5 Fakta Gempa Bumi yang Perlu Kamu Tahu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai penduduk Indonesia, pasti kita tidaklah asing dengan istilah gempa bumi. Gempa bumi, baik yang berkekuatan besar maupun kecil pasti setidaknya pernah dirasakan sekali seumur hidup oleh kita sebagai penduduk Indonesia.
Sayangnya, banyak dari kita yang selama ini masih kurang memahami kenapa gempa bumi dapat terjadi. Apakah gempa bumi dapat menimbulkan bencana lain? Padahal, pengetahuan tentang gempa bumi ini sangat penting untuk diketahui agar kita terhindar dari bahayanya. Untuk menambah pengetahuan mengenai gempa bumi, berikut beberapa fakta mengenai gempa bumi.
1. Apa itu gempa bumi
Jika ditanya mengenai arti dari gempa bumi, pasti sebagian besar dari kita akan menjawab berdasarkan perasaan atau kondisi yang dirasakan saat terjadi gempa, yaitu berupa goncangan yang terjadi pada permukaan tempat kita berpijak. Secara lebih ilmiah, gempa bumi dapat dikatakan sebagai pelepasan energi secara tiba-tiba yang kemudian dapat menghantarkan gelombang seismik yang akhirnya kita rasakan sebagai goncangan.
Gempa bumi merupakan sebuah peristiwa yang berhubungan dengan menjalarnya gelombang seismik. Hal itu disebabkan oleh peristiwa alamiah maupun akibat campur tangan manusia.
2. Apa yang menyebabkan terjadinya gempa bumi?
Gempa bumi pada dasarnya adalah perambatan gelombang seismik yang disebabkan oleh pelepasan energi secara tiba-tiba. Pelepasan energi ini dapat berasal dari beberapa peristiwa. Secara umum, gempa bumi dapat dibagikan menjadi tiga berdasarkan penyebabnya, yaitu gempa bumi tektonik, vulkanik, dan runtuhan.
Gempa bumi tektonik dapat terjadi karena adanya adanya energi yang tersimpan saat terjadinya tumbukan antar lempeng, pada suatu ketika energi tersebut sudah tidak dapat tertampung dan akhirnya terjadi pelepasan yang disertai dengan menjalarnya gelombang energi tersebut.
Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi ketika terdapat aktivitas vulkanik berupa gesekan magma dengan dinding batuan ketika magma naik ke permukaan bumi. Gesekan ini menyebabkan terlepasnya energi seismik yang kemudian menyebabkan gempa bumi. Gempa bumi vulkanik biasanya akan meningkat frekuensinya saat erupsi gunung api.
Terdapat satu lagi penyebab gempa bumi, yaitu gempa bumi akibat runtuhan. Runtuhan berbagai material seperti contohnya runtuhnya gua dan tebing juga merupakan penyebab dari gempa bumi. Runtuhnya berbagai material tersebut menyebabkan timbulnya getaran seismik yang kemudian menjalar di permukaan tanah dan dirasakan kita sebagai gempa.
Baca Juga: 5 Cara Mengantisipasi Sebelum Gempa Bumi, Bali Rentan Bencana
3. Di manakah pusat gempa?
Editor’s picks
Letak pusat gempa pada dasarnya ditentukan oleh jenis gempa itu sendiri. Contohnya, untuk gempa bumi tektonik biasanya berpusat pada batas-batas lempeng tektonik. Pada perbatasan lempeng tersebutlah terjadi interaksi atau tumbukan antar lempeng dan disertai dengan pelepasan energi.
Untuk gempa bumi vulkanik, karena penyebabnya adalah pergerakan magma maka pusatnya berada pada wilayah gunung api aktif. Sementara itu untuk gempa bumi runtuhan dapat bersumber pada wilayah-wilayah yang kurang stabil seperti gua maupun tebing.
4. Apa saja dampak dari gempa bumi?
Gempa bumi merupakan peristiwa yang biasanya terjadi secara tiba-tiba dan disertai dengan getaran yang pada intensitas tertentu dapat menyebabkan rusaknya permukiman dan infrastruktur. Akan tetapi, selain dampak tersebut ternyata gempa bumi memiliki dampak ikutan lain yang juga tidak kalah merugikan. Contoh dampak ikutan lain yang dapat disebabkan oleh gempa bumi diantaranya adalah longsor, kebakaran, likuifaksi, hingga tsunami.
Longsor dapat terjadi pasca gempa terutama pada wilayah yang memiliki kestabilan lereng yang rendah didukung dengan curah hujan yang tinggi. Goncangan akibat gempa dapat menjadi pemicu gerakan tanah ini. Kebakaran setelah terjadi gempa dapat terjadi akibat rusaknya jaringan listrik karena gempa dan akhirnya menjadi pemicu munculnya api.
Likuifaksi juga merupakan salah satu dampak ikutan gempa yang cukup berbahaya, likuifaksi ini merupakan peristiwa ketika tanah yang jenuh air kehilangan strukturnya sehingga menyebabkan bangunan di atasnya menjadi bergoyang dan terbenam. Selain itu dampak ikutan yang sudah cukup populer adalah tsunami, tsunami merupakan gelombang besar yang disebabkan oleh gempa.
5. Bagaimana langkah yang diperlukan agar siap menghadapi gempa bumi?
Gempa bumi di Indonesia merupakan sebuah peristiwa yang tidak dapat dihindari, terutama untuk gempa bumi tektonik. Hal tersebut disebabkan oleh letak Indonesia yang berada pada pertemuan 3 lempeng besar dunia. Oleh karena itu langkah yang tepat dalam menghadapi gempa bumi diperlukan agar kita dapat mengurangi kerugian yang terjadi. Langkah-langkah yang seharusnya kita persiapkan dalam menghadapi gempa di antaranya adalah :
- menyiapkan tas darurat yang berisi makanan, senter, dan obat-obatan,
- mengetahui jalur evakuasi pada tempat kita berada,
- saat terjadi gempa dan berada di tempat terbuka usahakan untuk mencari tempat yang tidak berada dekat bangunan tinggi,
- saat terjadi gempa dan berada di dalam bangunan, segera cari tempat berlindung contohnya di bawah meja yang kuat,
- gunakan tangga darurat saat akan keluar dari gedung tinggi.
Beberapa fakta mengenai gempa bumi ini perlu kita ketahui, apalagi sebagai penduduk yang tinggal pada daerah rawan gempa. Dengan lebih mengenal gempa bumi, kita dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari dampak yang dapat ditimbulkan dari gempa bumi.
Baca Juga: Seismologi: Cabang Ilmu Geofisika yang Mempelajari Gempa Bumi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.