5 Tanaman Indoor Ini Berisiko Memicu Alergi, Ketahui Sebelum Terlambat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menghiasi ruangan dengan tanaman bisa memberikan banyak hal baik. Selain dapat mencerahkan, adanya tanaman juga bisa menjadi penghilang stres dan penguat suasana hati. Tak jarang, hal ini juga menawarkan hobi baru yang menyenangkan kepada pemilik rumah.
Namun, bagi orang yang menderita alergi atau asma, beberapa tanaman indoor juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan karena bisa memicu gejala seperti sesak napas, bersin, gatal, dan lainnya. Berikut adalah beberapa tanaman indoor yang sebaiknya dihindari jika kamu atau orang lain di dalam rumah memiliki alergi.
1. Palem
Arecaceae atau palem adalah tanaman hias dengan tampilan tropis yang mudah dirawat. Akan tetapi, tanaman ini dapat menyebabkan reaksi alergi jika kamu tidak hati-hati.
Untungnya, dengan sedikit pengetahuan, menghindari alergi akibat palem itu mudah. Jika kamu ingin memiliki palem di rumah, pastikan untuk memilih tanaman betina. Sebab hanya jantan yang mengeluarkan serbuk sari dan menyebabkan masalah, menurut Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). Juga, pohon palem betina adalah pilihan yang sangat baik, karena daunnya yang halus dan ramping tidak menarik banyak debu dan bebas jamur.
2. Ficus
Ficus adalah salah satu tanaman indoor yang paling umum, tetapi juga sering memicu alergi pada beberapa orang. Menurut penelitian tahun 2006 dalam jurnal Allergy, getah pada daun yang bercampur dengan partikel debu dapat menciptakan alergen kuat, yang telah ditemukan menyebabkan reaksi lebih sering daripada tanaman hias lainnya.
Ficus adalah pilihan populer untuk mendekorasi ruang komersial tetapi bisa sangat bermasalah bagi mereka yang alergi lateks karena ficus dan protein lateks memiliki struktur yang serupa. Semua varietas yang paling umum, seperti beringin dan tanaman karet dapat menyebabkan reaksi alergi.
Baca Juga: 10 Jenis Edible Flower yang Memiliki Manfaat untuk Kesehatan
3. Krisan
Editor’s picks
Krisan adalah tanaman berbunga yang mencolok dan mekar dalam banyak warna. Bunga ini tumbuh dengan baik dalam wadah sehingga sering digunakan sebagai hiasan di dalam ruangan. Sayangnya, terkadang ia bisa menimbulkan masalah.
Krisan menghasilkan banyak serbuk sari ringan dan berdebu yang mudah terbawa di udara. Ini adalah kabar buruk bagi orang yang rentan terhadap alergi. Terlebih, penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Allergy pada tahun 2002 menunjukkan bahwa bunga ini terbukti menjadi penyebab umum alergi pada karyawan rumah kaca.
4. Bonsai
Bonsai adalah tanaman berbentuk pohon berukuran mini yang sering dirawat di dalam ruangan. Meski berukuran kecil, mereka bisa menjadi penyebab alergi bagi beberapa orang.
Juniper adalah salah satu spesies bonsai yang paling umum dan paling sering memicu reaksi alergi. Bahkan, menurut Allergy & Asthma Network, paparan serbuk sari juniper dapat memicu gejala parah yang menyerupai flu. Ditambah, pohon bonsai membutuhkan pemangkasan yang teratur. Hal ini dapat memperburuk gejala karena peningkatan paparan dan kontak kulit.
5. Anggrek
Anggrek mungkin menjadi tanaman favorit banyak orang karena bunganya yang indah dengan berbagai warna yang menarik. Namun, bagi sebagian orang, anggrek dapat menyebabkan reaksi kulit saat disentuh secara langsung.
Gejala alergi anggrek bermacam-macam. Dalam kasus terburuk, individu dapat mengalami pembengkakan wajah atau bahkan syok anafilaksis, menurut buku Orchids as Aphrodisiac, Medicine or Food. Namun, serbuk sari anggrek sebenarnya lengket dan tidak sering terbawa udara sehingga mereka tidak selalu menyebabkan reaksi pada individu yang biasanya alergi serbuk sari.
Jadi, untuk kamu yang sering mengalami alergi serbuk sari, ada baiknya untuk berhati-hati jika ingin menjadikan semua tanaman ini hiasan di dalam ruangan.
Baca Juga: 5 Tanaman Herbal Ajaib untuk Seimbangkan Hormon Tubuh
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.