5 Paradigma yang Salah Tentang Minyak Bumi di Bawah Permukaan

Bagaimana sih minyak bumi saat di perut bumi?

Segala jenis produk olahan minyak yang saat ini dikonsumsi masyarakat luas umumnya masih dihasilkan dari industri minyak bumi. Namun, masih banyak orang yang belum tau mengenai seluk beluk minyak sebelum sampai ke tangan konsumen dan kondisinya saat masih berada di bawah permukaan. Apa aja sih paradigmanya ? Yuk simak ulasan berikut ini.

1. Minyak ditampung dalam kolam besar

5 Paradigma yang Salah Tentang Minyak Bumi di Bawah Permukaanpixabay/3282700

Kebanyakan masyarakat awam akan berpikir bahwa minyak bumi berada dalam kolam besar yang berada di bawah tanah. Paradigma itu jelas salah kaprah, karena minyak bumi sejatinya tersimpan dan mengisi pori-pori batuan (reservoir) dan biasanya terdapat bersama air dan gas. Mungkin akan lebih mudah dibayangkan seperti air dalam spons, spons adalah batuan sedangkan air adalah minyaknya.

Semakin besar pori batuan, semakin banyak fluida yang bisa disimpan didalamnya. Batuan yang umumnya dapat menampung minyak bumi dalam jumlah besar adalah batu pasir dan karbonat.

2. Minyak bisa naik sendiri ke permukaan

5 Paradigma yang Salah Tentang Minyak Bumi di Bawah Permukaanpixabay/hans

Paradigma kedua ini bisa setengah benar dan setengah salah. Dalam proses pengangkatan minyak bumi, jika tekanan pori batuan dimana minyak berada cukup tinggi, biasanya minyak akan mampu mencapai permukaan secara alamiah (natural flow) seperti ditemukannya rembesan-rembesan minyak di beberapa daerah di Indonesia. Tetapi, jika tekanan pori tidak cukup besar dan tidak mampu mengangkat minyak ke permukaan, maka harus digunakan pompa untuk membantu proses pengangatannya. Tapi, bentuk pompanya bukan seperti pompa air biasa ya guys.

3. Sekali bor sumur langsung keluar minyak

5 Paradigma yang Salah Tentang Minyak Bumi di Bawah Permukaanpixabay/anita_starzycka

Industri migas terkenal dengan sebutan high cost, high risk, high technology. Karena dalam kenyataanya, pemboran migas membutuhkan investasi dan biaya yang sangat tinggi sedangkan tidak semua pengeboran sumur selalu berhasil. Bahkan, tingkat keberhasilan pengeboran migas hanya sekitar 30% saja artinya dari 10 sumur yang di bor terdapat 7 sumur kosong (dryhole) dan hanya 3 sumur yang menghasilkan minyak. Banyak gagalnya kan daripada berhasilnya.

Baca Juga: 5 Jenis Tanaman Ini Ternyata Bisa Dijadikan Minyak untuk Memasak

4. Minyak dari hulu migas, bisa langsung dikonsumsi

5 Paradigma yang Salah Tentang Minyak Bumi di Bawah Permukaanpixabay/IADE-michoko

Mungkin paradigma ini kurang tepat juga ya guys. Di industri migas sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu hulu dan hilir. Sebelum minyak bisa didistribusikan ke masyarakat dan industri, minyak harus melewati proses panjang mulai dari permisahan minyak dari senyawa ikutannya (H2S, CO2, Air, padatan, dll.) kemudian juga dipisahkan kembali di refinery menjadi beberapa jenis misalnya avtur, bensin, dll.

Nggak sesimpel yang kamu bayangin kan ?

5. Semua cadangan minyak bisa diangkat ke permukaan

5 Paradigma yang Salah Tentang Minyak Bumi di Bawah Permukaanpixabay/jp26jp

Cadangan minyak yang terdapat di bumi tidak seluruhnya dapat diproduksikan ke permukaan. Rata-rata cadangan yang bisa diambil (oil recovery factor) hanya berkisar antara 20 persen hingga 40 persen dari total cadangan yang ada. Angka recovery tersebut bisa saja ditingkatkan dengan menggunakan teknologi yang umumnya memakan biaya yang lebih besar.

Nah, itulah paradigma yang salah tentang migas yang banyak diyakini masyarakat. Apakah kamu sudah dapat pencerahan ?

Baca Juga: 5 Manfaat Minyak Hati Ikan Kod untuk Kesehatan, Sudah Cek?

Nini Photo Writer Nini

Half adventurer, half shooter.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya