8 Fakta Raja Haakon VII dari Norwegia, Sang Raja Pilihan Rakyat

#ANGPOIN Mulai dari Kerajaan Denmark hingga Perang Dunia II

Kisah seputar bangsawan kerajaan memang selalu menarik untuk dibahas, terutama ketika kita membayangkan betapa berkelasnya kehidupan para bangsawan kerajaan. Memang tidak semua kisah kerajaan selalu manis, ada kalanya berakhir pahit seperti kisah Tsar Rusia yang dihajar oleh revolusi. Seorang raja juga harus siap memimpin kerajaannya dalam masa-masa tersulitnya.

Kisah yang akan kita bahas kali ini tentang Raja Haakon VII dari Norwegia. Seorang raja yang harus menghadapi masa-masa sulit ketika Norwegia tertarik pada pusaran Perang Dunia II. Lalu, seperti apa kisah Raja Haakon VII dari Norwegia? Mari kita simak dalam 8 fakta berikut ini.

1. Lahir dari keluarga Kerajaan Denmark

8 Fakta Raja Haakon VII dari Norwegia, Sang Raja Pilihan Rakyattalknorway.no

Ya, Haakon VII adalah raja Norwegia, namun ia berasal dari keluarga Kerajaan Denmark. Haakon VII lahir di Istana Charlottenlund, Denmark pada 3 Agustus 1872. Haakon adalah gelar yang ia dapat ketika diangkat menjadi raja Norwegia, sedangkan nama lahirnya adalah Christian Frederik Carl Georg Valdemar Axel atau Pangeran Carl dari Denmark.

Berdasarkan artikel dari laman The Royal Court, ayahnya adalah Putra Mahkota Kerajaan Denmark yang nantinya akan menjadi raja Denmark dari tahun 1906 hingga 1912 dengan gelar Frederik VIII dari Denmark.

Ibunya, Louise dari Swedia merupakan anak dari Raja Charles XV dari Swedia serta keponakan dari Raja Oscar II dari Swedia yang sedang berkuasa. Dengan demikian, Pangeran Carl memiliki garis keturunan dari dua kerajaan yakni Kerajaan Denmark dan Kerajaan Swedia.

Sebagai anak kedua, Pangeran Carl tidak mewarisi takhta Kerajaan Denmark. Christian X sebagai kakaknya yang akan menjadi raja Denmark setelah ayah mereka.

2. Menempuh pendidikan angkatan laut

8 Fakta Raja Haakon VII dari Norwegia, Sang Raja Pilihan Rakyatroyalcourt.no

Pangeran Carl mulai memasuki dunia pendidikan angkatan laut mulai dari tahun 1886 hingga lulus pada tahun 1893. Seperti dikutip dari laman The Royal Court, meskipun ia adalah anggota keluarga kerajaan, ia tetap bersaing dengan taruna lain untuk mendapatkan kenaikan pangkat dalam angkatan laut tanpa menggunakan hak istimewa apapun. Pangkat terakhir Pangeran Carl adalah letnan satu dalam Angkatan Laut Kerajaan Denmark.

Baca Juga: 7 Fakta Louis XIV, Raja Terlama yang Berkuasa dalam Sejarah Prancis

3. Menikah dengan Putri Maud dari Britania Raya

8 Fakta Raja Haakon VII dari Norwegia, Sang Raja Pilihan Rakyatroyalcourt.no

Pernikahan Pangeran Carl dengan Putri Maud berlangsung pada tahun 1896. Mengutip dari The Royal Court, Putri Maud adalah anak dari Pangeran dan Putri dari Wales, yang nantinya akan menjadi raja dan ratu Britania Raya yaitu Raja Edward VII dan Ratu Alexandra. Putri Maud juga merupakan sepupu dari Pangeran Carl.

Dari pernikahannya dengan Putri Maud, Pangeran Carl dikaruniai seorang anak laki-laki satu-satunya pada 2 Juli 1903 yang diberi nama Pangeran Alexander dari Denmark. Nantinya, Pangeran Alexander dari Denmark ini akan mewarisi takhta Kerajaan Norwegia dengan gelar Raja Olav V dari Norwegia setelah masa kekuasaan ayahnya.

4. Norwegia memisahkan diri dari Kerajaan Swedia

8 Fakta Raja Haakon VII dari Norwegia, Sang Raja Pilihan Rakyatroyalcourt.no

Kalian mungkin masih bingung bagaimana bisa keluarga Kerajaan Denmark menjadi raja dari Kerajaan Norwegia. Diangkatnya Pangeran Carl sebagai raja Norwegia berkaitan dengan terjadinya peristiwa bubarnya perserikatan antara Norwegia dan Swedia pada tahun 1905.

Mengutip dari laman History Today, sebelum terjadinya peristiwa tersebut, Norwegia merupakan wilayah otonomi di bawah kekuasaan Kerajaan Swedia dalam Wangsa Bernadotte sejak tahun 1814 melalui Perjanjian Kiel. 

Sebagai wilayah otonomi dari Kerajaan Swedia, Norwegia secara garis besar memiliki kewenangan urusan dalam negerinya sendiri, mulai dari pemerintahan, militer, mata uang hingga regulasinya sendiri. Namun, Norwegia harus mengakui raja Kerajaan Swedia sebagai raja mereka dan kebijakan luar negeri Norwegia diatur oleh Swedia.

Perbedaan pandangan politik dan kepentingan luar negeri mendorong Norwegia untuk meminta pemisahan diri dari Kerajaan Swedia. Setelah melalui berbagai manuver politik, akhirnya Norwegia mendapatkan kembali kemerdekaannya dari Swedia pada tahun 1905, ditandai dengan Raja Oscar II dari Swedia yang menarik takhtanya dari Norwegia.

Ditariknya takhta Raja Oscar II dari Norwegia menandai era baru Norwegia sebagai kerajaan mandiri setelah sebelumnya Norwegia selalu berada dalam perserikatan dengan negara lain dan bukan sebuah kerajaan mandiri. Terhitung sekitar lebih dari 500 tahun lebih Norwegia tidak memiliki raja mereka sendiri. 

Dalam sejarah sebelumnya, Kerajaan Norwegia bertransformasi menjadi Uni Kalmar yang kemudian berubah menjadi Uni Personal Denmark-Norwegia. Kemudian berubah lagi menjadi Uni Personal Swedia-Norwegia hingga akhirnya pada tahun 1905 ini Norwegia kembali menjadi kerajaan sendiri.

5. Menjadi raja pertama dan pilihan rakyat Norwegia

8 Fakta Raja Haakon VII dari Norwegia, Sang Raja Pilihan Rakyatroyalcourt.no

Pihak Norwegia setelah proses pemisahan diri dari Kerajaan Swedia sempat menawarkan kepada Wangsa Bernadotte dari Kerajaan Swedia untuk mengajukan pangeran menjadi raja bagi Kerajaan Norwegia. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Raja Oscar II. Penolakan tersebut membuat Norwegia harus mencari kandidat lain dari kerajaan di Eropa untuk menjadi raja Norwegia.

Stortinget, lembaga legislatif tertinggi di Norwegia kemudian mulai melirik Pangeran Carl dari Denmark sebagai kandidat kuat raja Norwegia. Kuatnya potensi Pangeran Carl didasari oleh fakta bahwa Pangeran Carl masih termasuk bangsa Skandinavia dan sudah mengenal budaya serta bahasa Norwegia. 

Pangeran Carl pada saat itu juga sudah memiliki anak, Pangeran Alexander sebagai pewaris takhta selanjutnya. Selain itu, ia melalui istrinya juga memiliki hubungan dekat dengan Kerajaan Britania Raya sehingga dipandang sangat bermanfaat secara politik bagi Norwegia yang baru memisahkan diri dari Swedia. Stortinget kemudian menawarkan takhta Kerajaan Norwegia kepada Pangeran Carl. Namun, Pangeran Carl mengeluarkan keputusan yang mengejutkan.

Pangeran Carl meminta untuk terlebih dahulu diadakan referendum bagi rakyat Norwegia untuk menentukan apakah Norwegia akan menjadi negara republik atau monarki konstitusional. Pangeran Carl menyadari bahwa rakyat berhak untuk menentukan masa depan mereka. 

Akhirnya, pemungutan suara menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Norwegia memilih untuk tetap menjadi negara monarki konstitusional dengan Pangeran Carl sebagai raja mereka. Pangeran Carl kemudian diangkat menjadi raja Norwegia pada 18 November 1905. Seorang raja yang dipilih oleh rakyat serta raja Norwegia pertama semenjak berpisah dari Swedia.

Setelah ditetapkan menjadi raja Norwegia, Pangeran Carl mengganti namanya menjadi Haakon atau Raja Haakon VII, mengikuti tradisi nama raja-raja Norwegia pada era sebelum Norwegia bergabung dengan Swedia. Pangeran Alexander juga mengganti namanya menjadi Olav. Keluarga Kerajaan Norwegia yang baru ini tiba di Norwegia pada 25 November 1905 dan dimahkotai pada 22 Juni 1906.

6. Menghadapi dua Perang Dunia dan mengungsi ke Britania Raya ketika Perang Dunia II

8 Fakta Raja Haakon VII dari Norwegia, Sang Raja Pilihan Rakyathistorylapse.org

Raja Haakon VII memimpin Norwegia melalui dua Perang Dunia. Di masing-masing perang, Norwegia memutuskan untuk tetap berada dalam posisi netral. Raja Haakon VII memegang peran penting untuk membantu pemerintah Norwegia dalam menjaga netralitasnya melalui relasi dengan Keluarga Kerajaan Britania Raya.

Norwegia memang netral selama Perang Dunia I, dibuktikan dengan tetap melayani ekspor dari Norwegia ke dua kubu yang sedang berperang, yakni Britania Raya dan Jerman. Namun apa daya, seiring dengan tensi perang yang semakin panas dan desakan kedua kubu, terutama Britania Raya kepada Norwegia untuk menghentikan ekspor kubu lawan membuat netralitas Norwegia dipertanyakan.

Hingga akhirnya, seperti dikutip dari laman International Encyclopedia of the First World War, pada April 1917 Britania Raya mendapatkan kontrol penuh terhadap armada kapal dagang Norwegia yang sangat menguntungkan pihak Entente.

Hal ini tentunya semakin membuat geram pihak Jerman yang sejak awal periode perang sudah mengerahkan kapal selam mereka untuk menghalangi kapal dagang Norwegia menuju Britania Raya. Olav Riste, seorang sejarawan Norwegia menyebut Norwegia sebagai "Sekutu Netral" dalam kancah Perang Dunia I.

Permasalahan netralitas Norwegia juga terjadi pada Perang Dunia II. Lagi-lagi antara Britania Raya dan Jerman. Kali ini Jerman mulai melihat Angkatan Laut Kerajaan Britania Raya mulai mengganggu aktivitas militer dan suplai Jerman di sekitaran wilayah Norwegia. Akhirnya, Jerman dengan dalih "menyelamatkan" Norwegia dari Britania Raya mulai menginvasi Norwegia pada 9 April 1940 untuk menangkap Raja Haakon VII dan mendirikan pemerintahan boneka.

Namun, peristiwa Pertempuran Drøbak Sound berhasil mengulur waktu bagi Raja Haakon VII, keluarganya beserta pemerintahan Norwegia untuk menyelamatkan diri ke utara. Jerman terus mendesak Raja Haakon VII untuk menyetujui pemerintahan boneka. Raja Haakon VII jelas tidak setuju dengan desakan Jerman tersebut dan lebih memilih untuk turun takhta jika Parlemen Norwegia menyetujui desakan Jerman.

Penolakan dan perlawanan Raja Haakon VII terhadap tuntutan Jerman membuat Jerman semakin geram dan melancarkan serangan bertubi-tubi untuk menangkap Raja Haakon VII. Situasi Norwegia yang semakin tidak aman karena terdesak oleh invasi pasukan Jerman membuat Raja Haakon VII beserta keluarga kerajaan mengungsi ke Britania Raya pada 7 Juni 1940 dan melanjutkan pemerintahan dan upaya perlawanan dari sana. 

Sang raja berada di Britania Raya hingga akhir Perang Dunia II, kemudian kembali ke Norwegia pada Juni 1945.

7. Hadiah dari rakyat untuk sang raja

8 Fakta Raja Haakon VII dari Norwegia, Sang Raja Pilihan Rakyatroyalcourt.no

Setelah Norwegia bangkit dari keterpurukan pasca Perang Dunia II, rakyat Norwegia kemudian sepakat melakukan penggalangan dana secara nasional untuk memberikan hadiah kepada Raja Haakon VII. Mengutip dari laman The Royal Court, hadiah ini rencananya akan diberikan untuk memperingati hari ulang tahun Raja Haakon VII yang ke-75 pada 1947.

Hadiah dari rakyat Norwegia untuk raja mereka merupakan sebuah yacht yang kemudian diberi nama The Norge. Yacht tersebut kemudian menjadi bagian dari Yacht Kerajaan yang diwariskan secara turun-menurun kepada pemegang takhta Kerajaan Norwegia hingga saat ini. 

Pemberian dari rakyat ini menunjukkan betapa cintanya rakyat kepada sang raja, terutama sebagai bentuk penghormatan terhadap raja dalam upaya melawan Jerman selama Perang Dunia II. Selama hidupnya, Raja Haakon VII sering menggunakan The Norge untuk melakukan kunjungan ke berbagai tempat.

8. Akhir kisah

8 Fakta Raja Haakon VII dari Norwegia, Sang Raja Pilihan Rakyatroyalwatcherblog.com

Pada 21 September 1957 menjadi hari yang penuh duka bagi rakyat Norwegia. Raja Haakon VII telah pergi untuk selamanya. Ia dimakamkan di Royal Mausoleum di Kastil Akershus dengan diiringi banyak orang yang ingin mengantarkannya menuju peristirahatan terakhir.

Takhta Kerajaan Norwegia kemudian diwariskan kepada anaknya dengan gelar Raja Olav V. Setelah Olav, takhta dilanjutkan kepada anaknya dengan gelar Raja Harald V yang menggantikan ayahnya dari tahun 1991.

Itulah 8 fakta tentang Raja Haakon VII dari Norwegia. Bisa dibilang, Raja Haakon VII adalah contoh ideal dari seorang pemimpin. Kita bisa melihat dari sikapnya yang tetap ingin diadakan pemungutan suara rakyat sebelum menerima takhta. Sebuah tindakan demokratis dari seorang bangsawan kerajaan. Padahal bisa saja ia langsung menerima takhta Kerajaan Norwegia tanpa perlu referendum terlebih dahulu karena ia sudah mendapat tawaran langsung dari Stortinget. 

Raja Haakon VII juga tidak menunjukkan sikap yang semena-mena ketika menjadi raja dan memercayakan Norwegia di tangan parlemen sebagai representasi rakyat. Keputusan Raja Haakon VII dalam Perang Dunia II juga menjadi sorotan ketika berani untuk menolak tunduk terhadap kekuatan Jerman Nazi.

Bagaimana menurut kalian? Apakah ada kisah raja lainnya yang sangat dicintai oleh rakyatnya dan menarik untuk dibahas?

Baca Juga: Intip 7 Aturan Kecantikan yang Berlaku di Kerajaan Inggris

Farhan Alam Photo Verified Writer Farhan Alam

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya