5 Dampak Pengasaman Air Laut, Mengancam Biota Laut

Pengasaman laut mempercepat perubahan iklim

Aktivitas manusia turut andil besar dalam percepatan perubahan iklim. Pembuangan gas berbahan bakar fosil, penumpukan limbah di laut, hingga deforestasi menjadi beberapa penyebab perubahan suhu dan kualitas kehidupan laut, termasuk penyebab dari asidifikasi laut.

Pengasaman laut atau asidifikasi laut sendiri merupakan perubahan suhu pH air laut yang mulanya basa menjadi asam. Proses ini juga berkaitan dengan perubahan kimia kelautan, yang tentunya perubahan ini berpengaruh langsung pada makhluk hidup yang tinggal di dalamnya, termasuk manusia yang bergantung pada laut. Berikut lima dampak pengasaman air laut yang mampu mengancam biota dan keanekaragaman hayati laut.

1. Suhu pH air laut menurun

5 Dampak Pengasaman Air Laut, Mengancam Biota Lautilustrasi laut (pexels.com/mian-rizwan)

Nilai pH berfungsi untuk mengukur tingkat asam atau basa pada air dalam rentang pH 0 sampai 14. Air laut biasanya memiliki pH sekitar 8, semakin rendah pH air laut maka tingkat keasaman laut semakin tinggi. 

Laut sendiri berfungsi menyerap karbon dioksida (CO2) yang berada di atmosfer. Karbon dioksida yang bersentuhan dengan air laut membentuk asam karbonat (H2CO3), senyawa ini membuat pH air laut turun. Intensitas karbon dioksida yang diserap oleh laut atau samudera semakin meningkat sejalan dengan peningkatan deforestasi dan penggunaan bahan bakar fosil. Hal ini membuat laut semakin asam. 

Oksigen (O2) yang disimpan di dalam laut juga akan semakin menipis. Sehingga hal ini berpengaruh pada kehidupan bawah laut yang bergantung pada oksigen dan pH air laut yang normal. Semakin asam air laut, maka makhluk hidup akan semakin sulit beradaptasi di dalamnya.

2. Pemutihan terumbu karang

5 Dampak Pengasaman Air Laut, Mengancam Biota Lautilustrasi terumbu karang (pexels.com/francesco-ungaro)

Pengasaman air laut paling berdampak pada terumbu karang. Terumbu karang menjadi tempat berlindung dan mencari makan bagi para organisme laut. Sayangnya pengasaman laut berdampak pada pengikisan terumbu karang, sehingga koral terumbu karang menjadi berwarna putih.

Pemutihan terumbu karang atau coral bleaching disebabkan oleh senyawa asam karbonat yang mengerosi koral, sehingga terumbu karang kehilangan warna aslinya. Pengasaman laut bukan satu-satunya penyebab karang laut memutih, tetapi ada faktor lain seperti radiasi matahari dan sampah mikroplastik yang juga dapat mengikis warna pada terumbu karang.

Karang yang memutih dapat menghambat pertumbuhan biota laut yang tinggal di dalamnya. Organisme dan binatang kecil kesulitan bertahan hidup dan rentan terkena penyakit, sehingga dapat memangkas populasi. Sedikit demi sedikit spesies dalam terumbu karang akan mati, sehingga hal ini dapat mengganggu ekosistem. 

Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup dari Air Laut, Mengajarkan Ketenangan

3. Mengikis cangkang dan merusak rantai makanan

5 Dampak Pengasaman Air Laut, Mengancam Biota Lautilustrasi kerang (pexels.com/javel)

Selain terumbu karang, asam air laut dapat mengikis hewan yang bercangkang, misalnya moluska dan kerang laut. Asam yang memiliki sifat korosif dapat menghambat pertumbuhan cangkang pada hewan-hewan bercangkang. 

Selain cangkang yang mengikis, asam laut juga berpengaruh pada penurunan reproduksi hewan laut. Hal ini berpengaruh pada jumlah populasi makhluk hidup yang juga berpengaruh pada rantai makanan laut. Penurunan suhu pH laut sedikit saja, dapat memengaruhi ekosistem laut. 

Berkurangnya populasi plankton atau organisme kecil laut akan berpengaruh pada rantai makanan. Misalnya plankton dan alga yang merupakan makanan bagi ikan kecil di laut. Jika plankton dan alga kehilangan populasinya, maka ikan-ikan kecil di laut yang merupakan makanan bagi hiu dan paus, juga akan berkurang jumlahnya.

4. Mengganggu keanekaragaman hayati

5 Dampak Pengasaman Air Laut, Mengancam Biota Lautilustrasi bawah laut (pexels.com/belle-co)

Ekosistem laut menyimpan beranekaragam biota laut yang menjadi kekayaan maritim. Sebagian biota laut tersebut dibutuhkan guna menunjang kebutuhan pokok manusia seperti makanan, bahkan obat. Sayangnya makhluk hidup laut terus dieksploitasi, ditambah dengan iklim air laut yang terus panas dan bertambah asam. 

Setiap organisme laut memiliki peran penting dalam keberlangsungan ekosistem. Misalnya fitoplankton berfungsi sama seperti pohon di daratan yaitu menyerap karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Penumpukan sampah di laut menyebabkan asidifikasi laut yang menyebabkan fungsi fitoplankton terganggu. 

Berkurangnya populasi hewan-hewan yang tinggal di terumbu karang, termasuk para organisme yang masuk pada rantai makanan ekosistem laut, mengakibatkan keanekaragaman hayati terganggu. Seberapa kecil peran suatu organisme laut, sangat berperan penting bagi keseimbangan alam.

5. Dampak sosial ekonomi

5 Dampak Pengasaman Air Laut, Mengancam Biota Lautilustrasi bawah laut (pexels.com/pixabay)

Pengasaman laut juga berdampak buruk bagi kondisi sosial ekonomi manusia. Misalnya di bidang pariwisata, keindahan bawah laut sering diandalkan untuk menarik wisatawan mancanegara. Pesona biota laut tidak lagi ada karena spesiesnya sudah tidak beragam dan habitatnya telah rusak. Ini menyebabkan kerugian pada pemasukan di sektor pariwisata.

Selain itu, komoditas perdagangan ikan laut juga berkurang. Spesies seperti tiram, kerang, bulu babi dan ikan lautnya akan berkurang jumlahnya. Nelayan lokal pun akan kesulitan mendapatkan hasil tangkapan laut. 

Itulah beberapa dampak yang terjadi dari pengasaman air laut. Penurunan suhu pH laut yang sedikit dapat berdampak langsung pada kehidupan laut. Manusia akan kehilangan sumber daya alam yang menyokong pemenuhan kebutuhan utama. Untuk itu, perawatan dan pelestarian bawah laut diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Baca Juga: 5 Dampak Mengerikan jika Gunung Berapi Bawah Laut Sampai Meletus

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya