Banyak yang Dirugikan, Ini 5 Skandal Korupsi Terparah dalam Sejarah

Semoga tidak terulang lagi

Kejujuran merupakan sifat yang harus dimiliki oleh setiap orang, terlebih seorang pemimpin. Sebab, pemimpin akan selalu berurusan terhadap pengelolaan aset berharga dan perlu menjaga amanah. Tanpa kejujuran, bukan tidak mungkin seorang pemimpin akan melakukan korupsi, yaitu penyalahgunaan wewenang untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Tindakan korupsi tentu saja merugikan banyak pihak, apalagi jika korupsi itu dilakukan oleh seorang yang memiliki kekuasaan dan melakukan korupsi besar-besaran. Dampak yang ditimbulkan tentu sangat besar, bahkan hingga membuat banyak orang harus hidup sengsara.

Sudah ada banyak kasus korupsi yang diungkapkan oleh berbagai lembaga, termasuk kerugian yang diakibatkan. Berikut ini beberapa skandal korupsi paling besar yang merugikan banyak pihak.

1. Pengurasan aset Nigeria oleh mantan Presiden Sani Abacha 

Banyak yang Dirugikan, Ini 5 Skandal Korupsi Terparah dalam Sejarahmetro.co.uk

Sani Abacha adalah seorang perwira dan diktator militer Nigeria yang menjabat sebagai Presiden Nigeria dari 1993 sampai kematiannya pada 1998. Menurut laman Quartz, pemerintahannya selama 5 tahun diselimuti dengan berbagai skandal korupsi.

Setelah kematiannya, terungkap uang yang ia korupsi jumlahnya antara US$3 sampai US$5 miliar (Rp43 triliun sampai Rp72 triliun).

Kemudian pada 2014, Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mereka membekukan lebih dari US$458 juta (Rp6,6 triliun) dana gelap yang disembunyikan Abacha dan konspiratornya di seluruh dunia. Akibatnya, selama bertahun-tahun, Nigeria harus berjuang untuk memulihkan uang yang dicuri.

2. Penggelapan dana, pembunuhan, dan penipuan publik oleh Presiden Peru Alberto Fujimori 

Banyak yang Dirugikan, Ini 5 Skandal Korupsi Terparah dalam Sejaraheluniverso.com

Alberto Fujimori merupakan mantan presiden Peru yang pernah diadili atas kasus pelanggaran HAM, tetapi mendapat dukungan dari dua pertiga warganya.

Menurut Transparency International, ini bisa terjadi lantaran ia menggunakan lebih dari 75 persen anggaran Badan Intelijen Nasional tanpa pengawasan untuk menyuap politisi, hakim, dan media.

Fujimori memberikan citra bersih kepada publik selama masa kepresidenannya, padahal sebenarnya ia menggunakan jasa pasukan yang bertugas untuk membunuh gerilyawan dan diduga menggelapkan dana publik senilai US$600 juta (Rp8,7 triliun).

Setelah melarikan diri ke Jepang pada 2000, ia menjadi kepala negara terpilih pertama yang diekstradisi ke negara asalnya, diadili, dan dihukum karena pelanggaran HAM dengan hukuman lebih dari 30 tahun penjara.

Baca Juga: 10 Kejadian Aneh yang Pernah Ditemukan di Dunia Maya

3. Pavlo Lazarenko melakukan korupsi, pencucian uang, dan penipuan

Banyak yang Dirugikan, Ini 5 Skandal Korupsi Terparah dalam Sejarahukrinform.net

Menurut perhitungan resmi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, diketahui bahwa Pavlo Ivanovych Lazarenko, Perdana Menteri ke-5 Ukraina, diduga menyedot US$200 juta (Rp2,9 triliun) dari kas negara.

Dana disalurkan melalui berbagai rekening bank di Polandia, Swiss, dan Antigua, kemudian dicuci melalui perusahaan kulit di Amerika Serikat dan digunakan untuk membeli berbagai properti.

Menurut laporan BBC, pada Desember 2008, Lazarenko ditahan oleh otoritas Swiss atas tuduhan pencucian uang, tetapi dibebaskan beberapa minggu kemudian setelah membukukan penjaminan US$3 juta (Rp43,3 miliar).

Beberapa bulan kemudian, ia melarikan diri ke Amerika Serikat, tapi kemudian ditahan karena dicurigai memasuki negara itu dengan tidak benar. Ia kemudian didakwa atas 53 tuduhan konspirasi, pencucian uang, penipuan, dan transportasi antarnegara bagian atas barang curian.

4. Mossack Fonseca, perusahaan yang memfasilitasi berbagai kasus kejahatan 

Banyak yang Dirugikan, Ini 5 Skandal Korupsi Terparah dalam Sejarahlavanguardia.com

Panama Papers mengungkapkan bahwa Mossack Fonseca menciptakan 214.000 perusahaan cangkang untuk individu yang ingin menyembunyikan identitas mereka.

Menurut laporan Transparency International, di belakang Mossack Fonseca tersembunyi setidaknya 140 politisi dan pejabat publik, termasuk 12 pemimpin pemerintah dan 33 orang atau perusahaan yang masuk daftar hitam atau daftar sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat atas pelanggaran seperti perdagangan, terorisme, pencucian uang, hingga menghindari pajak.

Sejak skandal itu meletus, beberapa kepala pemerintahan telah mengundurkan diri atau menghadapi penuntutan. Setidaknya, 82 negara meluncurkan penyelidikan formal dan Mossack Fonseca ditutup. Sebagai hasil dari Panama Papers, beberapa negara berkomitmen untuk mengakhiri kerahasiaan keuangan.

5. Eksploitasi sumber daya alam besar-besaran di Myanmar 

Banyak yang Dirugikan, Ini 5 Skandal Korupsi Terparah dalam Sejarahunsplash.com/Dominik Vanyi

Myanmar adalah contoh tragis tentang bagaimana negara dengan sumber daya alam yang kaya, tetapi mengalami eksploitasi oleh para koruptor yang menyebabkan bencana sosial dan lingkungan yang mempengaruhi kehidupan rakyat biasa.

Menurut laman Aljazeera, pada 2015, sebuah laporan mengungkapkan bahwa pejabat militer yang korup dan kroni mereka secara ilegal mengeksploitasi tambang batu giok di Myanmar utara dan menyelundupkannya ke Tiongkok.

Secara total, lebih dari US$ 31 miliar (Rp447,7 triliun) batu giok diekstraksi pada 2014 saja, yang mana jumlahnya setara dengan setengah dari PDB Myanmar pada tahun yang sama.

Pada saat yang sama pula, daerah-daerah yang kaya akan batu giok mengalami konflik bersenjata. Sementara, eksploitasi yang agresif telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan kecelakaan pertambangan telah menelan korban ratusan jiwa.

Ironis sekali mengetahui bahwa ada orang yang tega merugikan banyak orang hanya demi keuntungan pribadi. Semoga kasus korupsi di seluruh dunia dapat segera terungkap dan diatasi.

Baca Juga: Menurut Sains, Ini 5 Kejadian Masuk Akal yang Akan Memicu Kiamat Dunia

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya