Agatha Cristhie: Novelis Legendaris Si Ratu Kisah Misteri

Pernah menjadi orang hilang paling dicari, lho!

Bagi pecinta novel penuh misteri, nama novelis Inggris Agatha Christie pasti sudah gak asing lagi. Berkat karya tulisnya yang telah melahirkan hingga 66 judul novel bertema misteri, ia pun dijuluki sebagai ratunya cerita misteri.

Tercatat sebagai novelis paling sukses, kisahnya menjadi seorang penulis sangatlah menarik untuk diikuti. Berikut ini adalah beberapa fakta di antaranya.

1. Belajar secara otodidak

Agatha Cristhie: Novelis Legendaris Si Ratu Kisah Misterihistory.com

Christie lahir pada tahun 1890 di Torquay, sebuah kota di tepi laut Inggris barat daya. Tidak seperti dua kakak laki-lakinya, yang pergi ke sekolah asrama, ia hanya dibimbing secara eksklusif di rumah dan jarang bertemu anak-anak seusianya.

Waktu bermain dihabiskannya dengan hewan peliharaan, teman khayalan dan pelayan keluarganya. Namun dia rupanya tidak kesepian, menggambarkan masa kecilnya sangat bahagia di paragraf pembuka otobiografinya.

Akhirnya, pada usia 13, Christie mulai menghadiri sekolah anak perempuan setempat dua hari seminggu, dan ia kemudian belajar musik di Paris. Sebagai seorang penulis, ia belajar sendiri.

2. Novelis best seller sepanjang masa

Agatha Cristhie: Novelis Legendaris Si Ratu Kisah Misterilarazon.es

Populer di seluruh dunia, buku-buku Christie telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan telah terjual sekitar 2 miliar kopi. Raihannya ini pun menempatkannya yang ketiga dalam daftar buku terlaris sepanjang masa hanya di belakang William Shakespeare, yang merupakan seorang aktor dan pujangga, dan Alkitab.

Dengan ini, Christie tercatat sebagai novelis best seller sepanjang masa.

3. Christie mulai menulis misteri sebagai jawaban atas tantangan dari saudara perempuannya.

Agatha Cristhie: Novelis Legendaris Si Ratu Kisah Misteridiscoverbritainmag.com

Pada usia 11, Christie menerbitkan karya pertamanya, sebuah puisi tentang trem listrik yang muncul di surat kabar Inggris. Sebagai seorang remaja, ia kemudian memiliki beberapa puisi tambahan yang dicetak di The Poetry Review, sambil juga mengerjakan cerita pendek yang pada saat itu gagal menarik minat penerbit.

Novel detektifnya tidak muncul di radar sampai Perang Dunia I. Setelah saudara perempuannya bertaruh bahwa dia tidak bisa menulis dengan bagus, Christie mulai terpacu.

Upaya awalnya adalah, "The Mysterious Affair at Styles,"  yang menceritakan seorang pensiunan polisi Belgia Hercule Poirot yang berhasil menyelesaikan kasus pembunuhan seorang janda kaya. Novel tersebut akhirnya dilirik oleh penerbit dengan syarat dia mengubah akhir cerita. Sejak saat itu, novel-novel detektif akan mendominasi kariernya.

Baca Juga: 6 Aplikasi Terbaik Bantu Hobimu Menulis, Bisa jadi penulis Top

4. Sering traveling demi mendapatkan ide

Agatha Cristhie: Novelis Legendaris Si Ratu Kisah Misterinoted.co.nz

Sebagian besar buku Christie mengambil tempat di Inggris, tetapi ia juga dapat menulis dengan meyakinkan tentang lokasi lainnya. Hal itu ia lakukan dengan melihat dan mendatanginya secara langsung.

Ketika tumbuh dewasa, dia menghabiskan waktu berbulan-bulan di Prancis dan Mesir, dan dia kemudian melakukan perjalanan keliling dunia dalam sebuah ekspedisi untuk mempromosikan Kerajaan Inggris. Dia kemudian bertemu dengan suami keduanya, seorang arkeolog  yang 14 tahun lebih muda darinya, di sebuah situs penggalian di Irak.

Setelah itu sering kembali ke Timur Tengah, ia mendapatkan bahan untuk buku-bukunya seperti "Murder on the Orient Express" dan “They Came to Baghdad.” Dia juga menulis buku lain, "A Caribbean Mystery," setelah mengunjungi St. Lucia dan juga Kepulauan Canary untuk dapatkan ide-ide setelah berlibur di sana.

5. Anti-Defamation League memprotes Christie atas penggambarannya tentang orang Yahudi

Agatha Cristhie: Novelis Legendaris Si Ratu Kisah Misterinpr.org

Karya-karya Christie dipenuhi tulisan  yang menghina orang-orang kulit hitam, Asia, Italia, penduduk asli Amerika dan Arab.Begitu juga terhadap orang-orang Yahudi dimana Christie umumnya menggambarkan mereka sebagai berhidung kail dan sering menggerutu.

Pada satu titik, Anti-Defamation League menulis surat keberatan dengan isu anti-Semitismenya. Meskipun surat itu dilaporkan tidak pernah diperlihatkan kepadanya, hal itu mendorong agennya untuk memberikan izin kepada penerbit A.S.-nya untuk menghapus setiap bagian yang tidak menyenangkan tentang orang Yahudi dan Katolik.

Pembela Christie membantah tuduhan rasisme, mengklaim bahwa meskipun beberapa karakternya menggunakan epitaf rasial, karakter dalam bukunya memang cenderung digambarkan secara negatif keseluruhannya.

6. Pernah menjadi orang hilang paling dicari

Agatha Cristhie: Novelis Legendaris Si Ratu Kisah Misterianomalien.com

Terguncang oleh kematian ibu tercintanya dan bahwa suami pertamanya tidak setia, Christie melepas cincin kawinnya, meninggalkan putrinya dalam perawatan pembantu dan pergi menghilang pada malam 3 Desember 1926.

Keesokan paginya, mobilnya ditemukan kosong beberapa mil jauhnya, sehingga operasi pencarian dan penyelamatan intensif pun dimulai yang melibatkan ribuan polisi dan sukarelawan.

Meskipun penyelam, anjing pelacak dan bahkan pesawat dilibatkan, tidak ada jejak sang novelis terdeteksi. Pers pun memunculkan berbagai cerita dengan kisah itu, dimana satu publikasi hadir yang menawarkan hadiah 100 pound untuk informasi yang mengarah terhadap keberadaannya.

Akhirnya, 11 hari setelah meninggalkan rumah, dia terlihat di sebuah hotel spa di Inggris utara, dimana dia check in menggunakan nama keluarga kekasih suaminya. Christie mengaku hampir tidak mengingat seluruh insidennya itu dan menghubungkannya dengan bentuk amnesia yang dialami.

7. Dia kadang menggunakan nama samaran dalam karyanya

Agatha Cristhie: Novelis Legendaris Si Ratu Kisah Misterisandradanby.com

Christie menerbitkan fiksi detektif, drama, dan memoarnya dengan namanya sendiri. Tetapi ia juga menulis enam novel romantis dengan nama pena Mary Westmacott. Mary adalah nama keduanya dan Westmacott adalah nama keluarga dari kerabat jauh.

Selama hampir dua dekade, masyarakat tidak memiliki petunjuk jika antara Christie dan Westmacott adalah orang yang sama. Namun, seorang kolumnis surat kabar akhirnya mampu mengungkapnya.

Dalam otobiografinya, Christie menyebut novel romantis "Absent in the Spring”  adalah satu buku yang benar-benar memuaskannya dan mengatakan jika ia menulisnya di dalam flat miliknya selama tiga hari.

Itulah beberapa fakta menarik sang novelis ahlinya kisah misteri, Agatha Christie. 

Baca Juga: Edgar Allan Poe: Kritikus Garang dan Sastrawan Legendaris dari Amerika

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya