Selalu Merasa Jadi Pusat Perhatian, Kenali 5 Fakta Spotlight Effect

Jadi sulit bersikap cuek

Spotlight effect mengacu pada kecenderungan kita untuk berpikir bahwa orang-orang di sekitar memperhatikan kita secara berlebihan. Bisa dibilang, kita cenderung berpikir bahwa setiap tingkah laku kita disorot dan dilihat oleh sekeliling kita.

Padahal kenyataannya, orang lain tidak terlalu memperhatikan dan perilaku kita, seperti yang kita kira. Akan tetapi, adanya spotlight effect ini menyebabkan sebagian orang jadi sulit bersikap cuek dan terlalu mengkhawatirkan sekelilingnya.

Selain itu, masih ada banyak fakta lainnya seputar spotlight effect yang menarik untuk dibahas. Simak pembahasannya di sini.

1. Disebabkan oleh bias egosentris

Selalu Merasa Jadi Pusat Perhatian, Kenali 5 Fakta Spotlight Effectpexels.com/Anastasia Shuraeva

Kita bisa mengalami spotlight effect karena ketika berpikir tentang bagaimana orang lain melihat kita, kita mengalami bias egosentris atau kecenderungan untuk mengaitkan sudut pandang orang lain dengan pandangan kita sendiri. Ini karena kita sudah terbiasa melihat sesuatu dari sudut pandang kita sendiri, dilansir situs Healthline.

Mekanisme dasar spotlight effect juga mengarah pada bias kognitif serupa yang disebut ilusi transparansi, yang membuat kita berlebihan dalam menilai seberapa baik orang lain memahami keadaan emosi kita. Karenanya, kita akhirnya percaya bahwa perspektif orang lain lebih seperti perspektif kita sendiri daripada perspektif sebenarnya.

2. Gejala ini bisa makin parah pada orang dengan kecemasan sosial

Selalu Merasa Jadi Pusat Perhatian, Kenali 5 Fakta Spotlight Effectunsplash.com/Antenna

Bagi individu dengan masalah kecemasan sosial, spotlight effect bisa jauh lebih buruk, bahkan sampai memengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja atau jadi merasa tidak nyaman berada di sekitar orang lain, menurut studi dalam jurnal PLoS ONE. Memang, beberapa orang mungkin cenderung malu saat berada di tengah orang lain, tapi untuk orang dengan kecemasan sosial, perasaan ini bisa menjadi lebih parah.

Misalnya, saat seseorang terlambat atau masuk kantor dengan keadaan rambut berantakan, ia mungkin merasa yakin bahwa semua orang memperhatikan dan menganggapnya aneh. Spotlight effect ini dipercaya disebabkan karena seseorang terlalu sadar diri serta tidak dapat menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain untuk menyadari bahwa perspektif tiap orang bisa berbeda.

Baca Juga: Kanker Paru: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Perawatannya

3. Dampak spotlight effect

Selalu Merasa Jadi Pusat Perhatian, Kenali 5 Fakta Spotlight Effectpexels.com/fauxels

Menurut penelitian dalam Journal of Experimental Psychopathology, setiap orang, khususnya yang memiliki masalah dengan kecemasan sosial, sangat fokus pada diri mereka sendiri, tindakan mereka, dan penampilan mereka dan percaya bahwa semua orang juga memiliki kesadaran sama dengannya. Karenanya, menyadari spotlight effect dapat membantu mengurangi rasa gugup atau malu dalam situasi sosial.

Jika menyadari bahwa tidak ada orang lain yang serius memperhatikanmu, kamu akan berhenti terlalu mengkhawatirkan sekitarmu. Akan tetapi, bagi mereka yang mengalami kecemasan sosial, jauh lebih sulit untuk mengenali fakta ini dan mengatasi kecemasan yang terkait dengan spotlight effect.

4. Menghadapi serangan spotlight effect

Selalu Merasa Jadi Pusat Perhatian, Kenali 5 Fakta Spotlight Effectunsplash.com/Smartworks Coworking

Menurut laman Healthline, terlalu sering mengkhawatirkan pandangan orang lain tentang dirimu dapat berdampak negatif pada kepercayaan diri dan memperburuk perasaan cemas atau kecemasan sosial. Meskipun efek sorotan hanyalah bagian normal dari manusia, tapi ada hal yang dapat membantu saat kamu merasa menjadi pusat perhatian.

Jika kamu sadar bahwa masing-masing individu memiliki perhatian mereka sendiri untuk difokuskan, spotlight effect itu mungkin tidak akan terasa begitu jelas. Misalnya, saat ada orang lain yang memakai pakaian yang kusut, kamu sendiri pasti tidak akan memperhatikannya dengan begitu jelas. Kalaupun ya, kamu akan segera melupakan hal tersebut.

Selain itu, cobalah untuk tetap santai dalam menghadapi setiap situasi. Misalnya, saat menghadapi situasi yang memalukan, tentu kamu akan merasa malu dan tidak nyaman. Namun, semakin kamu merasa malu, semakin sulit kamu untuk pulih. Jadi, bersikaplah santai dalam menghadapi setiap situasi.

5. Cara mengatasi spotlight effect

Selalu Merasa Jadi Pusat Perhatian, Kenali 5 Fakta Spotlight Effectpexels.com/Ivan Oboleninov

Salah satu cara untuk mengatasi spotlight effect adalah menguji keyakinanmu bahwa orang lain memperhatikan dan mengevaluasi kamu. Dilansir laman Verywell Mind, untuk melakukan ini, kamu perlu memahami konsep yang disebut "ilusi transparansi", yang menegaskan bahwa manusia cenderung berpikir bahwa keadaan internal mereka terlihat oleh orang lain, padahal sebenarnya tidak.

Kamu dapat masalah spotlight effect dengan memfokuskan perhatian ke luar dan memperhatikan reaksi orang lain terhadapmu. Ini akan membantu kamu untuk memahami betapa sedikit orang lain yang benar-benar memperhatikanmu.

Dengan cara ini, kamu juga akan menyadari kenyataan bahwa tidak ada orang yang memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang lain. Begitu dapat melihat fakta ini, kamu akan lebih mudah untuk membayangkan bahwa tidak ada orang yang benar-benar memerhatikan menyoroti kekuranganmu.

Melihat diri sendiri sebagai pusat dunia adalah hal yang wajar. Namun, akan jadi masalah jika ini membuat kamu terlalu khawatir akan setiap tindakanmu. Jika merasa spotlight effect ini sudah mengganggumu secara psikologis, kamu dapat berbicara dengan terapis untuk membantumu mengatasi hal ini.

Baca Juga: Mengalami Radang Kulit Terus-menerus? Bisa Jadi Gejala Sindrom Blau

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya