7 Fakta Udang Sentadu, Si Petinju Bawah Laut

Udang sentadu bisa mendeteksi kanker lho

Udang sentadu merupakan krustasea (udang-udangan) laut yang hidup di bawah laut. Udang sentadu dapat tumbuh hingga sepanjang 30 sentimeter. Hewan yang satu ini dilengkapi dengan kemampuan yang tidak dimiliki hewan lainnya, yaitu mampu menghancurkan cangkang hewan lainnya dengan menggunakan bagian tubuhnya yang disebut dengan dactyl club.

Nah, selain hal yang telah disebutkan sebelumnya, hewan yang satu ini memiliki fakta lainnya yang gak kalah unik. Menghimpun informasi dari berbagai sumber, ini 7 fakta unik udang sentadu.

1. Udang sentadu ini sebenarnya bukan udang, lho

7 Fakta Udang Sentadu, Si Petinju Bawah Lautwsj.com

Meski disebut sebagai udang sentadu atau dalam bahasa inggris disebut dengan mantis shrimp,  faktanya hewan yang satu ini merupakan kerabat jauh dari udang, kepiting maupun lobster. Udang sentadu merupakan anggota dari ordo stomatopoda. Jadi, jangan salah kaprah lagi, ya!

2. Udang sentadu dilengkapi dengan kekuatan tinju yang sangat kuat

7 Fakta Udang Sentadu, Si Petinju Bawah Lautbirdbrainedscience.wordpress.com

Keunikan yang dimiliki oleh hewan yang satu ini adalah kekuatan yang dihasilkannya melalui tinjuannya. Dilansir dari factanimal.com, kecepatan tinju yang dihasilkan oleh udang sentadu setara dengan tembakan peluru kaliber 22.

Kecepatan pukulan yang dihasilkan oleh hewan yang satu ini dapat dengan memecahkan cangkang kepiting dan kerang yang merupakan makanan favorit dari udang sentadu.

3. Udang sentadu lebih tua dibandingkan dengan dinosaurus

7 Fakta Udang Sentadu, Si Petinju Bawah Lautfactslegend.org

Stomatopoda mulai berevolusi sendiri dibandingkan krustasea lainnya hampir 400 juta tahun yang lalu. Udang sentadu telah ada sekitar 170 juta tahun sebelum kemunculan dinosaurus.

Baca Juga: 7 Serangga dengan Penampilan Terunik, Ada yang Seperti Jerapah

4. Udang sentadu memiliki sistem visual yang paling kompleks dalam dunia hewan

7 Fakta Udang Sentadu, Si Petinju Bawah Lautsciencenewsforstudents.org

Udang sentadu memiliki 12 sel fotoreseptor pada tiap matanya. Hal ini memungkinkannya untuk melihat lebih banyak jenis warna bila dibandingkan dengan manusia yang hanya memiliki 3 sel foto receptor.

Struktur mata pada udang sentadu hampir mirip dengan teknologi yang digunakan pada pemutar DVD bahkan lebih canggih, lho.

5. Udang sentadu bisa mendeteksi sel kanker melalui mata mereka

7 Fakta Udang Sentadu, Si Petinju Bawah Lautripleys.com

Justin Marshall yang merupakan seorang ahli saraf di University of Queensland mempercayai bahwa hewan ini memiliki senyawa khusus pada matanya yang mampu mendeteksi luka kanker dan aktivitas neuron.

Kemampuan mata udang sentadu ini mampu mendeteksi cahaya yang terpolarisasi dari jaringan tubuh yang sehat dan jaringan tubuh yang terkena kanker.

6. Udang sentadu akan bersama dengan pasangan mereka selama lebih dari 20 tahun

7 Fakta Udang Sentadu, Si Petinju Bawah Lautphys.org

Beberapa spesies udang sentadu merupakan monogami. Spesies udang sentadu yang monogami akan melakukan perkawinan dengan satu pasangan saja. Mereka akan menjaga telur mereka dalam lubang yang sama untuk menjaga telur-telur mereka. Wah, langgeng banget ya!

7. Udang sentadu memiliki kode rahasia yang hanya diketahui udang sentadu lainnya

7 Fakta Udang Sentadu, Si Petinju Bawah Lautjungledragon.com

Udang sentadu dapat memancarkan cahaya khusus yang hanya dapat dilihat oleh udang sentadu lainnya. Bagian tubuh dari udang sentadu yang disebut maksilliped, terdapat cahaya terpolarisasi yang hanya dapat dilihat oleh mata udang sentadu lainnya.

Keunikan inilah yang bisa menjadi alat komunikasi rahasia yang hanya akan dimengerti oleh udang sentadu lainnya.

Itulah 7 fakta menarik tentang udang sentadu. Semoga dapat menambah wawasan kamu ya guys!

Baca Juga: 5 Fakta tentang Domba, Hewan Penghasil Benang Wol yang Unik!

Frederick K Photo Verified Writer Frederick K

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya