6 Perbedaan Rambu Solo' dan Rambu Tuka' dalam Upacara Adat Suku Toraja

Yuk baca biar wawasanmu makin luas

Toraja merupakan daerah yang tak hanya terkenal oleh pemandangan alam yang masih lestari, tetapi juga dengan keunikan tradisi yang masih dijaga hingga kini meskipun diakui dalam beberapa aspek sudah mengalami perubahan seperti integrasi ibadah agama yang dianut oleh keluarga pelaksana kegiatan serta terkadang warna baju yang dipakai sudah tidak sesuai dengan aturan adat.

Upacara adat di Toraja sendiri dapat dikenali berdasarkan jenisnya yaitu rambu solo' dan rambu tuka'. Bagi kamu yang masih awam, tentunya bingung dengan istilah tersebut yang merupakan bahasa Toraja yang sarat makna. Berikut penjelasan secara umum perbedaan kedua upacara adat tersebut.

*catatan, gambar yang berisi orang memakai pakaian warna-warni serta ada kain panjang berwarna kuning adalah upacara adat rambu tuka'. Sedangkan gambar yang memuat orang memakai pakaian serba hitam serta ada kain merah yang panjang adalah upacara adat rambu solo'.

1. Maknanya

6 Perbedaan Rambu Solo' dan Rambu Tuka' dalam Upacara Adat Suku TorajaDok. Pribadi

Secara harafiah, rambu solo' diartikan sebagai berikut; rambu artinya asap dan solo' artinya ke bawah atau turun. Hal ini dikarenakan upacara adat ini dilakukan ketika matahari sudah mulai bergerak ke arah ufuk barat atau melewati jam 12 siang. Rambu solo' sendiri bermakna kadakean yang artinya keburukan dan hanya berupa upacara pemakaman.

Sementara itu, rambu tuka' dalam bahasa Indonesia; rambu artinya asap dan tuka' artinya tanjakan atau ke atas. Upacara adat rambu solo' biasanya dilakukan ketika matahari belum mencapai puncaknya atau sebelum tengah hari. Rambu tuka' sendiri bermakna kameloan yang artinya kegembiraan atau kebahagiaan, misalnya upacara pernikahan atau syukuran.

2. Biaya

6 Perbedaan Rambu Solo' dan Rambu Tuka' dalam Upacara Adat Suku TorajaDok. Pribadi

Rambu solo' biasanya menghabiskan uang yang relatif banyak, waktu yang lama, pikiran mendalam dan emosi yang memuncak. Hal ini dikarenakan untuk menggelar upacara adat pemakaman, relatif berlangsung lama bahkan bisa sampai berminggu-minggu dan itu belum termasuk prosesi pra pemakaman, kerbau dan babi serta komsumsi pelayat yang memerlukan uang puluhan hingga ratusan juta, memerlukan tenaga banyak orang serta menguras otak agar berpikir jernih bahkan air mata harus diteteskan.

Sementara itu, rambu tuka' pada umumnya tidak terlalu menghabiskan uang yang banyak, tenaga dan pikiran yang tidak terlalu banyak serta waktu yang relatif singkat, bahkan terkadang cuma sehari saja misalnya upacara bagi yang melangsungkan pernikahan atau syukuran atas rumah baru.

Note : perihal waktu dan uang yang akan digunakan untuk menggelar upacara adat rambu solo' dan rambu tuka', tergantung dari kesepakatan keluarga yang akan melaksanakan. Tulisan pada poin ini hanya memberikan gambaran pada umumnya dan bisa saja kamu menemui hal sebaliknya.

3. Jumlah orang yang hadir

6 Perbedaan Rambu Solo' dan Rambu Tuka' dalam Upacara Adat Suku TorajaIndonesiakaya.com

Meskipun tidak diundang, siapapun boleh saja menghadiri upacara adat pemakaman atau rambu solo'. Apalagi jika kamu orang yang masih memiliki hubungan darah dengan pelaksana upacara adat tersebut atau tokoh dalam masyarakat, dipastikan kamu "wajib" menghadirinya. Oleh karena itu, tak heran jika kamu melihat banyak sekali orang yang hadir dalam sebuah upacara adat pemakaman selama prosesi masih berlangsung.

Sementara itu, rambu tuka' biasanya tidak dihadiri orang sebanyak rambu solo'. Pada umumnya, yang hadir pada upacara adat ini biasanya tetangga, orang yang memilki hubungan darah atau karena mendapat undangan. Wisatawan yang ingin bergabung biasanya diperbolehkan kok bergabung, misalnya pada upacara pernikahan.

6 Perbedaan Rambu Solo' dan Rambu Tuka' dalam Upacara Adat Suku TorajaDok. Pribadi

Baca Juga: 5 Falsafah Hidup Orang Toraja Ini Bisa Kamu Tiru 

4. Jenis hewan yang dikurbankan

6 Perbedaan Rambu Solo' dan Rambu Tuka' dalam Upacara Adat Suku TorajaIndonesiakaya.com

Hewan merupakan salah satu harta yang sangat berharga bagi orang Toraja karena sangat diperlukan dalam prosesi adat rambu tuka' maupun rambu solo'. Oleh karena itu, harga hewan di Toraja relatif mahal ketimbang daerah lainnya seperti kerbau dan babi.

Di upacara adat rambu solo', hewan yang biasanya dikurbankan adalah kerbau dan babi. Namun, terkadang juga keluarga pelaksana ikut menyertakan kambing, rusa atau sapi tergantung dari kesepakatan anggota keluarga yang melaksanakan. 

Sementara itu, untuk upacara adat rambu tuka', pada umumnya hanya mengurbankan babi dan sangat jarang yang menyembelih kerbau. Selain itu, keluarga pelaksana biasa juga menyertakan ayam dan ikan mas sebagai lauk pelengkap dengan cita rasa khas masyarakat Toraja.

Pada umumnya, tulang hewan seperti tanduk kerbau atau tengkorak rusa yang disembelih, akan dipajang di tiang utama rumah adat Toraja (tongkonan) secara vertikal sebagai penanda bahwa rumah tersebut sering dijadikan tempat prosesi upacara adat. Semakin banyak tulang hewan yang dipamerkan maka semakin sering pula tongkonan tersebut menjadi lokasi penyelanggaraan kegiatan adat.

5. Tujuan

6 Perbedaan Rambu Solo' dan Rambu Tuka' dalam Upacara Adat Suku TorajaIndonesiakaya.com

Upacara adat rambu solo' merupakan ajang untuk menghormati anggota keluarga yang telah meninggal dengan cara menggelar prosesi pemakaman sebaik dan semaksimal mungkin. Sementara itu, rambu tuka' merupakan proses memanjatkan puji dan syukur kepada Yang Maha Kuasa atas berkat yang dilimpahkan-Nya. Kedua upacara adat ini juga sebagai momen saling bertemu setelah sekian lama tak berjumpa.

Namun, tak dapat disangkal jika kini upacara adat rambu solo' maupun rambu tuka' dijadikan momen oleh oknum tertentu untuk berjudi atau memamerkan kekayaan yang dimilikinya. Buktinya bisa kamu lihat dalam tradisi adu kerbau atau ayam yang kini marak disusupi transaksi judi.

6. Warna yang digunakan

6 Perbedaan Rambu Solo' dan Rambu Tuka' dalam Upacara Adat Suku TorajaDok. Pribadi

Untuk upacara adat rambu solo', masyarakat pada umumnya menggunakan pakaian serba hitam sebagai tanda ikut berduka cita serta kain panjang yang melintang disekitar bangunan lokasi upacara, berwarna merah.

Untuk rambu tuka', menggunakan kain panjang yang melintang di sekitar bangunan lokasi upacara berwarna kuning. Warga yang datang boleh menggunakan baju apapun yang berwarna terang atau mencolok sebagai tanda ikut bergembira.

Nah, itu perbedaan secara umum tentang upacara adat rambu solo' dan rambu tuka' yang biasa dilakukan oleh suku Toraja. Kamu yang pernah berkunjung ke Toraja dan melihat prosesinya, yuk bagikan pengalamanmu di kolom komentar di bawah ini.

Baca Juga: 7 Seserahan "Tak Biasa" Demi Melamar Gadis Toraja

Irvin Pabane Photo Verified Writer Irvin Pabane

Part of @pk189 LPDP RI || Soli Deo Gloria || Belajar Sepanjang Hayat || Baca tulisan lainnya di linktr.ee/irvinpabane

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya