5 Fakta Porifera, Invertebrata yang Hidup di Laut

Disebut juga dengan organisme berbentuk spons

Porifera, atau yang dikenal juga sebagai organisme berbentuk spons, adalah hewan laut primitif yang sering kali dianggap tidak menarik atau bahkan diabaikan. Namun, hewan ini memiliki keunikan tersendiri dan bahkan berperan penting dalam ekosistem laut.

Contoh dari Porifera adalah bunga karang, spons, dan grantia. Selain itu terdapat fakta lain tentang Porifera yang tak boleh kamu lewatkan. Berikut ini adalah lima fakta tentang Porifera yang perlu diketahui.

1. Porifera adalah hewan multiseluler yang primitif dan tidak memiliki jaringan yang sejati

5 Fakta Porifera, Invertebrata yang Hidup di Lautilustrasi porifera (pexels.com/James Lee)

Porifera tidak memiliki sistem saraf, sistem pernapasan, atau sistem pencernaan yang terdefinisi dengan jelas. Sebagai gantinya, hewan ini mengandalkan sistem sirkulasi air untuk mengambil oksigen dan nutrisi dari lingkungan sekitar.

Hewan ini juga dapat menangkap partikel makanan kecil dengan menggunakan sel-sel khusus yang disebut choanocyte. Menurut National Geographic, Porifera juga mengandung banyak bakteri yang berguna dan mampu menahan toksin serta menghasilkan senyawa antibakteri yang digunakan dalam industri obat-obatan.

2. Porifera termasuk hewan yang paling tua dan telah eksis selama jutaan tahun

5 Fakta Porifera, Invertebrata yang Hidup di Lautilustrasi porifera (pexels.com/Flickr)

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, Porifera pertama kali muncul di bumi sekitar 640 juta tahun yang lalu. Ada juga pendapat lain seperti yang dijelaskan dalam laman Science Direct bahwa anggota Porifera muncul pada masa Precambrian, sekitar 700  juta tahun yang lalu.

Porifera juga ditemukan dalam catatan fosil yang berasal dari zaman Ediacaran. Zaman ini adalah periode yang sangat awal dalam sejarah bumi.

3. Porifera memiliki lebih dari 6.000 spesies yang berbeda dan memiliki berbagai bentuk dan ukuran yang unik

5 Fakta Porifera, Invertebrata yang Hidup di Lautilustrasi porifera (pexels.com/Roger Gasper)

Melansir BYJU'S, ada sekitar 6.000 lebih spesies dari hewan ini. Porifera dapat ditemukan di seluruh dunia. Mulai dari daerah kutub hingga terumbu karang tropis. Ukurannya pun bervariasi, dari Porifera yang berukuran mikroskopis hingga Porifera raksasa yang dapat mencapai tinggi satu meter.

Setiap jenis Porifera juga memiliki bentuk dan struktur yang berbeda-beda. Ada dari Porifera yang berbentuk bola hingga yang memiliki cabang-cabang dan pori-pori yang kompleks.

4. Klasifikasi porifera

5 Fakta Porifera, Invertebrata yang Hidup di Lautilustrasi porifera (pexels.com/Thuan Vo)

Filum Porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Calcarea, Hexactinellida, dan Desmospongiae. Calcarea ditemukan di perairan laut, dangkal, dan pesisir. Kerangka mereka terdiri dari spikula berkapur yang terbuat dari kalsium karbonat. Tubuhnya silinder dan menunjukkan simetri radial. Organisasi tubuhnya adalah asconoid, syconoid, atau leuconoid. Contoh spesies Calcarea, yaitu Clathrina dan Scypha.

Hexactinellida ditemukan di laut dan laut dalam. Kerangkanya terdiri dari spikula silika enam sinar dengan tubuh yang berbentuk silinder dan menunjukkan simetri radial. Sistem salurannya adalah sycon atau leucon. Contoh spesiesnya, yaitu Euplectella dan Hyalonema.

Desmospongiae ditemukan di laut atau air tawar. Tubuhnya asimetris dan berbentuk silinder. Sistem salurannya adalah jenis leuconoid. Kerangka spesies ini terdiri dari serat spongin, spikula silika, yang merupakan monoakson dan triakson. Contoh Desmospongiae adalah Spongia dan Spongila.

5. Perubahan iklim dan polusi laut dapat berdampak negatif pada keberlangsungan hidup Porifera

5 Fakta Porifera, Invertebrata yang Hidup di Lautilustrasi laut (pexels.com/Charlotte Youlten)

Porifera rentan terhadap perubahan iklim dan polusi laut, terutama karena mereka mengandalkan ketersediaan nutrisi dan oksigen yang dapat dipengaruhi oleh perubahan kondisi lingkungan. Perubahan suhu laut dan peningkatan tingkat asam laut yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat memengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup Porifera.

Selain itu, polusi laut dan kerusakan habitat juga berdampak pada populasi Porifera. Pencemaran dan kerusakan lingkungan laut dapat menyebabkan penurunan kualitas air laut yang diperlukan oleh Porifera untuk kehidupannya. Perubahan kualitas air yang signifikan dapat menyebabkan kematian massal Porifera, mengancam keberlangsungan hidup spesies ini.

Maka dari itu, penting untuk menjaga lingkungan laut dan memperhatikan dampak aktivitas manusia terhadap keberlangsungan hidup Porifera. Melalui tindakan pelestarian lingkungan laut, kita dapat memastikan keberlangsungan hidup spesies Porifera serta menjaga keanekaragaman hayati laut yang berharga bagi kehidupan manusia.

Kazu Zuha Photo Verified Writer Kazu Zuha

Hanya seorang anak SMK yang menyukai pelajaran SMA. Cenderung seperti bunglon, bisa menjadi Kpopers, Wibu, Agamis, Anak Sosiologi, Anak Politik, dan lain lain sesuai situasi dan kondisi hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya