Louis Zamperini, Atlet Heroik Amerika yang Ditawan Jepang di PD II 

Pernah terdampar di laut selama 47 hari

Jika kalian pernah menonton film biografi berjudul Unbroken yang rilis tahun 2014, kalian pasti tahu dengan sosok inspiratif di dalamnya, Louis Zamperini. Ia adalah seorang atlet Olimpiade Amerika yang memiliki kisah inspiratif sepanjang hidupnya..

Memiliki keteguhan hati yang kokoh, kehidupannya berubah saat Perang Dunia II terjadi dan ia menjadi bagian dari militer Amerika Serikat. Ia sempat menjadi tahanan perang Jepang dan mengalami berbagai siksaan. Untuk lebih mengenal sosok ini, berikut beberapa fakta kehidupannya.

1. Kehidupan awal; dari seorang remaja nakal hingga menjadi murid berprestasi

Louis Zamperini, Atlet Heroik Amerika yang Ditawan Jepang di PD II wsj.com

Lahir pada Januari 1917 dari orangtua imigran Italia, Zamperini menghabiskan masa mudanya sebagai salah satu pembuat onar paling terkenal di California. Perokok pada usia 5 dan seorang peminum pada usia 8 tahun, ia membangun sebuah kerajaan kriminal remaja yang kerap mencuri apa pun dari tetangga dan pedagang lokal.

Zamperini muda sering menghitamkan mata anak-anak yang berani menantangnya, mengempiskan ban mobil guru setelah dia mendisiplinkannya dan bahkan pernah melemparkan tomat ke polisi.

Anggota keluarga yakin dia akan berakhir di penjara, tetapi dia akhirnya meninggalkan hidupnya sebagai kriminal kecil di sekolah menengah, ketika sekelompok gadis memikatnya untuk bergabung dengan tim olahraga sekolah.

Didorong oleh kakak laki-lakinya, Pete, ia segera menjadi salah satu atlet top California selatan, dan mencapai rekor sekolah menengah nasional setelah menempuh jarak satu mil hanya dalam 4 menit, 21 detik.

2. Bertemu dengan Adolf Hitler di Olimpiade 1936

Louis Zamperini, Atlet Heroik Amerika yang Ditawan Jepang di PD II nytimes.com

Setelah lulus SMA, Zamperini mengarahkan pandangannya untuk bersaing di Olimpiade 1936. Beralih dari 1.500 meter ke 5.000 meter, ia membuat penampilan yang bagus di uji coba AS dan menjadi pelari termuda yang pernah menjadi tim Olimpiade.

Pada usia 19 dia sudah bersaing untuk meraih emas, tetapi Olimpiade Berlin diadakan di bawah bayang-bayang kekaisaran Nazi yang sedang berkembang, dia finis di urutan kedelapan dalam balapan.

Akan tetapi ia menarik perhatian ketika ia berhasil mencetak salah satu lap terakhir tercepat dalam sejarah. Di antara para penonton yang terkesan tidak lain adalah Adolf Hitler, yang menjabat tangan Zamperini dan berkata, "Ah, kau bocah dengan hasil akhir yang cepat."

Meskipun mendapatkan ucapan selamat dari pimpinan Nazi tersebut, Zamperini tidak berarti lepas dari masalah selama Olimpiade. Sebelum meninggalkan Berlin, ia hampir tertembak ketika mencoba mengambil bendera Nazi dari Kanselir Reich sebagai suvenir.

Baca Juga: 5 Peristiwa yang Melatarbelakangi Keterlibatan Jepang pada PD II

3. Kandidat terkuat tuntuk pecahkan rekor lari the 4-minute barrier, namun batal akibat Perang Dunia II

Louis Zamperini, Atlet Heroik Amerika yang Ditawan Jepang di PD II myhero.com

Setelah penampilannya yang memukau di Olimpiade 1936, Zamperini memecahkan rekor perguruan tinggi di University of Southern California dan menjadi salah satu atlet mahasiswa yang paling terkenal. Pada saat itu the 4-minute barrier, kompetisi berlari satu mil dalam 4 menit atau kurang, dianggap suatu hal yang hampir mustahil. Tetapi ketika profil Zamperini semakin populer, banyak yang mulai berbisik bahwa ia mungkin orang yang bisa menaklukannya.

Mantan pemegang rekor dunia Glenn Cunningham menantangnya untuk menjadi juara berikutnya pada tahun 1938. Zamperini pun merespons dengan tidak terkalahkan selama musim lintasan 1939.

Dia kemudian berencana merebut emas di Olimpiade 1940, tetapi kontes dibatalkan setelah dimulainya Perang Dunia II. Dengan impian Olimpiade-nya untuk sementara terputus, Zamperini mendaftar di Army Air Corps pada tahun 1941.

4. Berhasil lolos dari maut saat Perang Dunia II

Louis Zamperini, Atlet Heroik Amerika yang Ditawan Jepang di PD II reasonabletheology.org

Selama Perang Dunia II, Zamperini bertugas sebagai pembom B-24 Liberator di Skuadron Bom 372 Army Air. Dari tempat bertenggernya di hidung sebuah kapal berjuluk Super Man, ia menerbangkan beberapa misi termasuk serangan udara Desember 1942 yang terkenal di Pulau Wake.

Setelah itu pesawatnya hampir kehabisan bahan bakar sebelum tertatih-tatih kembali ke Midway Atoll. Selama ledakan bom berikutnya di pulau kecil Nauru, pesawat-pesawat tempur Zero Jepang menyerang B-24 Zamperini, melukai beberapa kru dan menewaskan satu awak.

Akibat cairan hidraulik yang bocor, B-24 melakukan pendaratan darurat di pulau Funafuti. Zamperini dan kawan-kawannya kemudian mengetahui bahwa pesawat mereka telah dilubangi dengan hampir 600 lubang dari tembakan musuh dan pecahan peluru.

5. Pernah terdampar selama 47 hari di laut

Louis Zamperini, Atlet Heroik Amerika yang Ditawan Jepang di PD II dok. Universal Pictures

Pada 27 Mei 1943, Zamperini dan krunya berpartisipasi dalam misi pencarian dan penyelamatan di Pasifik ketika pesawat mereka tiba-tiba kehilangan daya dari kedua mesinnya dan meluncur ke laut. Hanya tiga dari 11 awak kapal yang selamat: Zamperini, pilot Russell Allen Phillips dan penembak bernama Francis McNamara.

Terapung di atas sepasang rakit penyelamat dengan hanya sedikit perbekalan, ketiganya menghabiskan beberapa minggu berikutnya dengan menantang panas terik, kelaparan, dehidrasi dan segerobolan hiu yang berputar-putar siap memangsa. Pada satu kesempatan, penembak senapan mesin dari seorang pembom Jepang yang lewat menghampiri mereka dan mengempiskan salah satu rakit mereka dan meninggalkannya.

Zamperini dan rekan-rekannya tetap bertahan hidup dengan meminum air hujan dan sesekali menangkap burung atau ikan. Berat badan mereka turun di bawah 100 pound, dan McNamara kemudian tewas setelah 33 hari di laut.

Zamperini dan Phillips tetap bertahan selama dua minggu selanjutnya sebelum ditangkap oleh Angkatan Laut Jepang di dekat Kepulauan Marshall. Pada saat itu, mereka telah terbawa ombak sejauh 2.000 mil.

6. Mendapatkan siksaan berat sebagai tawanan perang oleh tentara Jepang

Louis Zamperini, Atlet Heroik Amerika yang Ditawan Jepang di PD II History.com

Setelah ditahan selama enam minggu di pulau Kwajalein, Zamperini dikirim ke daratan Jepang dan akhirnya dikurung di tiga pusat interogasi dan kamp POW (Prisoner of War) yang berbeda. Selama dua tahun berikutnya, ia menderita penyakit, kelaparan, dan pemukulan hampir setiap hari dari penjaga.

Kopral Jepang Mutsuhiro Watanabe, dijuluki The Bird oleh tawanan perang, sangat senang menyiksa. Selama bertugas di kamp penjara Omori dan Naoetsu, Mutsuhiro memukul Zamperini dengan pentungan, ikat pinggang dan ditinju terus menerus , serta mengancam akan membunuhnya.

Pada satu kesempatan, dia meminta Zamperini memegang balok kayu tebal di atas kepalanya dan mengancam akan menembaknya jika dia menjatuhkannya; pada saat yang lain, dia memaksa Zamperini dan tahanan Amerika lainnya untuk saling meninju sampai mereka semua pingsan.

7. Zamperini dijadikan alat propoganda oleh Jepang

Louis Zamperini, Atlet Heroik Amerika yang Ditawan Jepang di PD II picryl.com

Reputasi Zamperini sebagai mantan atlet Olimpiade menyelamatkannya dari eksekusi di tangan Jepang, tetapi juga menjadikannya dipilih untuk sebuah hukuman khusus. Penjaga di pusat interogasi Ofuna memaksa Zamperini yang lemah dan kelaparan untuk berlari kencang melawan pesaing dari Jepang.

Kemudian, pejabat Jepang di Radio Tokyo menyeretnya ke studio mereka dan mencoba membujuknya untuk membaca pesan propaganda di udara. Isinya adalah Zamperini telah menyerah untuk kembali pulang, dan Jepang berharap menggunakannya sebagai alat untuk menurunkan moral Amerika dan menuduh pemerintah AS tidak kompeten.

Zamperini setuju untuk membaca pesan yang memberitahu orang tuanya bahwa dia masih hidup, tetapi meskipun ada peringatan bahwa dia akan dihukum ke kamp hukuman, dia menolak untuk bekerja sama lebih jauh

8. Kisah pembebasan Zamperini; Dari stress hingga menjadi pengkhutbah

Louis Zamperini, Atlet Heroik Amerika yang Ditawan Jepang di PD II History.com

Zamperini dan rekan-rekannya sesama tawanan perang dibebaskan setelah Jepang menyerah pada September 1945, tetapi pengalaman masa perangnya akan terus menghantuinya. Kekurangan gizi dan siksaan selama bertahun-tahun membuatnya tidak dapat melanjutkan kariernya sebagai pelari dan ia menjadi tergantung pada alkohol untuk mencegah mimpi buruk dan masa lalunya.

Zamperini kemudian mengklaim bahwa ia diselamatkan dari stres pasca-trauma setelah menyaksikan khotbah oleh pengkhotbah Billy Graham pada tahun 1949. Ia melanjutkan untuk membahas pertobatannya kepada agama Kristen dalam tur-tur berbahasa nasional dan memulai kamp hutan belantara bagi para pemuda bermasalah.

Pada tahun 1950, Zamperini kembali ke Jepang untuk pertama kalinya sejak pembebasannya untuk menangani para penjahat perang Jepang yang ditahan di Penjara Sugamo di Tokyo. Sementara di sana, dia berjabat tangan dan memeluk banyak penjaga kamp lamanya.

Mutsuhiro Watanabe sendiri terhindar dari penangkapan, tetapi Zamperini kemudian menulis surat yang memaafkan mantan penyiksanya itu. Zamperini bahkan mencoba menemui Wantanabe saat Olimpiade 1998 di Nagano meski akhirnya gagal.

Itulah beberapa fakta menarik dan inspiratif dari sosok Louise Zamperini.

Baca Juga: Kapal Karam PD II Ditemukan Setelah 75 Tahun

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya