Melihat Sejarah Gelap Black Friday, Ajang Belanja Terbesar di Amerika
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah memasuki tanggal 29 November, nih! Ini adalah waktu yang tepat untuk membuka berbagai situs belanja internasional. Coba saja lihat di Amazon, eBay, dan lain sebagainya. Pasti ada banyak diskon besar-besaran di sana.
Ini adalah dampak dari Black Friday, perayaan belanja menyusul hari Thanksgiving yang dirayakan masyarakat Amerika Serikat. Di hari ini, semua orang akan memenuhi toko dan ritel untuk berburu barang murah. Ini juga berlaku untuk e-commerce AS yang bisa diakses di Indonesia.
Namun tahukah kamu bahwa di balik suka cita itu, Black Friday menyimpan sejarah yang kelam? Yuk, simak asal-usul hari diskon tersebut di sini!
1. Istilah “Black Friday” pada awalnya diasosiasikan sebagai krisis finansial AS karena harga emas yang anjlok
2. Peristiwa yang terjadi pada 1869 itu disebabkan oleh dua orang pengusaha Wall Street bernama Jim Fisk dan Jay Gould yang memborong emas dalam jumlah besar
3. Akhirnya harga emas terjun bebas, perdagangan internasional berhenti, dan para petani menderita karena harga gandum turun hingga 50 persen
4. Perekonomian AS pun memburuk selama bertahun-tahun, itulah asal mula Black Friday yang menandakan tragedi finansial
5. Bukan hanya itu, Black Friday juga pernah digunakan pada 1950-an di Philadelphia, AS untuk menggambarkan situasi pertandingan football Army vs. Navy
Editor’s picks
Baca Juga: 8 Fakta Sejarah Mahjong, Permainan yang Berasal dari Tiongkok
6. Situasi saat itu sangat kacau, kemacetan terjadi di mana-mana, serta banyak pencopetan karena pendukung kedua tim yang terlalu antusias
7. Akibatnya, polisi setempat tidak bisa mendapatkan hari libur Thanksgiving dan harus bekerja 24 jam, mereka pun menyebut hari itu sebagai Black Friday
8. Pada tahun 80-an, Black Friday digunakan untuk menyebut hari belanja menjelang Natal yang jatuh setelah perayaan Thanksgiving
9. Untuk membalikkan konotasi yang buruk, para pedagang berusaha untuk menyebutnya “Big Friday” tapi masyarakat lebih familier dengan “Black Friday”
10. Hingga saat ini, istilah Black Friday terus digunakan dan menyebar ke negara lain seperti Inggris, Brazil, Jerman, Perancis, Norwegia, Romania, dan India
Itulah asal-usul kenapa hari diskon besar-besaran itu disebut sebagai Black Friday. Apakah kamu ikut berburu diskon di situs-situs belanja internasional? Kalau iya, selamat berbelanja, ya!
Baca Juga: Intip 7 Fakta Sejarah Bir, Minuman Beralkohol Paling Populer di Dunia