Diogenes of Sinope: Filsuf Eksentrik Yunani yang Hidup Menggelandang

Ia diijuluki Socrates gone mad oleh Plato

Ketika mendengar kata filsuf Yunani, pasti pandangan banyak orang akan tertuju kepada nama-nama populer seperti Socrates, Plato dan Aristoteles. Yunani sejak zaman kuno memang dikenal sebagai tempat lahirnya filsafat dan para pemikir ulung.

Namun tahukah kamu tentang seorang sosok filsuf eksentrik bernama Diogenes of SInope? Ia adalah seorang filsuf yang hidup di tahun 404-323 SM, atau satu zaman dengan Plato. Sebagai pemikir, ia terkenal karena pandangan hidupnya yang unik. Berikut faktanya.

1. Kehidupan awal, terusir dari kota kelahiran

Diogenes of Sinope: Filsuf Eksentrik Yunani yang Hidup Menggelandanghaber.sol.org.tr

Diogenes berasal dari Sinope, sebuah kota pelabuhan di wilayah paling utara Turki. Saat itu, Turki sendiri merupakan sebuah daerah yang menjadi bagian dari koloni Yunani. Tidak banyak sumber autentik yang bisa menggambarkan kehidupan awal Diogenes.

Namun kisah yang paling populer dan dipercaya banyak ahli sejarah adalah ia bersama keluarganya kemudian terusir dari Sinope karena ayahnya, yang merupakan seorang banker melakukan tindakan kriminal, yaitu pemalsuan mata uang.

Sejak itu, mereka kehilangan segalanya termasuk kewarganegaraan dan harta benda yang dimilikinya. Diogenes kemudian pindah ke Athena dan menetap di kota peradaban tersebut.

2. Berguru kepada Antishthenes mempelajari filsafat Sinisisme

Diogenes of Sinope: Filsuf Eksentrik Yunani yang Hidup Menggelandangancientpages.com

Saat berada di Athena, Diogenes kemudian berguru kepada seorang filsuf bernama Anthishthes, yang merupakan salah satu murid dari Socrates. Awalnya ia menolak Diogenes sebagai muridnya, namun karena melihat kesungguhannya, sang filsuf pun menerimanya.

Antishthenes (445-365 SM) dikenal sebagai filsuf yang memperkenalkan aliran Sinisisme, sebuah pandangan yang menunjukkan penolakan atas kemewahan, kekayaan, dan status sosial. Para sinis percaya bahwa tujuan hidup adalah untuk hidup dalam kebajikan, sesuai dengan alam (rasio).

Ini berarti hanya memenuhi persyaratan tubuh yang paling mendasar dengan cara sesederhana mungkin. Mereka percaya jika pengendalian diri dan kebajikan adalah kunci hidup ini.

Baca Juga: Filsuf Eksentrik, 8 Quote Inspiratif Diogenes Agar Santuy Jalani Hidup

3. Menjalani gaya hidup asketis

Diogenes of Sinope: Filsuf Eksentrik Yunani yang Hidup Menggelandangancient.eu

Aliran Sinisisme semakin populer berkat gaya hidup dan pandangan filsafat Diogenes yang mengutamakan praktik daripada teori saja. Karena keyakinannya itu, Diogenes bahkan hidup menggelandang dengan tinggal di dalam sebuah tong bekas anggur dan tidur di pinggiran jalan kota Athena.

Dia hidup dari belas kasihan orang lain dan memilih untuk tidak memiliki harta apa pun. Ia menilai jika kekayaan jiwa lebih penting daripada kekayaan materi. Meski begitu, ia tetaplah sosok yang disegani warga Athena sebagai seorang filsuf bijaksana.

Gaya hidup Diogenes ini disebut dengan Asketis, namun ia memang menjalaninya dengan cara yang lebih ekstrem. Asketis sendiri diartikan sebagai gaya hidup yang yang bercirikan berpantangan dengan kenikmatan-kenikmatan duniawi untuk mencapai maksud-maksud rohani.

4. Diogenes dan lentera di siang hari, sindiran untuk masyarakat yang mulai rusak

Diogenes of Sinope: Filsuf Eksentrik Yunani yang Hidup Menggelandangpsychologytoday.com

Tidak banyak karya-karya pandangan hidup Diogenes yang tertulis. Kita hanya bisa mengetahuinya dari anekdot-anekdot penuh nilai dari kisah kehidupannya yang ditulis sejarawan kuno Yunani yang bernama Diogenes Laertius (abad 3 M).

Satu yang paling terkenal adalah bagaimana kisah Diogenes yang membawa obor di siang hari yang terang ke pasar Athena dengan mengarahkan obornya kepada setiap wajah yang ia temui sambil berkata "aku sedang mencari manusia."

Hal ini merupakan satu sindiran dan sikap sinisismenya kepada kehidupan masyarakat Athena kala itu yang telah ruksak, di mana mereka bersikap individualis dan memiliki adat dan budaya yang tidak manusiawi serta tak selaras dengan alam.

Masih banyak lagi anekdot-anekdot sikapnya yang penuh makna, bahkan dianggap ekstrim juga. Karena gaya hidupnya itu, Plato bahkan menyebut Diogenes sebagai "Socrates Gone Mad". Di satu sisi memiliki kebijaksanaan hidup seperti Socrates namun dengan cara yang lebih gila.

5. Diogenes dan Alexander The Great

Diogenes of Sinope: Filsuf Eksentrik Yunani yang Hidup Menggelandangkunst-fuer-alle.de

Diogenes hidup di era masa kekuasaan Alexander The Great, raja dari Makedonia yang berhasil menaklukan hampir sepertiga dunia, termasuk Yunani. Tak hanya dikenal sebagai raja ksatria yang pemberani, ia juga dikenal sebagai sosok yang bijak.

Suatu hari Alexander sengaja menemui Diogenes yang sedang berjemur, dan menanyakan apa yang bisa dia sediakan untuknya. Dan Diogenes dengan sederhana dan polosnya hanya menjawab, "Menyingkirlah, jangan menghalangi sinar matahari dari hadapanku."

Kisah ini menjadi salah satu gambaran bagaimana Diogenes tetap konsisten dengan nilai-nilai kehidupan yang dipegangnya teguh. Dia tidak tergoda dengan kekuasaan dan kesenangan, bahkan ketika yang akan memberikannya adalah sosok yang paling berkuasa saat itu.

Itulah beberapa fakta menarik dari kehidupan salah satu sosok filsuf paling eksentrik dalam sejarah Yunani Kuno, Diogenes of Sinope.

Baca Juga: Plato: Murid Socrates yang Juga Pendiri Universitas Pertama di Dunia

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya