7 Peristiwa Penting dalam Perang Dunia II yang Terjadi di Akhir Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada era sekarang, kita selalu bergembira ketika memasuki bulan Desember yang menandai datangnya liburan akhir tahun atau saat untuk membuat resolusi tahun baru. Lalu, bagaimanakah dengan akhir tahun saat Perang Dunia II?
Mereka yang hidup ketika Perang Dunia II merasa khawatir, sebab banyak peristiwa penting penentu nasib terjadi di akhir tahun. Penasaran dengan apa saja peristiwa penting dalam Perang Dunia II yang terjadi di akhir tahun? Mari kita bahas dalam tujuh daftar berikut.
1. Pertempuran Sungai Plate
Periode awal Perang Dunia II yang dikenal dengan sebutan Phoney War atau Perang Palsu membuat masyarakat kebingungan. Mereka heran dengan tidak adanya pertempuran besar layaknya Perang Dunia I. Gejolak perang mulai terasa ketika memasuki akhir tahun 1939.
Seperti ditulis dalam laman Imperial War Museum, sebuah pertempuran laut yang sengit terjadi di Atlantik Selatan antara kapal penjelajah Admiral Graff Spee milik Kriegsmarine melawan HMS Ajax, HMS Exeter, HMS Cumberland (Inggris), dan HMNZS Achilles (Selandia Baru) terjadi pada 13 Desember 1939. Pertempuran ini berakhir beberapa hari kemudian dengan ditenggelamkannya kapal Admiral Graff Spee.
2. Presiden Roosevelt mengajukan kebijakan Lend-lease Amerika Serikat
Setelah Paris dikuasai Jerman Nazi pada tahun 1940, Britania Raya semakin kesulitan menghadapi Jerman. Memasuki akhir tahun 1940, seperti ditulis dalam laman History, Churchill menyatakan kepada Roosevelt sebagai presiden Amerika Serikat pada saat itu bahwa Britania Raya tidak akan mampu membeli kebutuhan perang dari Amerika Serikat.
Pernyataan Churchill ini mendorong Roosevelt untuk mengajukan kebijakan Lend-Lease yang memungkinkan Amerika Serikat untuk meminjamkan peralatan militer kepada Britania Raya tanpa periode pembayaran. Hingga berakhirnya perang, Amerika Serikat telah menyuplai perlengkapan perang dengan nilai total sekitar 50 miliar USD ke berbagai negara Sekutu dengan kebijakan ini.
3. Jepang memulai Kampanye Pasifik
Negara di kawasan Pasifik memang berada jauh dari medan pertempuran Eropa, tapi bahaya invasi besar-besaran oleh Kekaisaran Jepang di Asia Timur sejak 1931 tetap mengkhawatirkan. Situasi semakin memanas ketika Kekaisaran Jepang memutuskan untuk bergabung bersama Italia dan Jerman dengan menandatangani Pakta Tripartit pada 27 September 1940.
Seperti ditulis laman United States Holocaust Memorial Museum, sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Kekaisaran Jepang justru membuat Jepang semakin ingin menguasai Asia Tenggara untuk mendapatkan sumber daya perang. Kampanye Pasifik Jepang dimulai dari serangan ke pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbor dan Pulau Wake pada 7 Desember 1941. Tindakan agresif Jepang itu akhirnya mendorong Amerika Serikat untuk menyatakan perang pada 9 Desember.
4. Nazi Jerman menyatakan perang terhadap Amerika Serikat
Editor’s picks
Ketika Jepang tiba-tiba menyerang pangkalan Amerika Serikat di Pasifik pada Desember 1941, Amerika Serikat secara resmi bergabung dengan Sekutu. Dilansir History, Jepang menyampaikan permintaan melalui Menteri Luar Negeri Jerman von Ribbentrop pada 8 Desember 1941 agar Jerman mendeklarasikan perang terhadap Amerika Serikat.
Von Ribbentrop awalnya ragu karena sebenarnya di dalam Pakta Tripartit disepakati bahwa Jerman akan membantu Jepang jika Amerika Serikat yang menyerang terlebih dahulu, bukan sebaliknya. Sementara itu, Hitler setuju dengan harapan Jepang akan membantu Jerman mengalahkan Soviet yang masih terikat pakta nonagresi dengan Jepang setelah Amerika Serikat kalah. Jerman pun menyatakan perang terhadap Amerika Serikat pada 11 Desember 1941.
5. Hong Kong jatuh ke tangan Jepang
Tindakan agresif Kekaisaran Jepang di wilayah Tiongkok membuat Britania Raya khawatir dengan nasib Hong Kong yang merupakan wilayah koloninya. Kekhawatiran ini menjadi kenyataan ketika pasukan Jepang mulai mendarat di Hong Kong pada 18 Desember 1941.
Seperti ditulis dalam laman History, Sir Mark Young sebagai gubernur Hong Kong menolak tawaran Jepang untuk menyerahkan wilayahnya tanpa perlawanan. Britania Raya harus melindungi Hong Kong dengan kekuatan terbatas karena masih fokus menghadapi Jerman di Eropa. Britania Raya semakin terdesak ketika Jepang berhasil menguasai pusat air minum Hong Kong. Hong Kong akhirnya jatuh ke tangan Kekaisaran Jepang pada hari Natal 1941.
Baca Juga: 5 Penyebab Terjadinya Perang Dunia I, Salah Satu yang Paling Mematikan
6. Serangan balasan musim dingin Soviet
Pada bulan Oktober 1941, Hitler kembali melanjutkan penyerangan ke Moskow yang sempat tertunda karena lebih memilih untuk menaklukkan Ukraina yang kaya minyak. Penundaan itu dimanfaatkan Soviet untuk memperkuat pertahanan Moskow. Selain itu, musim dingin Rusia yang ganas telah tiba.
Seperti ditulis dalam laman Imperial War Museum, pasukan Jerman hanya mampu mencapai batas 8 km dari kota Moskow hingga akhir tahun 1941. Sebagai balasan, Soviet mengobrak-abrik pasukan Jerman pada 5 Desember 1941. Serangan ini berhasil memukul mundur pasukan Jerman hingga 200 km dari Moskow.
7. Pertempuran Tanjung Utara
Pada hari Natal 1943, Jerman mengerahkan kapal tempur Scharnhorst dari pangkalan Norwegia untuk mencegat konvoi kapal dagang Sekutu yang akan melintas Laut Arktik menuju Uni Soviet. Intelijen Britania Raya ternyata sudah mengetahui misi Scharnhorst. Pertempuran laut pada 26 Desember 1943 pun tidak terhindarkan .
Seperti ditulis dalam laman Imperial War Museum, kapal jelajah HMS Belfast, HMS Norfolk, dan HMS Sheffield dikerahkan untuk mencegat dan menggagalkan misi Scharnhorst. Setelah menerima banyak tembakan dan torpedo dari tiga kapal penjelajah dan dua kapal tempur, Scharnhorst akhirnya tenggelam dan menewaskan sekitar 1.927 kru dengan hanya 36 yang selamat.
Itulah delapan peristiwa penting dalam Perang Dunia II yang terjadi di akhir tahun. Manakah peristiwa yang paling berpengaruh besar dalam Perang Dunia II menurut kalian?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.