Mengenal Buntut-sate, Burung Laut Cantik bak Layang-layang  

Bulunya sehalus satin!

Buntut-sate atau dalam bahasa Inggris disebut tropicbird merupakan sejenis burung laut yang hidup di wilayah tropis. Mereka bisa mudah kamu kenali dari bulunya yang berwarna putih dengan corak garis hitam dan ekor panjang menyerupai ekor layang-layang. Mereka bisa kamu temukan di wilayah Samudra Altantik, Pasifik, dan Hindia. Biasanya mereka bersarang dalam koloni di wilayah Australia, Afrika, Indonesia, dan lain-lain.

Tahukah kamu kalau burung ini punya kemampuan menyelam yang gak bisa disepelekan? Yuk, simak enam fakta menarik burung buntut-sate berikut ini untuk mengenalnya lebih jauh!

1. Ada tiga spesies, dua di antaranya ada di Indonesia

Mengenal Buntut-sate, Burung Laut Cantik bak Layang-layang  ilustrasi buntut-sate ekor merah (commons.wikimedia.org/Forest and Kim Starr)

Burung buntut-sate terdiri dari tiga spesies, yaitu buntut-sate putih, buntut-sate merah, dan buntut-sate paruh merah. Tiap spesies punya ciri khas masing-masing sesuai namanya.  Buntut-sate putih, misalnya, mereka punya ekor panjang berwarna putih. Di antara tiga spesies ini, buntut-sate merah merupakan yang terbesar. 

Menurut Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), spesies buntut-sate ekor putih dan buntut-sate ekor merah bisa ditemukan di wilayah Indonesia, lho.

2. Sempat dikira anggota keluarga pelikan

Mengenal Buntut-sate, Burung Laut Cantik bak Layang-layang  ilustrasi buntut-sate putih (commons.wikimedia.org/Noddicraft)

Awalnya buntut-sate dikira masih satu jenis dengan burung pelikan di dalam ordo Pelecaniformes. Ordo ini meliputi burung pelikan, ibis, sampai burung kepala palu (hamerkop). Buntut-sate digolongkan ke dalam ordo ini berdasarkan karakteristik morfologi dan perilakunya.

Namun, analisis genetik molekular mengungkapkan kalau buntut-sate berkerabat jauh dari burung-burung dari ordo tersebut, menurut laman Britannica. Oleh karena itu, mereka dimasukkan dalam ordo tersendiri, yaitu Perissodactyla, dengan mereka jadi satu-satunya anggota.

3. Suka wilayah yang hangat

Mengenal Buntut-sate, Burung Laut Cantik bak Layang-layang  ilustrasi burung buntut sate ekor putih (commons.wikimedia.org/Ron Knight)

Sesuai namanya dalam bahasa Inggris, burung buntut-sate suka hidup di wilayah beriklim tropis. Menurut laman A-Z Animals, mereka suka iklim hangat dengan perairan bersuhu antara 24—31 derajat celsius.

Buntut-sate bisa kamu temukan bersarang di wilayah pantai, lebih tepatnya di tebing terjal tinggi. Mereka hidup di dalam koloni yang bisa berjumlah ratusan sampai ribuan ekor. Kalau lagi gak bersarang, mereka menghabiskan sebagian besar waktunya mencari makan di lautan.

Baca Juga: 5 Bukti Ilmiah Hewan Juga Memiliki Perasaan, Jangan Kasari Mereka!

4. Bulunya sehalus satin

Mengenal Buntut-sate, Burung Laut Cantik bak Layang-layang  ilustrasi burung buntut sate paruh merah (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Menurut laman Animal Diversity Web, buntut sate merupakan burung laut berukuran sedang dengan ukuran panjang antara 70—105 sentimeter, ekor 30—56 sentimeter, dan berat 220—835 gram. Rentang sayapnya cukup lebar, yakni 90—119 sentimeter.

Mereka tampak elegan dengan sayap lebar, ekor panjang, dan bulu sehalus satin. Bulunya berwarna putih walaupun ada beberapa yang memiliki semu merah muda atau kuning. Jantan dan betina punya tampilan yang serupa, walaupun jantan biasanya punya ekor yang lebih panjang. Mereka termasuk burung laut yang mudah dikenali. 

5. Penerbang yang ahli menyelam

Mengenal Buntut-sate, Burung Laut Cantik bak Layang-layang  ilustrasi buntut-sate merah terbang mundur (commons.wikimedia.org/Peterwchen)

Sebagai burung laut, menu makanan buntut-sate tentu saja terdiri dari makanan laut. Makanan mereka berupa ikan, cumi-cumi, sampai hewan krustasea seperti kepiting. Mereka terbang rendah di atas permukaan air. Mereka punya kemampuan terbang dan menyelam yang luar biasa. Bahkan, mereka bisa menangkap ikan terbang yang tengah melompat ke udara. 

Burung ini bisa menyelam hingga kedalaman 5 meter untuk menangkap kepiting. Mereka bisa bolak-balik terbang bermil-mil jauhnya untuk memberikan makanan pada pasangan dan anak-anaknya.

6. Risiko rendah kepunahan

Mengenal Buntut-sate, Burung Laut Cantik bak Layang-layang  ilustrasi burung buntut sate ekor merah (commons.wikimedia.org/DickDaniels)

Ketiga spesies burung buntut-sate dikategorikan dalam least concern atau berisiko rendah mengalami kepunahan oleh IUCN. Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki ancaman.

Manusia dengan kegiatan perikanannya yang berpotensi menangkap ikan secara berlebihan merupakan salah satu ancaman terbesar bagi burung laut cantik ini. Terbukti saat angka populasi ikan, krustasea, dan cumi-cumi menurun, populasi burung buntut-sate pun menurun. Selain itu, polusi tumpahan minyak yang kerap terjadi juga dikhawatirkan berdampak buruk bagi buntut-sate. 

Setelah tahu ke enam faktanya, bagaimana pendapatmu tentang burung laut satu ini? Apa kamu pernah melihatnya secara langsung? Ceritakan pengalamanmu, dong!

Baca Juga: 7 Hewan yang Tidak Memiliki Telinga, tapi Dapat Mendengar

Ina Suraga Photo Verified Writer Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya