar 3 miliar tahun yang lalu di dalam kerak bumi pada kondisi panas dan tekanan tinggi yang menyebabkan atom karbon mengkristal membentuk berlian, dikutip dari Cape Town Diamond Museum. Berlian berada pada kedalaman sekitar 150-200 km di bawah permukaan bumi. Di tempat tersebut, temperaturnya rata-rata mencapai 900 hingga 1.300 derajat Celcius dengan tekanan 45 hingga 60 kilobar.

Pada kondisi ini, lamproit cair dan kimberlit terbentuk di dalam mantel bumi dan berekspansi dengan sangat cepat. Ekspansi tersebut mendorong magma naik ke permukaan bumi dan membawa serta batuan berlian. Bergerak dengan kecepatan luar biasa, magma mengambil jalan dengan hambatan paling kecil, membentuk 'pipa' ke permukaan.

Saat suhunya menurun, magma mengeras membentuk Kimberlite dan mengendap dalam struktur yang dikenal sebagai pipa kimberlite. Pipa kimberlite merupakan sumber berlian yang paling signifikan. Kendati demikian, para ahli meyakini hanya 1 dari setiap 200 pipa kimberlite yang mengandung berlian berkualitas.

2. Kekayaan berlian Afrika

Kenapa Afrika Kaya akan Cadangan Berlian?ilustrasi berlian (unsplash.com/Edgar Soto)

Beberapa negara di benua Afrika menjadi produsen berlian utama di dunia. Dikutip dari laman Science ABC, diperkirakan Afrika menjadi pemasok sekitar dua pertiga total cadangan berlian dunia.

Banyak dari negara-negara Afrika menjadi penghasil berlian terbanyak di dunia, seperti Botswana, Zimbabwe, Angola, Namibia, Afrika Selatan, dan Republik Demokratik Kongo. Terlepas dari banyaknya cadangan berlian, penambangan dan perdagangan berlian di Afrika sering dikaitkan dengan eksploitasi, konflik, pembunuhan massal, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga: 5 Fakta Hujan Berlian yang Terjadi di Planet Neptunus, Fenomena Alam!

3. Berlian, emas, dan intervensi imperialis

Kenapa Afrika Kaya akan Cadangan Berlian?ilustrasi berlian (unsplash.com/Hao Zhang)

Diterangkan laman Britannica, Afrika Selatan mengalami transformasi antara tahun 1870, saat demam berlian Kimberley dimulai, dan tahun 1902, saat Perang Afrika Selatan berakhir. Pada pertengahan antara waktu tersebut, pada tahun 1886, ladang emas terbesar di dunia ditemukan di Witwatersrand.

Saat masyarakat Afrika yang sebagian besar agraris mulai melakukan urbanisasi dan industrialisasi, wilayah tersebut berubah menjadi penyuplai utama mineral berharga bagi dunia. Salah satunya emas, yang sangat dibutuhkan untuk mendukung mata uang nasional dan memastikan aliran perdagangan internasional.

Kerajaan Afrika semuanya berada di bawah kekuasaan Inggris. Perubahan dramatis ini didorong oleh dua kekuatan yang saling terkait: perkembangan industri pertambangan kapitalis dan serangkaian intervensi imperialis oleh Inggris.

4. Geologi kekayaan berlian Afrika

Kenapa Afrika Kaya akan Cadangan Berlian?ilustrasi berlian (unsplash.com/Girl with red hat)

Benua Afrika memiliki sejarah geologis luas, yang berkontribusi pada kekayaan berliannya. menurut laman Science ABC, aktivitas tektonik memiliki peran signifikan yang membuat benua ini memiliki cadangan berlian yang melimpah.

Lempeng tektonik ini terus-menerus dan perlahan bergerak dan bergeser di sekitar Bumi seiring waktu. Ketika mereka bertabrakan, ini menghasilkan pegunungan yang menakjubkan dan menciptakan kondisi ideal untuk pembentukan berlian.

Berlian terbentuk jauh di dalam mantel bumi, di mana temperatur dan tekanan tinggi menyebabkan karbon mengkristal menjadi struktur berlian. Berlian ini selanjutnya diangkut ke permukaan bumi melalui pipa kimberlite, yaitu pipa vulkanik yang mengangkut magma dan berlian ke permukaan.

Erosi dan pelapukan mengikis lapisan permukaan selama jutaan tahun, yang akhirnya mengungkap berlian. Berlian kemudian ditambang dan diproses, menghasilkan batu permata yang berharga.

5. Cadangan berlian tidak membuat Afrika menjadi benua yang kaya

Kenapa Afrika Kaya akan Cadangan Berlian?ilustrasi penduduk Afrika (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Terlepas dari kenyataan bahwa Afrika kaya akan berlian, anehnya benua ini miskin secara ekonomi. Salah satu negara penghasil berlian terbesar di Afrika, yaitu Zimbabwe, masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Dikutip dari Deutsche Welle, tiga perempat orang di Zimbabwe hidup dalam kemiskinan ekstrem. Pemerintah Zimbabwe tidak memberikan informasi yang tepat tentang berapa banyak berlian yang berkontribusi pada pendapatan negara.

Berlian yang ditambang di Zimbabwe tidak bermanfaat bagi orang biasa. Sebaliknya, sebagian besar pendapatan dimanfaatkan untuk keperluan pribadi pejabat di dinas rahasia dan militer.

Yang lebih miris, struktur serupa dengan yang ada di Zimbabwe juga dapat ditemukan di negara-negara penghasil berlian lainnya di Afrika. Deposit berlian juga menyebabkan lebih banyak kemiskinan, kekerasan, dan penindasan di Angola atau Republik Demokratik Kongo.

Sungguh luar biasa mengetahui bahwa benua Afrika begitu kaya akan berlian. Seolah-olah benua itu sendiri dianugerahkan kepada manusia sebagai perhiasan Bumi. Banyaknya cadangan berlian di Afrika adalah hasil jutaan tahun proses geologis kompleks yang telah membentuk benua tersebut. Sayangnya, kekayaan ini justru diikuti dengan eksploitasi berlian yang mengakibatkan konflik dan kemiskinan.

Baca Juga: 5 Negara Penghasil Berlian Terbesar di Dunia, Termasuk Afrika

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya