6 Fakta Menarik Kambing Hutan Jepang yang Fluffy dan Misterius
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kambing hutan jepang atau Japanese serow adalah mamalia endemik kepulauan Jepang. Mereka tinggal di wilayah hutan di tiga pulau utama Jepang, yakni Honshu, Kyushu, dan Shikoku. Sejak hampir mengalami kepunahan, mereka didapuk sebagai warisan alam dan jadi salah satu hewan yang dilindungi hukum.
Biarpun bernama kambing dan terlihat seperti kambing berbulu tebal, mamalia satu ini kurang tepat disebut kambing, lho. Lalu, hewan apakah mereka? Simak enam fakta kambing hutan jepang berikut untuk mengenal lebih jauh!
1. Namanya kambing, tapi bukan kambing
Menurut ilmu taksonomi, kambing hutan jepang sebenarnya kurang tepat disebut kambing. Mereka ini adalah yang disebut goat antelope atau mamalia menyerupai kambing atau antelop.
Goat antelope sendiri merupakan bagian dari keluarga Bovidae (keluarga sapi, kerbau, domba, kambing, antelop dan lain-lain). Mereka masuk subfamili Caprinae bersama kambing untuk mengelompokkan anggota Bovidae berukuran sedang.
Kambing hutan jepang berkerabat dengan kambing. Hanya saja, kambing tergolong bangsa atau tribe Caprini, sementara kambing hutan tergolong bangsa Naemorhedini.
2. Suka tinggal di hutan
Kamu bisa menemukan kambing hutan jepang di tiga pulau utamanya, yakni Honshu, Kyushu, dan Shikoku. Menurut laman Animalia, habitat mereka biasanya berupa hutan dan padang rumput terbuka. Makanan utama mereka berupa daun tetumbuhan runjung atau konifera, tunas tanaman, dan biji pohon ek.
Mereka ini penghuni pegunungan yang gesit dan tangguh. Mereka mampu menjelajahi medan pegunungan yang curam dan melompati tebing dengan mudah.
3. Anggota Bovidae berukuran sedang
Dicatat laman Ultimate Ungulate, berat kambing hutan jepang berkisar 25 kilogram sampai maksimal 140 kilogram. Sementara, tinggi bahunya 50—95 sentimeter.
Baik jantan dan betina, mereka sama-sama menumbuhkan tanduk yang menekuk ke belakang. Tanduk ini bisa tumbuh sampai 8—15 sentimeter panjangnya. Bulu mereka percampuran warna putih dan kehitaman. Kadang mereka memiliki semacam janggut di bawah dagu mereka yang memanjang sampai ke leher.
Editor’s picks
Baca Juga: 10 Potret Hewan yang Protektif Menjaga Zona Teritorialnya
4. Punya tiga macam kelenjar kulit
Sebagai hewan berkuku genap, kambing hutan jepang punya banyak kelenjar kulit khusus.
Dilansir Ralf’s Wildlife and Wild Places, mamalia ini punya tiga kelenjar di beberapa bagian tubuhnya. Ada kelenjar preorbital yang terdapat di dekat mata. Kelenjar ini mengeluarkan semacam zat yang memiliki bau seperti cuka dan digunakan untuk menandai wilayah dan betina.
Ada juga kelenjar interdigital yang terletak di antara jari-jari kaki untuk menandai daerah jelajahnya. Sementara kelenjar preputial di dekat kelamin diduga untuk menarik atau menandai lawan jenis.
5. Dianggap misterius
Di Jepang, kambing hutan jepang disebut kamoshika atau kamoshishi. Dulu, mereka punya banyak nama yang diambil dari tampilannya, seperti domba gunung, rusa wol, sapi ekor sembilan, sampai sapi iblis.
Masyarakat lokal menggambarkan kambing hutan jepang sebagai hewan yang “aneh” atau “tidak normal”, ungkap Animalia. Mereka juga dipandang sebagai “hewan hantu” karena suka tinggal sendirian di kedalaman hutan dan cuma muncul untuk melihati pekerja hutan dari ketinggian.
6. Hampir gak punya predator
Kambing hutan jepang hampir gak memiliki predator. Diungkap laman Animal Diversity Web, serigala yang diduga memangsa kambing hutan jepang telah dimusnahkan dari wilayah persebaran kambing hutan jepang sejak awal 1900-an.
Biarpun dulu sempat hampir punah akibat diburu, kini, mereka berisiko rendah mengalami kepunahan. Mereka dilindungi sebagai warisan alam sehingga perburuan dilarang. Karena suka makan pepohonan, mereka kerap dianggap hama oleh industri kehutanan.
Setelah mengenal lebih dalam, bagaimana pendapatmu tentang mamalia satu ini? Apa kamu tertarik untuk melihat mereka secara langsung di habitat aslinya?
Baca Juga: 5 Hewan Peliharaan yang Pernah Dikonsumsi Manusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.