5 Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna, Tahu?

Karakteristik larva dan hewan dewasanya jauh berbeda

Metamorfosis sempurna atau holometabolous merujuk pada perubahan bentuk dan fungsi tubuh yang dialami hewan, terutama serangga, dalam beberapa tahap. Secara spesifik, berdasarkan National Geographic, tahapan hidup tersebut meliputi fase telur, larva, pupa (kepompong), dan imago (hewan dewasa).

Salah satu ciri khas dari holometabolous adalah larva (hewan muda) memiliki bentuk tubuh dan perilaku yang jauh berbeda dari versi dewasanya. Ini bertolak belakang dengan metamorfosis tidak sempurna yakni larva dan imago memiliki kemiripan.

Lalu, hewan apa saja yang mengalami metamorfosis sempurna? Mari kita simak deretan nama dan penjelasannya berikut ini, ya. 

1. Kupu-kupu

https://www.youtube.com/embed/kVm5k99PnBk

Kupu-kupu merupakan contoh paling populer dari hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Sebelum menjadi serangga yang cantik, kupu-kupu mengawali hidupnya dari telur.

Telur kupu-kupu sering menempel pada daun atau batang tumbuhan. Dari situ, akan keluar larva yang kita kenal sebagai ulat. Si larva mempunyai nafsu makan yang besar. Mereka bahkan akan langsung makan sesaat setelah menetas dari telurnya. National Geographic Kids menyebutkan, sifatnya yang rakus itu lantas bisa membuat tubuhnya 100 kali lebih besar dari ukuran semula.

Setelah menghabiskan waktunya untuk makan, ulat akan membungkus dirinya dalam sebuah kepompong. Tahapan ini bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Barulah selepas itu, keluar seekor kupu-kupu dengan sayapnya yang indah. Namun, sebelum terbang, kupu-kupu harus menunggu sayapnya kering terlebih dahulu.

Perlu kamu ketahui pula, gak hanya kupu-kupu, saudaranya, ngengat, juga memiliki fase hidup serupa, yakni sama-sama bermetamorfosis mulai dari telur, larva, pupa, hingga dewasa.

2. Semut

https://www.youtube.com/embed/V400oXh_YTQ

Semut juga melewati 4 fase hidup. Bermula dari telur yang berbentuk lonjong, akan keluar larva seperti ulat yang tak memiliki mata dan kaki setelah 1–2 minggu. Akan tetapi, gak semua telur akan menetas karena ada beberapa yang sengaja dimakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi semut.

Para bayi yang menetas selanjutnya bergantung pada semut-semut dewasa untuk urusan makan. Dari makanan yang dikonsumsi, larva lantas tumbuh dan mengalami ganti kulit beberapa kali. Saat ganti kulit, muncul bulu-bulu yang tampak seperti pengait. Kehadiran bulu-bulu tersebut memudahkan semut dewasa ketika mengangkat tubuh para bayi.

Setelah cukup besar, waktunya larva masuk ke tahap pupa. Menurut laman Ask A Biologist dari Arizona State University, beberapa spesies semut ada yang terbungkus dalam kepompong dan ada pula yang telanjang. Selama dalam kepompong, anggota badan, seperti kaki dan antena mulai terbentuk, tetapi keduanya masih terlipat ke tubuhnya. Tahap ini bisa memakan waktu sekitar 6–10 minggu.

Selanjutnya, semut dewasa pun keluar dari kepompong. Mereka memiliki eksoskeleton (rangka luar) yang mencegah tubuhnya semakin besar. Dari pupa tersebut pula, mereka akan tumbuh menjadi ratu, semut jantan, ataupun semut pekerja (betina).

Nah, proses penentuan peran dalam koloni tersebut bukan berdasarkan genetik, melainkan pola makan semut sewaktu masih larva. Berdasarkan The Conversation, setiap larva betina yang mendapat asupan protein lebih tinggi akan menjadi ratu. Sebaliknya, yang mengonsumsi sedikit protein akan bernasib menjadi semut pekerja.

3. Nyamuk

https://www.youtube.com/embed/d1CpWPDjVvU

Siklus hidup hewan ini bermula ketika nyamuk betina meletakkan sekitar 100 butir telur di genangan atau tempat yang berisi air. Lama waktu menetasnya kurang lebih 48 jam. Namun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), setelah telur-telur tersebut tergenang dalam air, larva nyamuk, yakni jentik-jentik, akan otomatis muncul.

Dalam tahap ini, jentik-jentik menghabiskan waktunya di air. Mereka naik ke permukaan untuk bernapas dan memakan mikroorganisme yang ada di air. Sebelum menjadi pupa, jentik-jentik akan berganti kulit sebanyak 3–4 kali. Setiap melakukan penggantian kulit, tubuh larva menjadi lebih besar.

Lalu dilanjutkan dengan tahap pupa, yakni fase larva 'istirahat' dan tak makan sama sekali. Meskipun begitu, The American Mosquito Control Association menjelaskan, kepompong masih dapat bergerak-gerak apabila terjadi perubahan cahaya atau untuk sekadar pindah ke tempat yang lebih aman.

Setelah kurun waktu 2–7 hari, muncul imago. Sesaat baru keluar, mereka akan berdiam terlebih dahulu di atas permukaan air sembari mengeringkan tubuh dan menunggu anggota badannya mengeras. Barulah, setelah itu, mereka terbang mencari makan.

Jangan sampai salah, yang menghisap darah manusia dan hewan adalah nyamuk betina—darah tersebut untuk menghasilkan telur, sedangkan nyamuk jantan memakan nektar bunga, mengutip laman CDC.

Baca Juga: 5 Jenis Serangga Terkecil yang Mengagumkan, Sulit Banget Dilihat

4. Lalat

https://www.youtube.com/embed/j_uOddfJ_Gc

Apakah kamu tahu siklus hidup lalat rumah? Sama seperti serangga-serangga sebelumnya, lalat mengawali hidupnya sebagai telur. Tampak seperti beras dengan warna keputih-putihan, telur lalat berukuran 1,2 mm dan biasanya ditemukan di tempat sampah ataupun pupuk.

Untuk dapat menetas, lingkungan tempat telur berada harus lembap. Suhunya pun juga harus dalam kisaran 25 derajat Celsius ke atas. Apabila kondisi optimal tersebut tercapai, larva lalat—belatung—akan keluar setelah 8–20 jam, berdasarkan laman Rentokil.

Memiliki panjang 3–9 mm, belatung akan makan, tumbuh, dan berganti kulit sebanyak tiga kali. Selanjutnya, belatung mencari lokasi yang kering dan dingin untuk kemudian memasuki fase kepompong.

Wujud kepompong lalat berbeda dengan ketika masih larva. Bentuknya lebih bulat dengan warna bervariasi, mulai dari kuning, hitam, merah, maupun cokelat. Laman University of Florida melaporkan, pada suhu 32–37 derajat Celsius, hanya butuh 2–6 hari bagi pupa untuk menyelesaikan perkembangannya.

Setelah itu, imago akan keluar dari kepompong dengan bantuan bagian tubuhnya yang bernama ptilinum. Mampu hidup hingga 2 bulan lamanya, lalat betina umumnya memiliki tubuh yang lebih besar dari lalat jantan.

Sebelum melakukan proses perkawinan, biasanya lalat mencari makan terlebih dahulu. Kemudian, lalat betina akan menghasilkan 150 telur dalam sekali waktu dan siklus hidup serangga ini berulang kembali.

5. Lebah

https://www.youtube.com/embed/f6mJ7e5YmnE

Hewan terakhir yang juga bermetamorfosis sempurna adalah lebah. Juga diawali fase telur, berdasarkan Buzz About Bees, ratu lebah bisa menghasilkan 2000–3000 butir telur per hari. Telur lebah berukuran seperti biji beras dan diletakkan pada sel-sel heksagonal sarang.

Sama seperti semut, juga terdapat kasta dalam koloni lebah. Nah, Buzz About Bees menjelaskan, untuk setiap telur yang dibuahi akan menjadi larva lebah betina—pekerja ataupun ratu, sedangkan yang tidak dibuahi akan menjadi lebah jantan.

Larva yang keluar dari telur buta dan tidak memiliki kaki. Mereka diurus oleh lebah pekerja muda, mulai dari urusan makan sampai menjadi pupa nantinya. Namun, ada perbedaan tentang cara pengurusan larva biasa dengan calon ratu.

Anakan lebah pekerja diberi makan jeli dari lebah pekerja dewasa. Untuk para calon ratu, mereka hanya mengonsumsi royal jelly yang mengandung protein, vitamin, lemak, air, gula, dan sejumlah garam mineral. Larva ratu lebah juga berada di sel khusus bernama 'sel ratu.' Spesial banget, ya?

Nah, para bayi tersebut nantinya akan beberapa kali ganti kulit, lalu setelah 6 hari, lebah pekerja menyelimuti sel mereka dengan lapisan lilin untuk lanjut ke fase pupa. Dalam tahapan ini, larva membentuk kepompong dan anggota tubuh, seperti kepala, kaki, dan sayap, mulai muncul.

Lama waktu imago keluar dari kepompong bergantung pada kastanya. Secara spesifik, untuk bermetamorfosis dari telur menjadi serangga dewasa, lebah pekerja butuh 18–22 hari, lebah jantan 24 hari, dan ratu 16 hari.

Untuk penugasannya, secara garis besar, ratu lebah bertugas untuk menghasilkan telur, lebah jantan hanya hidup untuk kawin dengan sang ratu, sedangkan lebah betina atau pekerja mengurus seluruh kegiatan sarang, mulai dari membuat madu; membangun, membersihkan, dan menjaga sarang; hingga mengurus larva.

Ternyata, karakteristik larva dari hewan yang mengalami metamorfosis sempurna jauh berbeda dengan imagonya. Apakah kamu tahu hewan lain yang fase hidupnya seperti kelima hewan di atas? Kalau iya, kasih tahu di kolom komentar, yuk!

Baca Juga: 5 Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna, Apa Saja?

E N C E K U B I N A Photo Verified Writer E N C E K U B I N A

Mau cari kerja yang bisa rebahan terus~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya