7 Pekerjaan Berat Ini Dilakukan Hutan untuk Manusia, Jangan Dibakar!

Berterima kasihlah kepada hutan, jangan malah merusaknya

Sering tidak disadari, hutan merupakan "sang malaikat" alam. Keberadaannya menopang hampir seluruh kebutuhan makhluk hidup, terutama manusia. Hutan terdiri dari pohon-pohon yang cenderung tidak dirawat oleh manusia. Selain itu, hutan juga dihuni oleh banyak satwa.

Banyak hal yang dilakukan hutan untuk menunjang kehidupan manusia agar stabil. Namun, sayangnya, banyak dari manusia yang cenderung berperilaku untuk merusak hutan. Berikut tujuh pekerjaan berat yang dilakukan hutan untuk makhluk hidup terutama manusia. Simak baik-baik, ya, penjelasannya.

1. Hutan memproduksi makanan untuk umat manusia

7 Pekerjaan Berat Ini Dilakukan Hutan untuk Manusia, Jangan Dibakar!Freepik.com/bandak

Selama ini, kita mungkin hanya berpikir menu apa yang akan dimakan hari ini. Bagaimana mendapatkan apa yang akan kita makan, cukup dengan menjelajah aplikasi pemesan makanan daring. Jarang sampai terbesit bagaimana makanan yang setiap hari kita santap ternyata melalui sebuah proses yang panjang. Di sini, hutan punya peran besar.

Hutan banyak menyediakan makanan untuk umat manusia, mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, jamur, hingga rempah-rempah. Meskipun pertanian saat ini sudah banyak menyediakan makanan tersebut, keberadaan hutan tetap tidak tergantikan. Eksistensi hutan mampu menyediakan makanan dalam keadaan mendesak dan jumlah besar.

Selain itu, hutan melalui kayunya juga mampu menyediakan kebutuhan furnitur bagi umat manusia. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah manusia harus melakukan reboisasi. Tujuannya agar pohon-pohon di hutan tetap beregenerasi.

2. Hutan memberikan "asuransi" secara gratis pada banyak manusia

7 Pekerjaan Berat Ini Dilakukan Hutan untuk Manusia, Jangan Dibakar!polemos.pe

Masyarakat kota dapat dengan mudah mendapatkan makanan. Cukup datang ke suatu rumah makan atau lewat aplikasi daring. Namun, bagaimana puluhan suku yang berjumlah jutaan orang bisa mendapatkan makanan, sedangkan mereka tinggal di tempat yang terisolasi? Mereka mendapatkannya dari hutan.

Tidak ada cara lain bagi mereka, yakni dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di hutan. Makanan pokok, minuman, bahkan camilan bisa mereka dapatkan dari dalam hutan. Proses pengobatan saat masyarakat pedalaman sakit juga dari hutan. Mereka mengambil bahan-bahan dari hutan dan menjadikannya sebagai obat alami.

Jutaan masyarakat pedalaman hidup bertumpu pada hutan. Organisasi dunia, Survival International memperkirakan terdapat sekitar 100 suku pedalaman di dunia. Mereka tersebar di hutan Papua Barat di Indonesia hingga Kepulauan Andaman yang terletak di antara India dan Semenanjung Melayu.

Ada pula yang hidup di hutan Amazon. Mereka tersebar di beberapa titik, seperti di negara bagian Mato Grosso, Rondonia, dan Acre.

Nyatanya tidak hanya masyarakat pedalaman yang mendapatkan jatah "asuransi" secara cuma-cuma dari hutan. Masyarakat kota yang sedang bepergian ke hutan sering kali kehabisan bahan makanan.

Mereka pun dapat dengan mudah mencari tumbuhan yang dapat di konsumsi. Tidak jarang buku-buku tentang pendakian juga membahas hal in, termasuk tumbuhan liar apa saja yang dapat dimakan oleh manusia.

3. Hutan menyiapkan air untuk kehidupan sehari-hari manusia

7 Pekerjaan Berat Ini Dilakukan Hutan untuk Manusia, Jangan Dibakar!Freepik.com/kitzcorner

Apakah manusia bisa bertahan hidup tanpa air? Jawabannya tentu tidak! Air berperan sangat besar untuk kehidupan manusia, mulai dari minum, mandi hingga mencuci. Air yang paling memberikan manfaat untuk manusia adalah air yang bersih.

Produksi air bersih tidak terjadi begitu saja, melainkan terdapat peran penting dari pohon-pohon yang ada di hutan.

Di kehidupan ini, pohon berfungsi sebagai spons alami yang bertugas mengumpulkan dan menyaring curah hujan serta melepaskannya secara perlahan ke sungai-sungai. Air yang disaring oleh pohon tentu membantu kita dalam menjaga kesehatan tubuh.

Selain itu, ia juga memberikan manfaat secara ekonomi. Hal ini dikaitkan dengan biaya pengolahan air minum. Semakin banyak hutan yang menyaring sumber air, semakin rendah pula biaya untuk mengolah air menjadi bersih.

Supaya dapat tetap tumbuh dan sehat, pohon membutuhkan sumber air yang stabil. Dilansir dari American Forests, pohon terdiri lebih dari 50 persen air. Dalam satu musim tanam, sebanyak 11 ribu galon air dari tanah diambil oleh satu pohon setinggi 30 meter.

Proses selanjutnya adalah pohon melepaskan air itu ke udara. Air dilepaskan ke udara dan menjadi oksigen dan uap air. Pohon meminum air menggunakan akar kecil mereka yang seperti rambut. Air dari tanah memasuki akarnya dan dibawa ke batang pohon hingga ke daun.

Baca Juga: 12 Kebakaran Hutan Terburuk dalam Sejarah

4. Hutan menyiapkan energi terbarukan untuk kehidupan manusia

7 Pekerjaan Berat Ini Dilakukan Hutan untuk Manusia, Jangan Dibakar!Freepik.com/lifeforstock

Energi terbarukan berperan sangat penting untuk menyelamatkan dunia dari bahaya perubahan iklim. Hutan melalui kayu-kayunya memberikan alternatif untuk menyediakan energi bagi umat manusia, salah satunya adalah energi listrik.

Kayu-kayu, seperti ekaliptus, sengon, nyamplung, akasia, kaliandra, dan kemiri mampu diolah menjadi energi biofuel dan biomassa.

Saat ini, sejumlah 90 persen energi di Indonesia masih dipasok oleh energi berbahan fosil. Sisanya, sekitar 10 persen dihasilkan oleh energi terbarukan. Tampaknya, Indonesia perlu segera mencontoh negara seperti Brasil.

Beberapa dekade ini, Brasil telah melakukan eksplorasi produksi energi kayu dalam skala besar. Brasil juga telah mengembangkan hutan yang khusus berfungsi untuk menghasilkan biomassa. Selanjutnya biomassa diolah agar menghasilkan listrik.

Indonesia terletak di daerah tropis. Di daerah tropis, hutan sekunder cukup luas. Jenis hutan ini memiliki volume biomassa yang besar. Ini merupakan hal yang sangat potensial untuk menjadikan hutan sebagai penyedia energi terbarukan.

5. Hutan menyerap karbon dioksida yang setiap detik dihembuskan miliaran manusia di dunia

7 Pekerjaan Berat Ini Dilakukan Hutan untuk Manusia, Jangan Dibakar!Freepik.com/avigatorphotographer

Saat bernapas, manusia menghirup oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Oksigen diproduksi oleh pohon melalui proses fotosintesis. Zat karbon dioksida merupakan salah satu bahan penting dalam melakukan fotosintesis oleh pohon.

Saat ini, terdapat miliaran manusia yang setiap detik membutuhkan oksigen untuk bernapas. Manusia patut berterima kasih kepada hutan sebagai tempat jutaan pohon tumbuh. Melalui jutaan pohon ini, manusia dapat mengakses oksigen secara gratis dan mudah.

Namun, fakta menyedihkan saat ini sedang terus terjadi. Dilansir dari WWF, deforestasi dan degradasi hutan menghasilkan sekitar 15 persen dari emisi gas rumah kaca dunia setiap tahun. Ulah manusia yang terus-menerus merusak hutan mengakibatkan zat karbon dioksida kembali ke atmosfer.

Selanjutnya, hal tersebut memicu pemanasan global. Berkurangnya jumlah pohon yang menyerap karbon dioksida turut memicu pemanasan global yang disebabkan gas rumah kaca.

6. Hutan mampu mencegah datangnya berbagai bencana alam

7 Pekerjaan Berat Ini Dilakukan Hutan untuk Manusia, Jangan Dibakar!Freepik.com/24novembers

Akhir-akhir ini banyak terjadi peristiwa kebakaran hutan, salah satunya yang terjadi di Hutan Amazon: berhektar-hektar hutan terbakar dan jutaan pohon serta hewan tersiksa. Bahkan, manusia juga turut menjadi korban melalui kepulan asap yang dihasilkan oleh peristiwa kebakaran.

Hal tersebut sangat merugikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kerugian jangka panjang yang akan dirasakan manusia adalah hilangnya pohon-pohon di hutan yang bertugas menahan air tatkala datang hujan. Akibatnya, banjir dan longsor terjadi di mana-mana.

Selain itu, kualitas udara di dunia juga akan menurun. Banyak manusia akhirnya menderita gangguan pernapasan.

Dilansir dari WWF, setiap tahun, seluas 130 ribu km persegi hutan dihancurkan secara global oleh manusia. Hal itu terjadi dengan dalih untuk membangun jalan baru, melakukan penambangan, pembangunan bendungan, hingga pembukaan lahan untuk pertanian.

Belum lagi peristiwa kebakaran hutan yang sering terjadi. Itu semua mengakibatkan peristiwa perubahan iklim semakin menjadi-jadi.

7. Suasana alami hutan mampu meredakan stres manusia

7 Pekerjaan Berat Ini Dilakukan Hutan untuk Manusia, Jangan Dibakar!Freepik.com/jcomp

Suasana perkotaan yang riuh membuat banyak manusia mengalami peningkatan stres. Beban kerja yang terlalu banyak, kualitas udara yang buruk, hingga suasana yang tidak pernah sepi turut berperan dalam hal tersebut.

Saat liburan datang, banyak masyarakat perkotaan lebih memilih melakukan perjalanan ke hutan daripada pusat perbelanjaan ataupun sejenisnya. Tampaknya, hal ini cukup beralasan. Seperti yang dijelaskan , yakni .

Qing Li, seorang dokter sekaligus peneliti medis dari Jepang, melalui buku Forest Bathing: How Trees Can Help You Find Health and Happiness menemukan fakta bahwa menghabiskan waktu di hutan dapat mengurangi stres, kecemasan, depresi, dan kemarahan; memperkuat sistem kekebalan tubuh; meningkatkan kesehatan jantung dan metabolisme; serta meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Ia juga menjelaskan bahwa terdapat ahli biologi dari Amerika, yakni EO Wilson yang mengatakan bahwa manusia dirancang untuk terhubung dengan dunia alami. Keberadaan manusia di suasana alami memiliki efek positif yang sangat besar pada kesehatan manusia.

Sering tidak kita sadari bahwa hutan telah bekerja terlalu banyak untuk kehidupan manusia. Hutan melakukan proses-proses berat hanya untuk menyediakan keperluan hidup manusia, mulai dari menyediakan bahan makanan, energi terbarukan, hingga suasana yang dapat meredakan stres. 

Namun, sayang, kini manusia berulah tanpa tahu rasa terima kasih kepada hutan. Manusia menebangi hutan tanpa melakukan reboisasi. Manusia berdalih membuka lahan pertanian baru dengan membakar hutan, padahal semuanya berakibat merusak hutan. Ketika hutan sudah rusak, sejatinya yang paling dirugikan adalah para manusia itu sendiri.

Untuk itu, penting bagi kita untuk terus wawas diri agar berhenti merusak hutan. Banyak hal yang perlu kita lakukan untuk dapat merawat hutan. Sekaranglah saat yang tepat untuk turut andil dalam merawat hutan, bukan malah merusaknya. Berterima kasih kepada hutan bisa dilakukan dengan cara merawatnya.

Baca Juga: 40 Kasus Kebakaran Hutan Terjadi di Bangka Umumnya Karena Disengaja

edd edd Photo Writer edd edd

We can make it if we try.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya