5 Mitos Hipnotis yang Banyak Beredar, Bukan Tindak Kriminal

Hipnotis bukan kata yang merujuk pada makna negatif

Di era globalisasi sekarang ini, saat teknologi dan informasi semakin berkembang dengan pesat, beberapa istilah dalam bahasa masih mengalami kesalahpahaman, salah satunya adalah tentang hipnotis. Secara umum, hipnotis merupakan proses menyampaikan pesan dan sugesti dalam bentuk komunikasi kepada pikiran bawah sadar manusia.

Di tengah masyarakat kita, hipnotis kerap dihubungkan dengan hal negatif, padahal hipnotis dapat digunakan sebagai terapi untuk membantu orang-orang dalam kondisi tertentu. Lalu, apa aja sih mitos hipnotis yang masih berkembang di kalangan masyarakat? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

1. Hipnotis merupakan tindakan kriminal 

5 Mitos Hipnotis yang Banyak Beredar, Bukan Tindak Kriminalilustrasi kejahatan (pexels.com/Kindel Media)

Sejak dulu, hipnotis sudah menjadi kata yang akrab di kalangan masyarakat, terlebih jika kata tersebut disangkutpautkan dengan kriminalitas. Sebab yang berkembang dalam masyarakat adalah bahwa hipnotis merupakan suatu tindakan kriminal yang digunakan pelaku kejahatan untuk membuat korban tidak sadar, sehingga korban mau menuruti apa yang diperintahkan oleh pelaku.

Padahal, sejatinya hipnotis bukanlah suatu perbuatan yang digunakan untuk kejahatan. Kesalahpahaman mengenai hipnotis ini sebenarnya telah terjadi sejak zaman dulu, tepatnya pada tahun 1894 yang dimulai dari dirilisnya sebuah novel karya George du Maurier. Novel tersebut bercerita tentang seorang tokoh antagonis bernama Svengali yang memiliki kekuatan gaib dapat menguasai pikiran orang lain.

2. Hipnotis melibatkan kekuatan mistis 

5 Mitos Hipnotis yang Banyak Beredar, Bukan Tindak Kriminalilustrasi suasana mistik (pexels.com/murat esibatir)

Hipnotis diyakini merupakan ilmu yang melibatkan kekuatan mistis. Mitos ini mungkin saja beredar semenjak novel berjudul "Trilby" karya George du Maurier diliris. Sebab, dalam novel tersebut, tokoh Svengali digambarkan memiliki kekuatan mistis dapat menguasai pikiran orang lain.

Selain itu, banyak juga praktik-praktik yang mempelajari kekuatan mistis, gaib, atau supranatural untuk dapat mengendalikan pikiran orang lain. Hal ini jelas salah kaprah, karena pada dasarnya ilmu hipnotis mampu dijelaskan secara ilmiah. Sebab, ilmu hipnotis merupakan ilmu komunikasi dengan alam bawah sadar manusia, sama sekali tidak melibatkan unsur mistis.

Baca Juga: 6 Manfaat Hipnoterapi di Bidang Kesehatan, Sudah Terbukti!

3. Hipnotis sama dengan menguasai pikiran orang 

5 Mitos Hipnotis yang Banyak Beredar, Bukan Tindak Kriminalilustrasi sepasang manusia (pexels.com/cottonbro studio)

Jika kita bertanya kepada orang mengenai hal apa yang identik dengan hipnotis, kemungkinan sebagian atau bahkan mayoritas dari mereka menjawab hipnotis identik dengan tindakan menguasai pikiran orang lain. Apakah kamu juga berpendapat demikian? Hal tersebut ternyata merupakan kesalahpahaman yang terjadi dan terus berkembang.

Hipnotis bukanlah suatu tindakan menguasai pikiran orang lain, melainkan seni komunikasi untuk mengeksplorasi alam bawah sadar yang diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau suatu sugesti. Jadi, orang yang dihipnotis sejatinya sadar bahwa ia mengendalikan dirinya. Hal ini juga menjelaskan bahwa hipnotis tidak akan mungkin terjadi jika orang yang dihipnotis menolak.

4. Hipnotis bukan fenomena yang alami  

5 Mitos Hipnotis yang Banyak Beredar, Bukan Tindak Kriminalilustrasi sepasang manusia (pexels.com/cottonbro studio)

Tak banyak orang yang mengetahui bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari, kita kerap kali mengalami kondisi hipnotis tanpa disadari. Menurut Ichsan Solihudin, S.S. ketika kamu pernah menonton film yang menyedihkan sampai membuatmu menangis dan hanyut dalam film tersebut seolah-olah hal itu nyata, maka kamu telah mengalami hipnotis.

Selain itu, contoh lainnya, kita juga bisa dikatakan mengalami hipnotis ketika tubuh kita bereaksi saat kita membayangkan (berimajinasi) mengenai suatu hal. Kedua contoh tersebut mengatakan bahwa hipnotis pada dasarnya adalah fenomena yang alami.

5. Hipnotis tidak bisa digunakan untuk terapi kesehatan mental 

5 Mitos Hipnotis yang Banyak Beredar, Bukan Tindak Kriminalilustrasi hipnoterapi (freepik.com/pch.vector)

Mitos terakhir adalah hipnotis tidak bisa digunakan untuk terapi kesehatan mental. Apakah kamu pernah mendengar mitos semacam ini? Kenyataannya, hipnotis justru digunakan untuk terapi kesehatan mental atau untuk menggali potensi yang ada dalam diri seseorang.

Banyak trainer maupun pakar hipnotis yang melakukan hipnotis guna memberikan motivasi. Seperti halnya dalam dunia pendidikan, pengobatan, maupun menggali potensi. Jenis hipnotis seperti ini dinamakan sebagai hipnoterapi.

Cukup banyak, ya, mitos mengenai hipnotis yang berkembang di kalangan masyarakat kita. Jadi, masihkah kamu mengatakan bahwa hipnotis adalah tindakan kriminal? Yuk, kita benahi kesalahpahaman mengenai hipnotis!

Baca Juga: Cerita Perempuan Penyintas PTSD di Palembang Sembuh Lewat Hipnotis

Riani Shr Photo Verified Writer Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya