10 Hewan yang Keberadaannya Merusak Bumi, dari Gajah hingga Kucing

Mereka membawa banyak kerugian untuk ekosistem

Hewan memegang peran yang penting bagi kelestarian Bumi kita. Sebagai contoh, lebah yang membantu proses penyerbukan bunga, hiu sebagai penyeimbang ekosistem laut, dan bahkan cacing sekalipun sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah. 

Namun layaknya manusia, sebagian hewan juga berperan dalam kerusakan Bumi. Pada umumnya ini terjadi ketika jumlahnya terlalu banyak atau memang secara natural mereka adalah perusak. 

Penasaran hewan apa sajakah yang dimaksud dan kenapa mereka disebut perusak Bumi? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Semut api merah

10 Hewan yang Keberadaannya Merusak Bumi, dari Gajah hingga Kucingimgix.net

Berasal dari Brasil dan Argentina, jenis semut yang satu ini terkenal dengan sengatannya yang sangat menyakitkan. Tak hanya berbahaya untuk manusia, semut api merah ternyata juga merusak lingkungan. 

Menurut laporan yang dibuat oleh American Entomology, semut ini sering kali menghabiskan persediaan makanan yang ada di alam liar sehingga hewan lain pun kelaparan. Mereka juga bisa merusak tumbuhan tertentu serta melukai hewan-hewan terutama mamalia. Semua itu akan berakibat pada ketidakseimbangan ekosistem.

2. Kangguru

10 Hewan yang Keberadaannya Merusak Bumi, dari Gajah hingga Kucingguim.co.uk

Hewan endemik dari Australia ini tak disangka-sangka juga bisa merusak planet kita. Alasannya, mereka sering kali menghabiskan vegetasi yang ada di habitatnya sehingga hewan-hewan lain tak ada tempat untuk berlindung. Hewan yang paling terancam dengan keberadaan kangguru adalah reptil.

Itulah kenapa Australian Capital Territory melakukan pembasmian kangguru untuk mengontrol populasi hewan tersebut. Mereka membunuh setidaknya 1.500 ekor setiap tahunnya. Menurut studi tahun 2014 dari PLOS One, bahkan terdapat korelasi antara minimnya jumlah kangguru dengan kelestarian ekosistem Australia.

3. Ubur-ubur

10 Hewan yang Keberadaannya Merusak Bumi, dari Gajah hingga Kucingwilliam-reed.com

Pertumbuhan populasi ubur-ubur di lautan sangatlah cepat sehingga mereka dapat menghancurkan Bumi. Itulah ungkapan yang sering diutarakan oleh para ilmuwan. Namun bukan hanya itu alasan kenapa ubur-ubur berbahaya untuk Bumi.

Dilansir dari NewScientist, pencemaran laut yang dilakukan manusia membuat biota laut ini semakin rakus. Mereka dapat menghabiskan populasi ganggang, copepoda, plankton, dan hewan-hewan kecil lainnya. 

Tak hanya itu, ubur-ubur juga hampir tidak memiliki predator, beracun, dan sulit untuk dibunuh. Jadi tak mudah untuk mengontrol populasinya. Semakin banyak jumlah ubur-ubur di lautan, maka semakin rusak pula keseimbangan ekosistem. 

4. Gajah

10 Hewan yang Keberadaannya Merusak Bumi, dari Gajah hingga Kucinganthropocenemagazine.org

Gajah adalah salah satu hewan yang sering diburu secara kejam oleh manusia untuk diambil gadingnya. Tanpa membenarkan tindakan tersebut, di sisi lain ternyata gajah memiliki dampak yang buruk untuk lingkungan, lho

Ketika populasinya terlalu banyak, mereka dapat merusak habitatnya sendiri. Ini terjadi karena gajah mencari makanan dengan menghancurkan semak-semak, pohon, dan tumbuhan yang merupakan tempat tinggal dan sumber makanan hewan lain. Terlalu banyak gajah dalam ekosistem hanya akan menyebabkan kerusakan yang parah. 

5. Tikus hitam

10 Hewan yang Keberadaannya Merusak Bumi, dari Gajah hingga Kucingbangkokpost.com

Sering dianggap sebagai hama, tikus hitam memang hewan perusak. Bagi manusia, hewan ini mampu menyebarkan penyakit-penyakit mematikan, seperti pes, hantavirus, dan lain sebagainya. 

Tak hanya itu, tikus juga hama bagi lingkungan. Dilansir dari Ranker, hewan pengerat ini dapat menghancurkan ketersediaan stok makanan untuk hewan lain, seperti burung, reptil, dan vertebrata kecil. Akibatnya populasi hewan tersebut pun menurun drastis. 

Baca Juga: Ini 7 Hewan Menyeramkan yang Akan Kamu Temukan di Gua, Pernah Lihat?

6. Carp

10 Hewan yang Keberadaannya Merusak Bumi, dari Gajah hingga Kucingworldlifeexpectancy.com

Carp merupakan sejenis ikan mas yang biasa ditemukan di perairan tawar. Walaupun sering kali dimanfaatkan sebagai sumber makanan, ikan ini ternyata tergolong hama yang sangat mengganggu ekosistem air. Alasan pertama, mereka adalah ikan omnivora agresif yang memakan apa pun. Alhasil, keseimbangan ekosistem air pun terganggu. 

Tak hanya itu, menurut laporan Ranker, carp juga mengeluarkan zat fosfor yang meningkatkan populasi ganggang. Sebaliknya, hal ini justru akan mematikan tanaman air yang dibutuhkan oleh ikan lainnya.

7. Lionfish

10 Hewan yang Keberadaannya Merusak Bumi, dari Gajah hingga Kucingfuturecdn.net

Berikutnya ada si ikan menyeramkan, lionfish. Sebanding dengan penampilannya, ikan yang satu ini memiliki racun mematikan di setiap tanduknya. Itulah kenapa mereka hampir tidak memiliki predator. 

Tak cukup sampai di situ saja, NOAA Fisheries melaporkan bahwa ikan yang satu ini mengancam kelestarian terumbu karang, rumah dari jutaan spesies ikan di laut. Ini terjadi karena mereka mengonsumsi ikan herbivora. Tanpanya, tingkat ganggang akan melonjak dan membuat terumbu karang sulit untuk hidup.

8. Babi hutan

10 Hewan yang Keberadaannya Merusak Bumi, dari Gajah hingga Kucinggeographical.co.uk

Babi hutan adalah musuh bagi orang-orang yang tinggal di area hutan. Mereka sering memangsa hewan ternak dan merusak lingkungan sekitar warga. Namun tak hanya itu dampak negatif dari keberadaan babi hutan. 

Kebiasaannya berkubang di rawa menghancurkan vegetasi yang berperan dalam mencegah erosi. Mereka bersaing dengan hewan-hewan yang terancam punah untuk mencari makanan. Karena sifatnya yang agresif, babi hutan pun selalu menang. Akhirnya, hewan-hewan lain pun sulit untuk hidup di lingkungan yang sama dengan mereka.

9. Bintang laut Acanthaster planci

10 Hewan yang Keberadaannya Merusak Bumi, dari Gajah hingga Kucingjstor.org

Karena duri di sekujur tubuhnya, hewan ini mendapatkan julukan “crown-of-thorn starfish” atau bintang laut bermahkota duri. Di setiap ujung tajam tersebut terdapat racun yang siap menyengat siapa pun yang mendekatinya. 

Namun bukan itu alasan kenapa hewan ini membahayakan ekosistem. Ledakan populasi bintang laut Acanthaster planci menyebabkan lonjakan kadar ganggang dalam lautan. Akhirnya terumbu karang pun sulit untuk hidup. Dilansir dari Treehugger, bintang laut bahkan menjadi salah satu alasan dari rusaknya Great Barrier Reef dari Australia. 

10. Anjing dan kucing peliharaan

10 Hewan yang Keberadaannya Merusak Bumi, dari Gajah hingga Kucingbbc.co.uk

Mengejutkan, anjing dan kucing yang kamu pelihara juga termasuk dalam hewan-hewan perusak Bumi. Bagaimana bisa dan apa alasannya?

Makanan hewan peliharaan yang terbuat dari daging adalah alasan pertamanya. Menurut penelitian Gregory Okin, Guru Besar Ilmu Geografi UCLA, jumlah konsumsi daging untuk kucing dan anjing di AS menempati peringkat kelima konsumsi daging secara global. 

Seperti yang diketahui, konsumsi daging adalah salah satu hal yang mempercepat pemanasan global. Ini disebabkan karena produksi daging menghasilkan polusi yang besar untuk udara, tanah, dan air.

Tak hanya itu, karbon dioksida yang dikeluarkan oleh anjing dan kucing juga cukup besar, yakni 64 juta ton per tahunnya. Ini setara dengan dampak yang dihasilkan dari asap 13,6 juta mobil dalam setahun. Belum lagi masalah kotoran yang mereka buang. Ternyata hewan kesayangan kita itu tak baik untuk kelestarian lingkungan. 

Ternyata tak sedikit hewan yang turut merusak lingkungan. Namun kamu harus tahu bahwa kerusakan terbesar masih dipegang oleh manusia. Mengutip The Guardian, kita berperan terhadap 83 persen hilangnya populasi hewan dan tumbuhan di Bumi ini.

Maka dari itu, jangan salahkan hewan-hewan di atas saja. Kamu juga harus tergerak untuk membuat perubahan sehingga planet ini menjadi lebih baik!

Baca Juga: 13 Bahan Kosmetik Ini Wajib Diwaspadai, Diambil Paksa dari Hewan

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya