8 Strategi Pengecoh Paling Unik dalam Perang Dunia II, Apa Saja? 

Mengecoh lawan dengan tank kayu juga, lho

Perang Dunia II tidak hanya tentang adu kekuatan senjata antara Sekutu dan Poros di medan pertempuran. Kecerdasan para penyusun strategi juga sedang beradu dalam perang ini sehingga memunculkan strategi-strategi brilian untuk mengecoh pihak lawan.

Keberhasilan mengecoh pihak lawan sangat berguna untuk menjamin keberhasilan serangan, terutama ketika menghadapi kekuatan musuh yang lebih besar. Strategi pengecoh juga berguna dalam posisi bertahan untuk meminimalkan kerusakan akibat serangan lawan. Berikut delapan strategi paling unik yang berhasil mengecoh lawan selama Perang Dunia II.

1. Kota palsu Operasi Starfish 

8 Strategi Pengecoh Paling Unik dalam Perang Dunia II, Apa Saja? stmargarets.london

Serangan udara Jerman sangat ditakuti oleh Britania Raya karena dapat memberikan kerusakan besar di kota-kota penting, terutama yang mengincar kawasan pabrik dan pusat ekonomi. Untuk menyiasati serangan udara Jerman, Britania Raya menyiapkan sebuah strategi brilian bernama Operasi Starfish.

Konsep dari strategi ini adalah membangun lokasi-lokasi palsu yang berada di luar wilayah kota atau kawasan industri. Lokasi ini dibangun semirip mungkin dengan kota atau pabrik asli.

Seperti ditulis dalam laman BBC, serangan udara Jerman biasanya terjadi di malam hari dalam dua gelombang. Gelombang pertama dikerahkan sebagai penunjuk arah dan akan menjatuhkan suar di kota sasaran. Kemudian gelombang kedua akan datang dan menjatuhkan bom sesuai dengan petunjuk dari gelombang pertama.

Ketika gelombang pertama serangan udara Jerman mulai menjatuhkan suar di kota, petugas bergegas membuat suasana lokasi Starfish menjadi seolah-olah sebuah kota sungguhan, lengkap dengan lampu dan asap. Sementara itu, suara di kota yang asli akan langsung dipadamkan dan membuat kota tersebut gelap gulita. Strategi ini sangat membutuhkan kecepatan dan kesiagaan petugas.

Pilot Jerman dalam gelombang serangan udara kedua akan mengira bahwa lokasi Starfish adalah kota sasaran mereka. Dengan demikian, kota yang asli akan aman dari serangan udara karena pesawat Jerman justru menyerang wilayah kosong tak berpenghuni.

Terdapat 237 lokasi Starfish yang telah dibangun selama Perang Dunia II. Strategi ini berhasil mengecoh sekitar 700 serangan udara Jerman ke Britania Raya yang justru menyasar ke kota-kota palsu.

2. Tank kayu dalam Operasi Bertram 

8 Strategi Pengecoh Paling Unik dalam Perang Dunia II, Apa Saja? tanks-encyclopedia.com

Pasukan Sekutu mencoba memukul mundur pasukan Poros di bawah pimpinan Erwin Rommel dari wilayah Afrika melalui Pertempuran Kedua El Alamein di tahun 1942. Rommel sendiri bukan lawan yang mudah untuk ditaklukkan karena kecerdasannya dalam menyusun strategi. 

Seperti ditulis dalam laman Independent, Mayor Geoffrey Barkas menjalankan Operasi Bertram untuk mengecoh pasukan Rommel. Barkas mengerahkan anak buahnya untuk membuat truk-truk terlihat seperti tank dengan menggunakan papan kayu dan kanvas yang diwarnai. Tank-tank palsu ini akan dikerahkan ke selatan untuk mengecoh perhatian Rommel.

Sementara itu, divisi tank yang asli juga menggunakan kamuflase sehingga menjadi terlihat seperti truk dan akan melakukan serangan yang sesungguhnya dari arah utara. Strategi ini berhasil memberi kemenangan bagi Sekutu karena pasukan Poros mengira bahwa serangan Sekutu akan dilakukan dari selatan.

Barkas merupakan seorang sineas pemenang Oscar dan anak buahnya juga terdiri dari para seniman. Salah satu anak buah Barkas yang terkenal adalah Jasper Maskelyne, seorang pesulap terkenal asal Inggris yang juga menyumbangkan ide untuk menyamarkan tank dan terus menerapkan pengetahuan sulapnya sebagai strategi pengecoh sepanjang Perang Dunia II.

Operasi ini menunjukkan bahwa Perang Dunia II bukan hanya sebagai panggung bagi para ahli militer, melainkan juga sebagai panggung pertunjukkan bagi ahli sulap, seniman hingga sineas.

Baca Juga: 12 Fakta Mengerikan Proyek Senjata Biologi Jepang pada Perang Dunia II

3. Sabotase palsu pabrik de Havilland 

8 Strategi Pengecoh Paling Unik dalam Perang Dunia II, Apa Saja? mi5.gov.uk

Jerman Nazi merencanakan sebuah sabotase ke pabrik de Havilland di dekat Hatfield, tempat produksi pesawat Mosquito andalan Angkatan Udara Kerajaan Britania Raya. Eddie Chapman, seorang mata-mata Jerman dikirim untuk melakukan tugas rahasia ini.

Seperti ditulis dalam laman The New York Times, Chapman dikirim ke Britania Raya pada akhir tahun 1942. Bukannya menjalankan misi yang diberikan Jerman, Chapman justru mendatangi pihak pemerintah Britania Raya, membocorkan rencana sabotase dan menawarkan dirinya untuk menjadi agen ganda.

Setelah itu, disusunlah strategi untuk melakukan sabotase palsu. Pada awal tahun 1943, pabrik de Havilland dibuat seolah-olah telah disabotase oleh Chapman. Bangunan replika dibangun, reruntuhan diatur sedemikian rupa hingga atap yang dicat sehingga terlihat seperti telah terjadi ledakan.

Mengutip dari laman MI5, Britania Raya memastikan kembali melalui foto udara bahwa sabotase palsu ini terlihat seperti sungguhan dan tidak mencurigakan. Setelah cukup meyakinkan, Chapman kembali ke Jerman dan melaporkan tentang keberhasilan aksi sabotasenya.

Sesuai rencana, Jerman Nazi mengirimkan pesawat pengintai untuk mengecek lokasi dan percaya bahwa sabotase yang dilakukan Chapman adalah sungguhan. Padahal, itu semua adalah tipuan belaka. Puas atas sabotase di pabrik de Havilland, Jerman kemudian memberikan imbalan kepada Chapman.

4. Laporan palsu dari agen ganda 

8 Strategi Pengecoh Paling Unik dalam Perang Dunia II, Apa Saja? history.com

Setelah sabotase palsu di pabrik de Havilland, Eddie Chapman melanjutkan hidupnya sebagai agen ganda bagi dinas intelijen MI5 Britania Raya dengan sebutan agen Zig-zag tanpa sepengetahuan Jerman. Ia terus memberikan informasi rahasia kepada Britania Raya, misalnya tentang bom yang ia pasang dalam misi sabotase di Portugal.

Seperti ditulis dalam laman BBC, Chapman kembali dikirim ke Britania Raya pada 1944. Kali ini misinya adalah untuk mengecek dan melaporkan tentang lokasi mendaratnya roket V1 yang telah diluncurkan Jerman ke wilayah Britania Raya. Jerman ingin mengetahui apakah V1 telah tepat mengenai sasaran.

Sesuai arahan MI5, Chapman mengecoh Jerman dengan memberikan informasi palsu kepada Jerman bahwa V1 meleset dari sasaran dan perlu untuk mengatur ulang jarak menjadi lebih pendek. Sesuai rencana, Jerman percaya dengan laporan Chapman sehingga serangan V1 berikutnya justru mendarat di tempat kosong dan tidak membahayakan.

Seperti ditulis dalam laman The New York Times, Chapman sebenarnya adalah seorang kriminal berkebangsaan Inggris yang dahulu sedang berada di penjara Jersey, Kepulauan Channel. Ketika Jerman Nazi menguasai wilayah tersebut, ia kemudian ditangkap dan menawarkan diri kepada Jerman untuk menjadi mata-mata.

Chapman dilatih oleh dinas intelijen Jerman tentang sabotase sejak tahun 1940 dan dikenal dengan nama Fritz. Uniknya, Chapman merupakan satu-satunya warga Britania Raya yang dianugerahi Iron Cross oleh Jerman Nazi yang bangga atas sabotase di pabrik de Havilland. Atas jasanya sebagai agen ganda, Britania Raya mengampuni tindakan kriminalnya di masa lalu yang seharusnya membuat ia dipenjara selama 20 tahun.

5. Operasi Mincemeat 

8 Strategi Pengecoh Paling Unik dalam Perang Dunia II, Apa Saja? medium.com

Jerman Nazi digegerkan dengan penemuan sesosok mayat di pantai Spanyol pada April 1943. Tanpa mereka sadari, ini adalah bagian dari operasi rahasia Britania Raya bersandi Operasi Mincemeat.

Seperti ditulis dalam laman History, mayat misterius tersebut membawa dokumen pribadi yang menyatakan bahwa ia adalah Mayor William Martin dari Marinir Kerajaan Britania Raya. Mayat itu juga membawa sebuah tas yang berisi dokumen resmi tentang rencana serangan besar Sekutu ke wilayah Yunani dan Sardinia melalui Laut Tengah dari Afrika Utara.

Laporan militer Spanyol ke pihak Jerman Nazi tentang mayat beserta rencana serangan Sekutu langsung ditanggapi serius. Pasukan Jerman dikerahkan dari Prancis menuju Yunani. Padahal, semua ini adalah tipuan yang berhasil mengecoh Jerman.

Charles Cholmondeley and Ewen Montagu dari intelijen Britania Raya merancang strategi ini. Mereka harus mengarang nama dan mencari mayat yang cocok untuk dikirim ke perairan Spanyol bersama dengan tas berisi berkas rahasia palsu.

Setelah itu, mayat dibawa menggunakan kapal selam dan dibiarkan terapung hingga akhirnya terdampar di pantai. Britania Raya juga melakukan operasi pencarian terhadap anggotanya yang hilang untuk menambah kesan bahwa William adalah benar-benar anggota militer Britania Raya dan memiliki informasi yang sangat rahasia.

Kesuksesan operasi ini membuat Jerman lengah terhadap invasi Sekutu di Sisilia, Italia pada Juli 1943 yang berujung pada jatuhnya pemerintahan Benito Mussolini hingga Italia yang berpindah kubu dalam Perang Dunia II.

6. Operasi Scherhorn 

8 Strategi Pengecoh Paling Unik dalam Perang Dunia II, Apa Saja? weaponsandwarfare.com

Joseph Stalin telah mengeluarkan perintah untuk menerapkan strategi intelijen berskala besar sebagai kelanjutan dari strategi pengecoh lain yang sudah diterapkan. Dengan sandi Operasi Scherhorn atau Berezino, dinas rahasia Soviet, NKVD membuat pusing Jerman Nazi sejak Agustus 1944. 

Seperti ditulis dalam laman War History Online, Pavel Sudoplatov dari NKVD diperintahkan untuk meyakinkan pihak Jerman Nazi bahwa masih terdapat pasukan Jerman di wilayah Soviet yang terus bergerilya melawan Soviet. Informasi ini diperkuat dengan keberadaan Letnan Kolonel Heinrich Scherhorn sebagai pimpinan pasukan perlawanan Jerman di wilayah Soviet.

Padahal, Scherhorn telah tertangkap oleh Soviet dan dipaksa untuk berpura-pura sedang memimpin pasukan perlawanan. Operasi ini juga didukung oleh keberadaan Demyanov sebagai agen ganda Soviet yang meyakinkan Jerman bahwa Scherhorn sedang memimpin 2.500 pasukan yang terkepung oleh pasukan Soviet di Sungai Berezina dan membutuhkan bantuan.

Atas perintah dari Otto Skorzeny, bantuan berupa pasukan SS, suplai makanan hingga persenjataan secara terus-menerus dikirim melalui udara ke pasukan Scherhorn yang sebenarnya tidak ada. Pasukan SS yang tiba di lokasi langsung melaporkan ke Skorzeny bahwa bantuan telah mendarat dengan selamat.

Tanpa disadari oleh pasukan SS, sesaat kemudian mereka bersama makanan dan persenjataan akan ditangkap oleh pasukan Soviet yang sudah menunggu di lokasi. Soviet sendiri sampai kewalahan dengan banyaknya pasukan SS yang ditangkap dan dijadikan tawanan perang dalam operasi ini.

Tercatat sebanyak 39 kali Skorzeny mengirim bantuan udara kepada pasukan palsu Scherhorn yang meminta bantuan hingga akhirnya Luftwaffe sudah tidak mampu lagi mengirim bantuan dan perang berakhir. Hingga kekalahannya, pihak Jerman tidak menyadari telah ditipu oleh Soviet tentang Scherhorn.

Bahkan, Scherhorn dianugerahi penghargaan Knight’s Cross oleh Jerman Nazi atas keberaniannya melakukan perlawanan di wilayah Soviet. Padahal, perlawanan Scherhorn hanyalah tipuan yang dilakukan Soviet.

7. Unit Ghost Army 

8 Strategi Pengecoh Paling Unik dalam Perang Dunia II, Apa Saja? nationalww2museum.org

Setelah sukses diterapkan dalam Pertempuran Kedua El Alamein, strategi pasukan pengecoh palsu kembali diterapkan di berbagai pertempuran Sekutu, termasuk ketika Sekutu merencanakan invasi besar ke Normandia. Lagi-lagi, Jerman tetap saja tertipu oleh strategi ini.

Seperti ditulis dalam laman The Atlantic, Amerika Serikat memiliki unit Ghost Army yang merupakan pasukan khusus dengan misi untuk mengecoh Jerman. Pasukan ini telah hadir sejak awal tahun 1944, berperan dalam Invasi Normandia hingga berakhirnya Perang Dunia II.

Berbeda dari pasukan pengecoh di El Alamein yang menggunakan kayu dan kanvas, Amerika Serikat menggunakan semacam balon karet yang berbentuk seperti tank dan kendaraan militer lainnya. Balon karet ini dapat diisi udara dan dikempiskan untuk membuat bingung pasukan Jerman.

Pasukan karet ini biasanya akan melakukan konvoi di tempat yang berbeda dari lokasi serangan yang telah direncanakan. Konvoi akan sengaja berada di tempat terbuka yang mudah terlihat oleh Jerman.

Mereka juga akan melakukan aktivitas komunikasi menggunakan radio dan sandi morse layaknya pasukan asli. Tidak lupa pula terdapat pengeras suara yang terus-menerus memutar suara-suara seperti suara mesin dan aktivitas pasukan untuk menambah kesan bahwa mereka adalah pasukan sungguhan.

Bahkan, Axis Sally, penyebar propaganda Poros keturunan Amerika percaya akan tipuan ini dan yakin bahwa terdapat pasukan Amerika yang sedang bersiap menyerang. Padahal, itu hanyalah unit Ghost Army dan pasukan yang asli sedang bersiap di tempat yang tidak mereka diketahui.

8. Pasukan terjun payung boneka dalam Invasi Normandia 

8 Strategi Pengecoh Paling Unik dalam Perang Dunia II, Apa Saja? aviationmuseum.eu

Sekutu merencanakan berbagai serangan pengecoh yang tersebar di berbagai penjuru Eropa untuk menutupi rencana besar mereka di Normandia pada pertengahan tahun 1944. Seperti ditulis dalam laman Imperial War Museums, Angkatan Udara Kerajaan Britania Raya telah menebarkan lempengan logam di pesisir Prancis untuk mengacaukan radar Jerman.

Tidak hanya itu, dalam laman Air Force Museum of New Zealand ditulis bahwa empat skuadron Angkatan Udara Kerajaan Britania Raya mendapat misi malam hari untuk menerjunkan 400 penerjun payung dalam Operasi Titanic pada tanggal 5 hingga 6 Juni di sekitar Normandia hingga wilayah utara Prancis.

Tentu saja 400 penerjung payung ini bukan manusia sungguhan, hanya boneka yang terbuat dari goni dan dikenal dengan sebutan Rupert. Rupert dilengkapi dengan bom kecil yang sengaja akan diledakkan untuk menghilangkan bukti bahwa mereka hanyalah pasukan palsu.

Alat khusus yang mengeluarkan suara seperti tembakan senjata api juga ditempatkan di balik parasut Rupert, menambah kesan bahwa mereka adalah pasukan sungguhan.

Pasukan Special Air Service (SAS) diterjunkan bersama Rupert sebagai kekuatan asli yang akan menembakkan senjata ke arah pasukan Jerman. Mereka diperintahkan untuk membiarkan beberapa pasukan Jerman melarikan diri agar pimpinan Jerman percaya bahwa itu adalah serangan sungguhan.

Penerjun payung palsu ini sukses menebar kebingungan dan kepanikan di kalangan pasukan Jerman yang menganggap bahwa telah terjadi serangan besar-besaran di berbagai lokasi. Padahal, serangan yang sesungguhnya terjadi di Normandia.

Pasukan Jerman tidak dapat mengantisipasi secara maksimal karena tertipu dengan serangan yang mereka anggap lebih besar terjadi di tempat lain, meskipun sebenarnya hanya serangan palsu. Bisa juga karena keliru dengan mengira bahwa serangan yang asli adalah serangan pengecoh.

Itulah delapan strategi yang digunakan untuk mengecoh lawan selama Perang Dunia II. Strategi di atas menunjukkan bahwa terkadang kita hanya membutuhkan kreativitas untuk memenangkan pertempuran, tidak selalu tentang senjata. Manakah strategi pengecoh yang paling unik menurut kalian?

Baca Juga: 13 Motor Ini Jadi Saksi Bisu Pahitnya Perang Dunia II 

Farhan Alam Photo Verified Writer Farhan Alam

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya