Mengenal Bulu Seribu, Invertebrata Seram Pembunuh Terumbu Karang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bisakah kamu menebak hewan apa yang ada di gambar atas? Kalau jawabanmu bintang laut, kamu benar! Mereka itu disebut bulu seribu, jenis bintang laut yang tubuhnya dipenuhi duri tajam nan beracun. Mereka tinggal di perairan Indo-Pasifik, termasuk di Indonesia.
Agak beda dari bintang laut lainnya, bulu seribu merupakan pemakan karang. Bahaya dari bulu seribu gak cuma datang dari durinya. Ledakan populasi invertebrata ini bisa mengancam keberlanjutan terumbu karang di wilayah Indo-Pasifik, lho. Lantas, apa yang membuat populasinya meledak? Simak lima fakta bulu seribu yang perlu kamu tahu berikut ini, yuk!
1. Bintang laut besar dengan banyak lengan
Bulu seribu merupakan bintang laut tropis yang berukuran cukup besar. Dicatat oleh laman Animal Diversity, bulu seribu dewasa memiliki total diameter antara 25—35 sentimeter. Beberapa bahkan bisa tumbuh lebih dari 70 sentimeter!
Bintang laut bernama ilmiah Acanthaster planci ini punya 8—21 lengan. Sama seperti bintang laut pada umumnya, mereka bisa menumbuhkan lagi lengannya yang terputus walaupun perlu waktu setidaknya 6 bulan untuk proses regenerasinya, menurut laman Critter Facts.
Warna bulu seribu juga bervariasi. Ada yang berwarna abu-abu, merah-oranye, sampai keunguan. Makanan dan tempat tinggal bulu seribu diduga memengaruhi pewarnaan tubuhnya.
2. Tubuhnya berselimutkan duri tajam beracun!
Yang unik dari bintang laut satu ini adalah duri-duri tajam yang menyelimuti tubuhnya. Tampilannya yang bak mahkota menginspirasi penamaannya dalam bahasa Inggris, yakni crown of thorns atau mahkota berduri.
Menurut Critter Facts, duri bulu seribu bisa tumbuh hingga panjang 5 sentimeter. Duri-duri ini digunakan untuk mempertahankan diri dari predator. Ya, durinya cukup tajam untuk bisa melukai tubuh predator, bahkan bisa menembus pakaian selam! Penyelam yang menyelam di area tempat tinggal bulu seribu selalu disarankan untuk berhati-hati.
Racun yang terkandung dalam jaringan duri bulu seribu masih belum diketahui benar. Namun, laman Thoughtco mengungkap kalau duri bulu seribu bisa menyebabkan rasa sakit menyengat, bengkak, mual, sampai muntah-muntah pada manusia.
3. Ada di perairan Indonesia
Bulu seribu merupakan salah satu keanekaragaman bahari wilayah Indo-Pasifik. Mereka ditemukan di wilayah Indo-Pasifik yang mencakup Samudra Hindia, bagian barat dan tengah Samudra Pasifik, dan laut-laut Indonesia dan Filipina. Paling banyak, mereka tinggal di Karang Penghalang Besar atau lebih dikenal dengan Great Barrier Reef di Australia.
Bintang laut ini suka perairan yang tenang tanpa terlalu banyak arus ataupun ombak. Di Indonesia, mereka bisa kamu temukan di perairan Kepulauan Seribu, Karimun Jawa, Bunaken, sampai Raja Ampat. Apa kamu tertarik untuk menyaksikan mereka secara langsung?
Editor’s picks
Baca Juga: Kenapa Hewan Berbisa Tidak Keracunan? Ini Faktanya!
4. Santap banyak karang per hari
Bulu seribu merupakan koralivor atau hewan pemakan karang. Saat makan, mereka akan menempel pada karang lalu mengeluarkan perutnya. Enzim pencernaan kemudian keluar dari perut untuk mencerna karang, lalu bulu seribu tinggal menyerap nutrisinya. Proses ini bisa memakan waktu sampai beberapa jam.
Biarpun begitu, mereka menyantap banyak karang per hari, lho. Dilansir laman Animal Spot, seekor bulu seribu yang tinggal di Great Barrier Reef mengonsumsi 60—155 sentimeter persegi per harinya saat musim dingin. Angkanya meningkat sampai 478 sentimeter persegi saat musim panas.
5. Ledakan populasinya akhir-akhir ini meresahkan
Biarpun makanannya karang, keberadaan bulu seribu sangat penting. Mereka berperan dalam penganekaragaman terumbu karang yang jadi rumah bagi banyak spesies makhluk laut.
Kalau populasinya berada di angka yang sehat atau seimbang, keberadaan mereka bisa mendorong keanekaragaman habitat. Mereka bisa menekan perkembangan jenis karang yang tumbuh cepat sehingga jenis karang yang lebih kecil dan tumbuh lamban punya ruang dan kesempatan untuk berkembang.
Namun, kalau angka populasinya terlalu tinggi, sampai terumbu karang tak punya waktu untuk pulih, hal ini bisa mengancam keseimbangan ekosistem. Terumbu karang jadi rusak dan banyak yang mati. Hal ini menyebabkan banyak makhluk laut kehilangan rumah dan sumber makanan.
6. Makhluk laut beracun yang diracun
Belum diketahui apa penyebab pasti ledakan populasi bulu seribu. Menurut laman Thoughtco, ledakan populasi bulu seribu merupakan siklus alami yang sudah terjadi selama ribuan tahun. Namun, akhir-akhir ini jadi lebih sering terjadi dengan tingkatan yang lebih parah.
Beberapa berteori kalau terlalu banyaknya zat nutrisi yang terbuang ke laut dan penangkapan predator bulu seribu secara berlebihan jadi penyebab hama bulu seribu. Saat ini, penanganan yang bisa dilakukan hanyalah dengan menyuntikkan racun secara manual ke tubuh invertebrata ini untuk membunuhnya.
Namun biar bagaimanapun, solusi terbaik tetaplah dengan mencegah terjadinya wabah hama ini. Mengurangi penggunaan pupuk buatan dan pestisida hingga menerapkan penangkapan ikan secara berkelanjutan harus mulai dilakukan. Bagaimana menurutmu?
Baca Juga: 5 Hewan Endemik yang Berhabitat di Skotlandia, Bentuk Lebih Eksotis!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.