6 Fakta Nutria, Tikus Besar yang Ternyata Spesies Invasif

Imut, tapi kehadirannya dianggap merugikan

Apa yang pertama kali terlintas di benakmu ketika mendengar kata "nutria"? Mungkin, kamu kepikiran nutrisi. Eits, kata tersebut sebenarnya merujuk kepada sebuah spesies yang tergolong dalam suku hewan pengerat, Guys.

Memiliki nama ilmiah Myocastor coypus, nutria adalah sejenis tikus. Ukurannya relatif besar, yakni bisa mencapai 40–60 cm dengan 4–9 kg. Itu sebabnya, mereka kerap dijuluki sebagai "tikus besar".

Mungkin, terlihat menggemaskan, tapi tikus-tikus ini bisa membawa bencana pada kawasan yang mereka tinggali, lho. Memangnya, sebesar apa dampak kerusakan yang nutria timbulkan? Kalau penasaran, langsung aja simak informasinya berikut ini, yuk!

1. Tikus besar yang berasal dari Amerika Selatan

6 Fakta Nutria, Tikus Besar yang Ternyata Spesies Invasifnutria atau Myocastor coypus (pixabay.com/shivainc)

Berdasarkan laporan Animal Diversity Web, nutria berasal dari Amerika Selatan, tepatnya Bolivia bagian tengah dan selatan Brasil sampai Kepulauan Tierra del Fuego. Namun, karena peternakan bulu melepaskan mereka secara sengaja ke alam, populasinya pun menyebar ke Amerika Utara, Eropa, hingga Asia.

Banyak yang menyangka Myocastor coypus sebagai beaver alias biwara. Mereka memang sama-sama berada dalam ordo Rodentia (hewan pengerat) dan banyak menghabiskan waktu di air.

Namun, famili kedua spesies berbeda. Myocastor coypus termasuk famili Echimyidae—merujuk pada spiny rat atau tikus dengan bulu duri atau runcing, sedangkan famili beaver adalah Castoridae (suku berang-berang).

Perbedaan lain terletak pada ekor dan kumis. Dari laman Invasive Species Council of BC, coypu, sebutan lainnya, memiliki ekor yang ramping layaknya tikus biasa. Moncong dan kumisnya berwarna putih serta mereka identik dengan dua gigi depan besar nan panjang yang berwarna oranye.

2. Nutria hidup dekat dengan air

6 Fakta Nutria, Tikus Besar yang Ternyata Spesies Invasifnutria atau Myocastor coypus (unsplash.com/Svetozar Cenisev)

Seperti yang telah disinggung di bagian sebelumnya, nutria termasuk binatang semi-akuatik. Artinya, meskipun hewan darat, sebagian besar hidupnya dihabiskan di dalam air. Hal ini tercemin pada kebiasaan mereka yang tahan berendam selama lebih dari 10 menit.

Animalia menyebutkan, spesies Myocastor coypus sering membangun sarang berupa terowongan di dekat sumber-sumber air, seperti rawa, pinggir danau, sungai berarus lamban, dan perairan yang ditumbuhi tanaman sukulen. Gaya hidup tersebut membuat hewan ini kerap disapa sebagai "tikus sungai".

Memiliki bulu berwarna cokelat-kekuningan atau cokelat kemerahan, tikus-tikus besar tersebut sebenarnya lebih suka menghuni area dataran rendah dan sekitar perairan air tawar. Namun, menurut laporan Animal Diversity Web, gak menutup kemungkinan kamu menemukan mereka di kawasan air payau dan asin serta dataran tinggi—hingga 1.190 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga: 5 Alasan Ilmiah Mengapa Kucing Sangat Gemar Mengejar Tikus, Unik!

3. Hewan nokturnal yang hidup berkoloni

6 Fakta Nutria, Tikus Besar yang Ternyata Spesies Invasifnutria atau Myocastor coypus (pixabay.com/Marcelkaa)

Dilansir Animalia, Myocastor coypus adalah hewan sosial. Mereka hidup dalam sebuah koloni beranggotakan 2–13 coypu. Dalam satu koloni, umumnya terdiri atas seekor pejantan dewasa dan beberapa betina beserta anak-anak mereka.

Fakta lainnya adalah nutria ternyata binatang yang aktif di malam hari alias nokturnal, lho. Selama terjaga, kawanan pengerat ini menghabiskan waktunya untuk berenang, membersihkan tubuh, dan makan.

Ngomongin soal makanan, si tikus sungai ini merupakan herbivor. Mereka mengonsumsi berbagai macam sayuran maupun tanaman air lainnya, mulai dari bagian ranting, daun, batang, hingga akar. Namun, National Geographic melaporkan, coypu juga kerap memangsa binatang-binatang kecil, misalnya siput ataupun kerang.

4. Dilepas ke alam liar, malah menimbulkan masalah

6 Fakta Nutria, Tikus Besar yang Ternyata Spesies Invasifnutria atau Myocastor coypus (unsplash.com/Melina Kiefer)

Berbeda dengan kerabatnya, tikus got, yang tampak kotor dan menjijikkan, nutria terlihat imut. Namun, jangan terkecoh oleh penampilannya tersebut karena mereka ini sebenarnya adalah pembawa bencana.

Awalnya, pada tahun 1899, pedagang bulu hewan membawa nutria ke Amerika Serikat karena bulu mereka yang lembut, tebal, dan tahan air. Namun, setelah pasar bulu hewan mengalami kemerosotan di pertengahan 1900-an, peternak nutria mau tak mau melepas mereka ke alam liar.

Pelepasan itu dilakukan sekadar untuk menciptakan populasi Myocastor coypus di daerah lokal. Namun, para peternak tak menyangka kalau para tikus sungai tersebut berkembang begitu pesat sampai-sampai menimbulkan masalah. Hal ini berkat kecepatan mereka dalam bereproduksi di mana pengerat yang satu ini bisa kawin kapanpun dalam setahun.

Bukan hanya karena sengaja dilepas, badai juga bisa menyebabkan kawanan coypu kabur ke vegetasi terdekat. Treehugger melaporkan, pemilik perusahaan penghasil saus Tabasco, E. A. McIlhenny, kehilangan 150 ekor nutria akibat badai di tahun 1940.

5. Spesies invasif yang menghancurkan kawasan rawa

6 Fakta Nutria, Tikus Besar yang Ternyata Spesies Invasifnutria atau Myocastor coypus (pixabay.com/manfredrichter)

Kawanan coypu yang lepas nyatanya tidak dimakan predator dan mampu menciptakan populasi baru. Sayangnya, di lingkungan yang baru, mereka dianggap sebagai spesies invasif dan membawa sejumlah kerusakan.

Yang pertama karena kebiasaan makannya yang destruktif. Nutria mampu makan sebanyak 25 persen dari berat tubuhnya. Di samping itu, seperti pada penjelasan sebelumnya, hewan pengerat tersebut bisa membabat habis bagian ranting hingga akar sebuah tanaman.

Dari Treehugger, Departemen Margasatwa dan Perikanan Louisiana mencatat, pada awal 2000-an, Myocastor coypus telah merusak 100 ribu hektar lahan basah per tahun. Di sejumlah tempat, spesies tersebut dianggap sebagai hama karena memakan tanaman pertanian, seperti padi, gandum, dan jagung.

Nah, kebiasaan makan tersebut tentu mengakibatkan musnahnya vegetasi rawa. Soalnya, ketika bagian akar sudah tidak ada, maka tanaman pun tak mampu tumbuh lagi. Tidak hanya itu, hilangnya akar tumbuhan menyebabkan struktur tanah tidak stabil, mengalami erosi, dan berpotensi menjadi perairan terbuka.

Kedua, kebiasaan menggali coypu ternyata merusak tanggul pengendali banjir, lho. Berdasarkan laman Live Science, apabila telah rusak akibat aktivitas tikus-tikus tersebut, tanggul perlu dibangun kembali semula.

Selain persoalan lingkungan, Myocastor coypus juga menimbulkan masalah kesehatan, nih. Dilansir Live Science, mereka merupakan inang bagi sejumlah parasit meliputi cacing pita, nematoda, cacing hati, serta parasit penyebab tuberkulosis. Oleh sebab itu, manusia dan hewan sebaiknya gak minum air dari sumber yang tercemar feses maupun kencing nutria.

6. Nutria diburu guna mengontrol jumlahnya di alam liar

6 Fakta Nutria, Tikus Besar yang Ternyata Spesies Invasifnutria atau Myocastor coypus (dok. pribadi/Fria Sumitro)

Salah satu upaya yang pernah dilakukan dalam menekan populasi nutria adalah dengan memburu mereka. Dari Treehugger, sebuah sektor swasta memberi imbalan sebesar 6 dolar per ekor bagi mereka yang berhasil menangkap tikus sungai tersebut.

Pemusnahan nutria dengan diburu memang terlihat sadis dan beberapa aktivis lingkungan pun kurang menyetujuinya. Apalagi, hewan yang terlalu banyak diburu berpotensi menimbulkan penumpukan sampah. Oleh karena itu, sejumlah relawan melakukan aksi dengan menanam kembali kawasan rawa yang pernah koloni coypu hancurkan.

Sejauh ini, IUCN mengategorikan Myocastor coypus sebagai spesies Least Concern (risiko rendah) dalam Daftar Merah-nya. Meskipun begitu, populasinya terus berkurang dan perburuan besar-besaran tidak mustahil menyebabkan kepunahan.

Nutria yang terlihat imut nyatanya adalah biang kerok kerusakan kawasan rawa. Walaupun termasuk hama, kita perlu mencari sebuah cara yang dapat menekan populasinya, tetapi tak sampai membuat mereka punah.

Baca Juga: 5 Jenis Bau yang Dapat Mengusir Tikus, Tidak Perlu Jebakan

E N C E K U B I N A Photo Verified Writer E N C E K U B I N A

Mau cari kerja yang bisa rebahan terus~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya