5 Fakta Ordo Proboscidea, Daya Ingatnya Kuat

Disebut juga dengan bangsa gajah

Kelompok hewan proboscidea, atau yang lebih dikenal sebagai bangsa gajah, telah menjadi objek kekaguman dan keheranan manusia selama ribuan tahun. Dari ukurannya yang besar hingga kecerdasannya yang luar biasa, banhsa gajah adalah salah satu hewan paling menakjubkan di dunia.

Namun, di balik keindahannya yang menawan, masih banyak fakta-fakta menarik yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang. Berikut adalah lima fakta menarik tentang ordo proboscidea.

1. Proboscidea adalah kelompok hewan yang sangat sosial dan memiliki ikatan keluarga yang kuat

5 Fakta Ordo Proboscidea, Daya Ingatnya Kuatilustrasi gajah (pixabay.com/luxstorm)

Proboscidea hidup dalam kelompok yang disebut kawanan, yang terdiri dari beberapa gajah betina dan anak-anak mereka. Gajah jantan biasanya hidup sendiri atau bergabung dengan kelompok gajah jantan lainnya. Dalam kawanan, gajah betina akan merawat dan melindungi anak-anak mereka, dan sering membentuk ikatan yang sangat kuat dengan sesama anggota kawanan. Selain itu, proboscidea juga dapat berkomunikasi dengan sangat kompleks, menggunakan suara dan gerakan tubuh untuk berkomunikasi antara satu sama lain.

Contoh spesies proboscidea yang hidup dalam kelompok adalah gajah Afrika dan gajah Asia. Baik antara gajah Afrika atau gajah Asia sama-sama hidup dalam kawanan yang terdiri dari beberapa gajah betina dan anak-anak mereka, serta beberapa gajah jantan yang hidup sendiri atau dalam kelompok kecil. 

2. Walau sama-sama ordo proboscidea, gajah Asia dan gajah Afrika memiliki perbedaan fisik yang mencolok

5 Fakta Ordo Proboscidea, Daya Ingatnya Kuatilustrasi gajah (pixabay.com/ajoheyho)

Meskipun keduanya memiliki karakteristik khas proboscidea, namun kedua jenis gajah ini memiliki perbedaan yang jelas dalam hal ukuran, bentuk telinga, dan struktur gading. Gajah Asia lebih kecil dan memiliki telinga yang lebih kecil serta sedikit melengkung ke dalam, sementara gajah Afrika lebih besar dan memiliki telinga yang lebih panjang dan melengkung ke atas. Selain itu, gading gajah Afrika biasanya lebih besar dan lebih melengkung daripada gading gajah Asia.

Contoh spesies gajah Asia adalah gajah Sumatera dan gajah India, sedangkan gajah Afrika mencakup gajah sabana dan gajah hutan. Menurut Wonderopolis, gajah Asia, yang cenderung lebih kecil dari gajah Afrika, dapat memiliki berat antara 5.000 dan 11.000 pon (2.268 sampai 4.989 kilogram). Sedangkan, berat gajah Afrika berkisar dari 5.000 pound hingga lebih dari 14.000 pound (6.350 kilogram).

Baca Juga: 5 Fakta Ordo Testudinata, Kelompok Hewan yang Memiliki Tempurung

3. Proboscidea memiliki daya ingat yang luar biasa

5 Fakta Ordo Proboscidea, Daya Ingatnya Kuatilustrasi gajah (pixabay.com/sasint)

Melansir National Library of Medicine, mereka dikenal karena ingatan jangka panjang mereka yang luas, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan beradaptasi perilaku, kemampuan mereka untuk mengenali diri mereka sendiri di cermin, memanipulasi lingkungan mereka, dan membuat alat dengan belalai mereka.

Proboscidea dapat mengingat lokasi sumber air, tempat makanan, dan jalur migrasi selama bertahun-tahun. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa ordo proboscidea dapat mengingat wajah manusia selama bertahun-tahun. Ini membuat proboscidea menjadi hewan yang sangat pintar dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka dengan mudah. 

Contoh spesies proboscidea yang dikenal dengan daya ingatnya yang luar biasa adalah gajah Afrika. Penelitian telah menunjukkan bahwa gajah Afrika memiliki kemampuan untuk mengingat dan mengenali berbagai macam suara, termasuk suara manusia, dan dapat membedakan suara yang berbeda dari anggota kelompok mereka.

4. Proboscidea merupakan kelompok hewan herbivora yang memakan banyak jenis tumbuhan

5 Fakta Ordo Proboscidea, Daya Ingatnya Kuatilustrasi gajah (pixabay.com/azeret33)

Di habitat aslinya, proboscidea makan berbagai jenis tanaman seperti rumput, daun, kulit kayu, dan buah-buahan. Ordo ini dapat mengkonsumsi sekitar 150-200 kilogram makanan per hari dan harus minum sekitar 200 liter air setiap hari untuk mempertahankan hidup mereka. Namun, di beberapa tempat, proboscidea juga dapat memakan tanaman yang tumbuh di ladang petani dan menyebabkan kerusakan pada tanaman mereka.

Contoh spesies proboscidea yang merupakan herbivora adalah gajah Asia. Gajah Asia memakan berbagai jenis tumbuhan seperti rumput, dedaunan, kulit kayu, dan buah-buahan. Di habitat aslinya, gajah Asia biasanya mencari makanan di hutan dan savana di Asia Selatan dan Tenggara.

5. Populasi proboscidea mengalami penurunan drastis selama beberapa dekade terakhir

5 Fakta Ordo Proboscidea, Daya Ingatnya Kuatilustrasi gajah (pixabay.com/designerpoint)

Salah satu ancaman terbesar bagi populasi proboscidea adalah hilangnya habitat mereka karena pembangunan manusia, termasuk deforestasi, perluasan permukiman manusia, dan pembangunan jalan. Selain itu, perdagangan gadingnya yang ilegal juga menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup proboscidea.

Contoh spesies proboscidea yang terancam adalah gajah Afrika. Populasi gajah Afrika terus menurun sejak tahun 1970-an dan kini terancam punah. Populasi gajah Asia juga mengalami penurunan yang serius, terutama di negara-negara seperti India, di mana hilangnya habitat dan perburuan gading ilegal menjadi masalah besar. Mengutip WWF, saat ini, hanya tersisa kurang dari 52.000 gajah Asia di alam liar. Mereka juga terdaftar sebagai spesies yang terancam punah di Daftar Merah IUCN.

Ordo proboscidea atau bangsa gajah adalah hewan yang menarik dan penuh dengan fakta-fakta yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang. Meskipun proboscidea adalah hewan yang kuat dan cerdas, mereka masih menghadapi ancaman serius bagi kelangsungan hidup mereka di alam liar. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan keberadaan mereka dan melakukan upaya untuk melindungi populasi proboscidea dan habitat mereka.

Baca Juga: 7 Cara Rayakan Hari Hak Asasi Hewan Internasional, Yuk Lindungi Hewan 

Kazu Zuha Photo Verified Writer Kazu Zuha

Hanya seorang anak SMK yang menyukai pelajaran SMA. Cenderung seperti bunglon, bisa menjadi Kpopers, Wibu, Agamis, Anak Sosiologi, Anak Politik, dan lain lain sesuai situasi dan kondisi hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya