5 Fakta Ikan Batak, Ikan Asli Danau Toba yang Terancam Punah

Dulu sering disantap oleh para raja

Seperti namanya, ikan batak begitu berarti bagi suku Batak. Berhabitat asli di Danau Toba dan sungai-sungai sekitarnya, ikan ini dulu merupakan santapan para raja, lho!

Meskipun masih menjadi ikan konsumsi sampai sekarang, ihan batak, istilah lainnya, semakin sulit ditemukan karena populasinya yang terus berkurang. Kira-kira, kenapa, ya? Kalau penasaran dengan ikan batak, kuy, simak fakta selengkapnya berikut ini!

1. Ikan batak merupakan spesies endemik Danau Toba

5 Fakta Ikan Batak, Ikan Asli Danau Toba yang Terancam Punahilustrasi ikan batak (instagram.com/gianttrevally)

Ketika berbicara tentang ikan batak, sebenarnya kita gak merujuk ke satu spesies saja. Di Indonesia, ikan batak terdiri atas dua genus, yakni Neolissochilus dan Tor.

Berdasarkan De Silva, et al (2004) yang dilansir oleh Novita (2020), Tor tambra, Tor tambroides, Tor soro, dan Tor douronensis merupakan spesies dari genus Tor yang tersebar di Pulau Sumatra. Di antara keempat spesies tersebut, Tor soro-lah yang paling umum di perairan Sumatra Utara.

Untuk genus Neolissochilus, ada Neolissochilus thienemanni yang merupakan spesies endemik Danau Toba, menurut Fish Base. Namun, bukan hanya bermukim di danau vulkanik itu saja, ihan juga bisa kamu jumpai di tempat lain dengan sebutan yang berbeda, misalnya

  • ikan kancra (Jawa Barat),
  • ikan tombro (Jawa Tengah dan Timur),
  • ikan semah (Sumatra Selatan),
  • ikan jurung (Sumatra Utara),
  • ikan lempon,
  • ikan sepan,
  • ikan masheer,
  • ikan kelah, dan
  • ikan dewa.

2. Masih berkerabat dengan ikan mas

5 Fakta Ikan Batak, Ikan Asli Danau Toba yang Terancam Punahilustrasi ikan batak (instagram.com/umam.mahseer)

Ikan jurung, julukan lain dari ihan, masih berkerabat dengan ikan mas. Keduanya sama-sama berada dalam famili yang sama, yaitu Cyprinidae (suku ikan karper). Namun, ikan batak memiliki ciri morfologis tertentu.

Ihan batak memiliki cuping berukuran sedang pada bibir bagian bawah. Tubuhnya pipih memanjang dengan warna keperakan (sewaktu muda) dan lambat laun akan berubah menjadi kuning-kehijauan seiring bertambahnya usia.

Sirip punggung berbentuk cekung, sirip dubur bentuknya membulat, sedangkan sirip ekor menggarpu dengan bagian ujungnya meruncing. Selain itu, terdapat 24–28 sisik yang menutupi bagian linea lateralis (garis yang biasanya terlihat pada bagian tengah tubuh ikan).

Untuk membedakan ikan jantan dan betina, kamu bisa melihatnya dari bentuk tubuh. Ikan batak jantan umumnya langsing, sedangkan yang betina lebih gembung. Cara kedua adalah dari warna tubuhnya di mana ihan jantan berwarna lebih gelap ketimbang betina.

Baca Juga: Resep Arsik Ikan Mas Khas Batak, Teman Makan Nasi yang Bikin Kalap

3. Ikan batak hidup di perairan berarus deras

5 Fakta Ikan Batak, Ikan Asli Danau Toba yang Terancam Punahilustrasi ikan batak (instagram.com/jurung_medan)

Selain di Danau Toba, ikan batak biasanya juga mendiami perairan air tawar berketinggian 4–5 meter dengan dasar pasir maupun bebatuan serta memiliki arus deras. Tidak hanya itu, habitat aslinya pun cenderung jernih, memiliki pH netral, bersuhu rendah (16–26 derajat Celsius), dan kandungan oksigen tinggi.

Haryono (2007) dalam Novita (2020) menyebutkan bahwa anakan jurung suka dengan sungai yang arusnya deras dan berbatu-batu. Hal ini berbeda dengan ikan dewasa. Mereka lebih senang berada di lubuk-lubuk sungai yang dalam.

Karakteristik lain dari si Ihan adalah mereka merupakan spesies nokturnal (aktif di malam hari). Menurut Barabes (2008) dalam Novita (2020), pada siang hari, kawanan Neolissochilus thienemanni menghabiskan waktu bersembunyi di antara bebatuan. Ikan batak juga termasuk hewan yang bergerak secara agresif. Itu sebabnya, mereka menjadi favorit para pemancing.

4. Merupakan hidangan para raja

5 Fakta Ikan Batak, Ikan Asli Danau Toba yang Terancam Punahilustrasi ikan batak (instagram.com/batakpedia)

Sepeti julukannya, ikan batak memiliki nilai budaya tersendiri khususnya bagi masyarakat Tapanuli dan kebanyakan suku Batak. Laman Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan, ihan dulu dijadikan sebagai makanan para raja.

Ikan ini juga kerap menjadi hidangan dalam acara upa-upa, yakni salah satu ritual adat dalam kebudayaan suku Batak sebagai ungkapan rasa syukur ataupun doa kepada Tuhan untuk mengharapkan kesehatan, keturunan, umur yang panjang, maupun rezeki yang berlimpah.

Upa-upa biasanya dilakukan saat acara pernikahan. Pada momen tersebut, kamu bisa melihat ihan batak yang sudah diolah menjadi arsik. Namun, karena ikan tersebut sudah tergolong langka dan semakin sulit ditemukan, masyarakat Batak zaman sekarang lebih sering menggantinya dengan ikan mas untuk dibuat arsik.

5. Populasi ikan batak terancam punah

5 Fakta Ikan Batak, Ikan Asli Danau Toba yang Terancam Punahikan batak spesies Neolissochilus thienemanni (dok. pribadi/Fria Sumitro)

Seperti yang disinggung pada bagian sebelumnya, saat ini, ikan jurung semakin sulit ditemukan di pasaran. Daftar Merah IUCN mencatat, terkhusus Neolissochilus thienemanni, spesies tersebut termasuk ke dalam kategori Vulnerable atau terancam punah.

Populasinya yang kian berkurang di alam liar dipicu oleh penangkapan secara berlebihan, kerusakan habitat akibat penggundulan hutan, pencemaran air oleh aktivitas pertanian, dan keberadaan keramba apung.

Belum lagi tingkat pertumbuhannya yang tergolong lambat. Untuk sekadar mencapai ukuran ikan konsumsi, butuh waktu sekitar 1 tahun. Di habitat aslinya, ikan batak mampu tumbuh lebih dari 1 meter dengan berat melebihi 30 kg. Namun, menurut laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, ihan dengan ukuran tersebut sudah hidup selama belasan hingga puluhan tahun.

Sayangnya, masyarakat pun belum ada yang membudidayakan ikan batak. Novita (2020) berpendapat, domestikasi Tor soro dan spesies ikan batak lainnya perlu segera dilakukan. Hal ini mengingat ikan tersebut juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Harganya berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah per kilo.

 

Kamu sudah baca sejumlah informasi mengenai ikan batak. Sayang banget populasinya semakin berkurang di alam, ya? Mari berharap domestikasinya segera dilakukan supaya ihan tetap bisa eksis sampai generasi-generasi berikutnya.

Baca Juga: 5 Fakta Ikan Mas Komet, Ikan Berekor Cantik dari Amerika Serikat

E N C E K U B I N A Photo Verified Writer E N C E K U B I N A

Mau cari kerja yang bisa rebahan terus~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya