5 Fakta Unik Kentut Hewan, Penting untuk Bertahan Hidup

Ternyata, kentut rayap sumbang banyak emisi metana global

Kentut adalah gas yang dikeluarkan melalui anus sebagai hasil dari berbagai proses dalam tubuh, salah satunya proses pencernaan. Kentut juga memiliki peran penting bagi kesehatan, utamanya untuk sistem pencernaan.

Selain kita, ternyata beberapa hewan juga mengeluarkan gas tersebut. Menariknya lagi, kentut hewan sangat unik jika dibandingkan dengan manusia. Di sini, kita akan membahas fakta-fakta unik mengenai kentut hewan.

1. Bolson pupfish mengeluarkan kentut saat berada dalam keadaan darurat

5 Fakta Unik Kentut Hewan, Penting untuk Bertahan Hidupilustrasi Pupfish (commons.wikimedia.org)

Bolson pupfish adalah mangsa bagi burung-burung yang terbang di atas air. Untuk bisa kabur dari pemangsa, mereka akan mengeluarkan kentut. Dijelaskan laman The Fact a Day, bolson pupfish di Meksiko Utara memakan ganggang dan secara tidak sengaja dapat menelan gelembung gasnya dalam suhu hangat. Udara ini kemudian membuat ikan tersebut menggembung.

Udara yang berlebihan ini kemudian membuat bolson pupfish mengapung, mengacaukan keseimbangannya, dan membuatnya sulit untuk berenang. Bahkan, saat mereka mencoba untuk berenang ke dasar kolam, udara yang ada di perut menyebabkannya naik ke permukaan. Jika ikan tidak kentut, ia akan mati karena dimangsa oleh burung atau karena ususnya pecah akibat tekanan gas yang terperangkap.

2. Manatee memanfaatkan kentut untuk berenang 

5 Fakta Unik Kentut Hewan, Penting untuk Bertahan Hidupilustrasi manatee (unsplash.com/Maegan Luckiesh)

Dijelaskan laman Riot Fest, manatee tidak memiliki kantung renang untuk membantu mengatur daya apung dan tetap horizontal di air. Salah satu metode yang digunakannya untuk membantunya berenang adalah gas yang ada di dalam perutnya.

Bisa dibilang, manatee menggunakan kentutnya untuk berenang. Manatee dewasa akan makan antara 45 hingga 68 kg tanaman setiap hari yang membuat banyak metana menumpuk di dalam tubuh mereka. Jika mereka ingin naik, mereka menahan gas ini, sedangkan jika ingin turun, mereka akan mengeluarkannya sebagai kentut.

Baca Juga: 7 Hewan Purba dengan Ukuran Terkecil, Ada yang Hanya 2 Gram

3. Ferret dapat terkejut oleh kentutnya sendiri

5 Fakta Unik Kentut Hewan, Penting untuk Bertahan Hidupilustrasi ferret (pixabay.com/Amaya Eguizábal)

Ferret adalah salah satu hewan yang sering kentut. Mereka bisa melepaskan gas tersebut beberapa kali sehari. Intensitasnya pun jadi lebih sering saat mereka sedang stres. 

Yang menarik adalah menurut laporan dari Mental Floss, ferret sering dibuat kaget oleh kentutnya sendiri. Terkadang, gas tersebut bahkan membuat mereka ketakutan. Responsnya melibatkan teriakan, kembung, dan buang air besar.

4. Tidak semua hewan kentut

5 Fakta Unik Kentut Hewan, Penting untuk Bertahan Hidupilustrasi sloth (unsplash.com/Matt ODell)

Ternyata, tidak semua hewan mengeluarkan kentut. Dilansir laman Mental Floss, gurita, kerang lunak, anemon laut, dan banyak makhluk laut lainnya tidak mengeluarkan gas tersebut. Burung juga termasuk hewan yang tidak kentut. Sementara pada mamalia, sloth diduga menjadi satu-satunya yang tidak mengeluarkan gas lewat kentut. 

Bagi sloth, perut yang penuh dengan gas yang terperangkap bisa menimbulkan bahaya. Jika semuanya berjalan normal, metana yang dihasilkan oleh bakteri usus akan diserap ke dalam aliran darah dan akhirnya diembuskan. Jadi, sloth tidak perlu kentut untuk melepaskan gas sisa pencernaan.

5. Kentut rayap menyumbang emisi global yang signifikan

5 Fakta Unik Kentut Hewan, Penting untuk Bertahan Hidupilustrasi rayap (unsplash.com/Marcus Dall Col)

Dilansir laman National Geographic, rayap juga memproduksi metana yang dihasilkan saat mereka mengunyah tumpukan kayu. Memang, metana yang dihasilkan rayap tidak sebanyak hewan lain yang berukuran lebih besar. Namun, karena rayap sering kentut dan jumlahnya sangat banyak, maka akumulasi gas tersebut bisa sangat banyak. 

Satu ekor rayap hanya melepaskan sekitar 0,5 mikrogram gas metana sehari, tetapi setiap koloni terdiri atas banyak individu, dan rayap juga dapat ditemukan di seluruh dunia. Diperkirakan, rayap berkontribusi atas 5 hingga 19 persen dari emisi metana global per tahun.

Jadi, ternyata tidak semua hewan bisa kentut. Namun, bagi hewan yang mengalami proses alami tubuh ini, gas tersebut bukan sekadar hasil sisa pencernaan. Beberapa di antaranya menggunakannya untuk berbagai kepentingan. 

Baca Juga: 7 Hewan dengan Kentut Paling Berbahaya, Termasuk Rayap

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya