7 Fakta Unik Megatherium, Moyangnya para Kungkang

Dianggap sebagai hewan dalam legenda Amazon

Kungkang merupakan hewan yang paling lambat dan paling malas di dunia, hidup mereka hanya dihabiskan di atas pohon sambil memakan dedaunan segar. Mereka juga tidak memiliki bentuk perlindungan diri sebagaimana hewan lainnya yang membuat mereka menjadi sasaran empuk bagi hewan pemangsa seperti elang.

Namun jutaan tahun yang lalu, nenek moyang kungkang merupakan pemangsa puncak dan tidak ada satupun hewan yang mampu memangsanya, berbeda jauh dengan kondisi kungkang modern saat ini. Lantas kenapa mereka bisa menghilang dari peradaban padahal mereka tidak memiliki pemangsa alami? berikut adalah 7 fakta megatherium sang nenek moyang kungkang dilansir dari mentalfloss.com.

1. Memiliki ukuran sebesar gajah

7 Fakta Unik Megatherium, Moyangnya para Kungkangilustrasi ukuran megatherium(reddit.com)

Megatherium dalam bahasa yunani berarti “binatang raksasa” nama yang cocok untuk makhluk yang beratnya beberapa ton, panjangnya mencapai 20 kaki, dan ketika berdiri tingginya bisa lebih dari 12 kaki. Kungkang terbesar sepanjang masa, Megatherium americanum, hidup di Amerika Selatan antara sebelas ribu hingga lima juta tahun yang lalu. Di atas khatulistiwa, sepupunya yang berukuran sedikit lebih kecil, Eremotherium dengan berat 6000 pon, berhasil bertahan hidup dan menyebar jauh ke utara sejauh New Jersey.

2. Pemangsa puncak pada masanya

7 Fakta Unik Megatherium, Moyangnya para Kungkangilustrasi kawanan megatherium (sciencephoto.com)

Salah satu alasan kenapa megatherium bisa memiliki ukuran yang besar layaknya gajah itu dikarenakan hewan purba ini tidak memiliki predator alami. Dengan tubuh yang besar serta cakar yang kuat menjadikan hewan ini sebagai Apex Predator pada masanya. Hal ini memungkinkan mereka menjalani siklus kehidupan yang tenang dan inilah alasan kenapa kungkang modern begitu lambat karena di masa lalu, megatherium bisa menghabiskan waktu untuk makan dedaunan tanpa khawatir akan diserang oleh predator.

3. Ekornya dipakai sebagai penyeimbang

7 Fakta Unik Megatherium, Moyangnya para KungkangIlustrasi Megatherium (Nobu Tamura, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Untuk hewan-hewan besar seperti megatherium, berdiri dengan dua kaki merupakan hal yang cukup sulit dan butuh tenaga extra untuk menstabilkan bada mereka. Hal ini dikarenakan kedua kaki hewan ini tidak cukup kuat untuk menopang berat badannya sendiri. Setiap kali megatherium berdiri, ekornya yang berotot akan bertindak seperti kaki ketiga, membantu menstabilkan dan menopang bobot tubuhnya yang cukup besar. Posisi ini mirip dengan tripod yang menggunakan tiga tumpuan untuk menahan berat dan menstabilkan posisi.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Kungkang Si Lambat, Gerak 3 Meter per Menit

4. Kadang-kadang makan daging

7 Fakta Unik Megatherium, Moyangnya para KungkangFoto fosil megatherium di The Natural Science Museum, Madrid 1892(posterazzi.com)

Sloth raksasa seperti megatherium menjalani gaya hidup yang jauh berbeda dari kerabat modern mereka. Dilihat dari cakarnya yang besar dan tajam, yang panjangnya hampir satu kaki, ahli paleontologi percaya megatherium menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memakan daun dari  pepohonan, tetapi mereka juga meyakini bahwa mungkin megatherium juga merupakan karnivora oportunistik, menebas, membunuh dan memakan hewan lain yang dapat mereka makan.

5. Punah diburu manusia

7 Fakta Unik Megatherium, Moyangnya para Kungkangilustrasi megatherium diburu manusia (allthatinteresting.com)

Apa yang membunuh mammoth, homotherium, dan mamalia besar zaman es lainnya? Homo sapiens biasanya menjadi penyebab hal tersebut. Para ilmuwan telah lama berspekulasi bahwa manusia membunuh dan melahap megatherium tetapi, selama bertahun-tahun, tidak ada bukti fisik yang mendukung gagasan ini. Kemudian, pada tahun 2008, bekas luka yang menguatkan teori tersebut ditemukan di tulang paha dari fosil Ohio Megalonyx. Fosil berusia 13.000 tahun itu penuh dengan 41 potongan tidak biasa yang tampaknya ditinggalkan oleh alat-alat buatan manusia.

Seperti yang ditunjukkan oleh arkeolog Haskel Greenfield, kita mungkin tidak akan pernah tahu apakah orang Amerika awal membunuh hewan ini atau hanya mengais sisa-sisanya. “Satu-satunya yang jelas,” katanya pada 2012, “ada tanda disartikulasi, mereka memisahkan anggota tubuh hewan itu, mereka memotong sendi, dan beberapa tanda menunjukkan bahwa mereka memisahkan daging dari tulangnya.”

6. Asalnya dari Amerika

7 Fakta Unik Megatherium, Moyangnya para Kungkangilustrasi megatherium yang hidup di amerika (dinoadnimals.com)

Megatherium menghuni lingkungan hutan dan padang rumput di daerah berhutan ringan di Amerika Selatan di mana ia merupakan spesies endemik sekitar 10.000 tahun yang lalu. Megatherium mampu beradaptasi di habitat terbuka yang beriklim sedang, gersang atau semikering. Contoh dari penemuan terbaru ini adalah di Cueva del Milodón di Patagonian Chile. Kerabat dekatnya yaitu Eremotherium (yang kadang-kadang diklasifikasikan sebagai bagian dari megatherium) hidup di lingkungan yang lebih tropis lebih jauh ke utara, dan menginvasi Amerika Utara yang beriklim sedang sebagai bagian dari Great American Interchange.

7. Dianggap sebagai mapinguari dalam legenda Amazon

7 Fakta Unik Megatherium, Moyangnya para Kungkangilustrasi mapinguari, monster pemakan manusia di hutan amazon(fandom.com)

Hutan hujan amazon penuh dengan misteri dan legenda tentang hewan atau monster raksasa salah satunya adalah Mapinguari. Menurut cerita orang-orang Brasil, Mapinguari atau Mapinguary sebelumnya adalah dukun Amazon yang menemukan kunci keabadian ribuan tahun yang lalu.

Dia membuat marah para dewa dan dihukum berat atas penemuannya, yang memaksanya untuk berubah menjadi binatang pengembara berbulu selama sisa hidupnya. Nah, ciri-ciri mapinguari yang memiliki bulu lebat dan cakar panjang serta ukurannya yang besar ini mirip dengan kondisi fisik megatherium, beberapa orang berpendapat kalau mapinguari adalah megatherium terakhir yang hidup di hutan hujan Amazon pada kala itu.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Kungkang, Hewan Pemalas yang Bikin Gemas!

Habib Salehudin Photo Writer Habib Salehudin

Torisugi no Kamen Raido

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya