Mengenal Siklon Tropis Cempaka yang Wajib Kita Waspadai

Tidak hanya sedang menghadapi erupsi dari Gunung Agung, saat ini negara kita sedang dihebohkan dengan keberadaan siklon tropis cempaka di pesisir selatan Pulau Jawa. Siklon ini pun memiliki dampak yang luar biasa sehingga masyarakat dihimbau untuk waspada dan siaga selalu.

Dikutip dari laman BMKG, Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis BMKG (Tropical Center Warning Center/TCWC) mendeteksi siklon tropis Cempaka.Siklon Tropis Cempaka yang muncul sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa.

Adapun dampak dari hadirnya Siklon ini adalah:

1. Beberapa provinsi di Indonesia akan mengalami perubahan pola cuaca esktrem. Beberapa provinsi seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur yang diperkirakan akan berpotensi mengalami hujan lebat.

2. Diperkirakan terjadi angin kencang hingga 30 knot atau sekitar 55 Km/jam di wilayah Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Laut Jawa, Selat Sunda bagian Utara, Perairan Utara Jawa Timur hingga Kep. Kangean, Laut Sumbawa, Selat Bali hingga Selat Alas, Selat Lombok bagian Selatan dan Perairan Selatan Bali hingga Pulau Sumba.

3. Potensi gelombang Tinggi 2,5 - 6 meter di Perairan Selatan Jawa Timur, Laut Jawa Bagian Timur, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Tengah.

4. Potensi gelombang laut tinggi antara 2,5 meter-6 meter diperkirakan akan terjadi di Perairan Selatan Jawa Timur, Laut Jawa Bagian Timur, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Tengah.

Awal mula penamaan Siklon Tropis Cempaka.

Nama Cempaka untuk siklus ini merupakan hasil kesepakatan bersama antara  Indonesia dan badan meteorologi di seluruh dunia.

Sejumlah siklon tropis telah dinamai oleh Indonesia, salah satunya siklon tropis Durga di perairan barat daya Bengkulu pada 22-25 April 2008. Siklon tropis Anggrek di perairan barat Sumatera (30 Oktober-4 November 2010) dan Bakung di perairan barat daya Sumatera (11-13 Desember 2014).

Siklon tropis cempaka merupakan yang paling dekat dengan daratan dibanding siklon tropis lainnya. Sehingga, faktor kedekatan inilah yang membuat efek hadirnya siklon menjadi sangat terasa.

Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada Siklon Tropis Cempaka.

Adapun himbauan terhadap masyarakat untuk antisipasi dampak buruk yang mungkin akan terjadi dari Siklon Tropis Cempaka seperti banjir, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan kemungkinan bencana lainnya.

Terutama bagi para nelayan tradisional yang beroperasi di perairan selatan Jawa dan masyarakat pesisir pantai di daerah terdampak Siklon Tropis Cempaka agar menghindari atau lebih waspada saat beraktivitas di sekitar pantai.

Untuk masyarakat pesisir agar menghindari aktivitas di sekitar pantai karena potensi gelombang pasang dapat terjadi di Perairan selatan Jawa Tengah dan DIY.

Aktivitas penerbangan di beberapa bandara di Pulau Jawa juga diperkirakan akan terkena imbas akibat hujan dan angin kencang yang dihasilkan.

Sesuai himbaun dari BMKG, daerah Banyuwangi dan sekitarnya untuk waspada terhadap sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung. Dimana, saat ini angin bergerak dari Barat ke Timur yang berpotensi akan membawa abu vulkanik ke barat daya.