Jarang Diketahui, 5 Monarki Kuno di Kawasan Tanduk Afrika

Kira-kira pernah dengar yang mana nih?

Tanduk Afrika adalah sebutan untuk kawasan di Afrika Timur, yang terdiri dari negara Eritrea, Ethiopia, Djibouti, dan Somalia. Alasan umum penyebutan "tanduk" adalah bentuk daratan negara Somalia yang meruncing ke atas seperti tanduk jika dilihat pada peta. 

Tanduk Afrika, sebagai salah satu kawasan yang sudah ada dan telah dihuni sejak zaman dahulu kala, memiliki sejarah yang penting dalam pembentukan negara-negara di area tersebut. Hal ini terbukti dari adanya beberapa kerajaan dan kesultanan tua yang pernah berkuasa di sana. Penasaran apa saja? Yuk, simak daftar berikut ini!

1. Kerajaan Aksum

Jarang Diketahui, 5 Monarki Kuno di Kawasan Tanduk AfrikaObelisk Aksum (www.megalithicbuilders.com)

Wilayah Aksum yang berlokasi di utara Ethiopia dihuni oleh komunitas yang mulai beternak dan bercocok tanam sejak milenium ke-2 Sebelum Masehi. Kerajaan Aksum berdiri pada abad pertama Setelah Masehi dan mulai mengalami peningkatan kemakmuran berkat tanah pertanian yang subur dan perdagangan yang stabil dengan Mesir dan daerah selatan Arab Kuno.

Kerajaan Aksum berhasil menjajah tanah Kush (sekarang Sudan) dan menguasai Teluk Bab-al-Mandeb sehingga meningkatkan luas wilayah dan perdagangan. Selain itu, tentara kerajaan pernah menyeberang ke daratan Arab dan berhasil menguasai tanah Yaman, meskipun tidak lama kemudian jatuh ke tangan negara lain.

Kemunduran kerajaan yang terjadi mulai akhir abad ke-6 disebabkan oleh beragam permasalahan internal maupun eksternal yang menyebabkan pesatnya penyempitan wilayah. Kerajaan Aksum akhirnya bubar dan dimulailah masa-masa "kegelapan" pada abad ke-10.

Kerajaan Aksum meninggalkan beberapa warisan yang masih selamat di Ethiopia modern, seperti agama Kristen Ortodoks Ethiopia dan bahasa/aksara Ge'ez. Peninggalan arsitekturnya yang terkenal adalah monumen obelisk yang masih berdiri saat ini di Kota Aksum.  

2. Kerajaan Zagwe

Jarang Diketahui, 5 Monarki Kuno di Kawasan Tanduk AfrikaGereja Santo George, Lalibela, Ethiopia (pixabay.com/dMz)

Sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Dinasti Zagwe berdiri menggantikan Kerajaan Aksum yang telah runtuh. Berasal dari keturunan bangsa Agaw, dinasti ini sangat taat kepada agama Kristen Ethiopia mereka dan berkeinginan kuat untuk membangun banyak monumen religius.

Ibukota kerajaan ini berlokasi ke Roha yang berlokasi di Pegunungan Lasta di utara Ethiopia. Raja dari dinasti Zagwe yang paling terkenal adalah Lalibela, yang namanya menggantikan Roha sebagai nama baru ibukota kerajaan nantinya. Lalibela membangun banyak gereja unik yang dipahat dari batu, yang secara umum menjadi arsitektur khas Dinasti Zagwe. Salah satu gereja tersebut yang mungkin paling terkenal adalah Gereja Santo George di Lalibela.

Kerajaan Zagwe tidak bertahan cukup lama karena seorang pangeran yang bernama Yekuno Amlak melakukan pemberontakan dan mengalahkan raja terakhir Dinasti Zagwe pada akhir abad ke-13.

3. Kerajaan Abyssinia

Jarang Diketahui, 5 Monarki Kuno di Kawasan Tanduk AfrikaIstana Fasiledes, Ethiopia (unsplash.com/Hunde Gemechu)

Tepat setelah berakhirnya Dinasti Zagwe pada akhir abad ke-13, wilayah kerajaan sebelumnya diambil alih oleh Dinasti Salomo, yang diklaim sebagai keturunan Raja Salomo dari Israel menurut tradisi dan kepercayaan raja-raja Ethiopia masa lalu. Pendiri dinasti ini adalah Yekuno Amlak yang menaklukan Dinasti Zagwe dan menjadi raja pertama Kerajaan Abyssinia. 

Beribukotakan di Amhara, Kerajaan Abyssinia melakukan ekspansi wilayah semaksimal mungkin hingga mencapai dua kali lipat di bawah pemerintahan Amda Seyon pada abad ke-14. Kerajaan memanfaatkan Sungai Nil dan jalan darat sebagai jalur perdagangan utama daripada laut atau pantai. Para pedagang Muslim yang telah membangun negara-negara kecil di kawasan Tanduk Afrika menjadi kekhawatiran Kerajaan Abyssinia.

Kerajaan berkembang dan berubah menjadi Kekaisaran Ethiopia setelah beberapa ekspansi militer yang sukses. Namun, yang ditakutkan akhirnya terjadi karena negara-negara kecil bentukan para pedagang Muslim bersatu menghadapi Ethiopia.

Setelah mampu bertahan sangat lama, kekaisaran sempat terpecah pada abad ke-18, tetapi bersatu kembali pada abad ke-19 dan masih dipimpin oleh Dinasti Salomo. Kekaisaran resmi berakhir setelah kaisar terakhirnya, Haile Selassie, dikudeta pada tahun 1974. 

Sebuah peninggalan besar Kerajaan Abyssinia/Kekaisaran Ethiopia adalah istana Kaisar Fasilides di Gondar, ibukota pengganti Amhara. 

Baca Juga: 5 Tradisi Kuno yang Kini Dianggap Aneh dan Mengerikan, Apa Saja?

4. Kesultanan Adal

Jarang Diketahui, 5 Monarki Kuno di Kawasan Tanduk AfrikaZeila, Somaliland (wanderingourworld.com)

Kesultanan Adal didirikan oleh bangsa-bangsa asli yang tinggal di tanah Somalia, bersama dengan bangsa Arab, Afar, dan Harari. Kesultanan ini resmi berdiri pada awal abad ke-15 setelah kejatuhan kesultanan sebelumnya. 

Kesultanan sangat makmur karena perdagangan dengan negara-negara di Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Selatan, dan bahkan Eropa. Beberapa ibukota kesultanan dan kota-kota lainnya semakin berkembang karena perdagangan tersebut. 

Kesultanan Adal bersaing hebat dengan tetangganya, Kerajaan Abyssinia, sehingga peperangan tidak pernah terhindarkan. Namun, kesultanan menghadapi ancaman lain yang lebih serius dari bangsa Oromo di selatan, yang mampu mengalahkan Kesultanan Adal dan mengakhiri kekuasaannya pada abad ke-16. 

Beberapa kota yang sekarang berlokasi di Somaliland (negara pecahan Somalia yang belum diakui secara internasional) merupakan peninggalan Kesultanan Adal. Salah satu kota tersebut adalah Zeila yang pernah menjadi ibukota Kesultanan Adal. 

5. Kesultanan Ajuran

Jarang Diketahui, 5 Monarki Kuno di Kawasan Tanduk AfrikaBarawa, Somalia (www.restorebaraawe.com)

Kesultanan Ajuran menguasai daerah selatan Somalia sejak abad ke-13 dan dipimpin oleh Dinasti Garen. Dinasti ini sangat lihai dalam hal militer, relasi perdagangan, dan diplomasi, sehingga kesultanan berdaulat dan mampu bertahan cukup lama di Afrika Timur.

Kesultanan Ajuran menjalin relasi perdagangan dengan negara-negara di Afrika Utara, Eropa, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, dan para tetangganya di Afrika Timur. Kesultanan memiliki militer yang kuat karena mampu bertahan dari serangan bangsa Oromo dan Portugis.

Akan tetapi, para penguasa dinasti yang memimpin Kesultanan Ajuran lama-kelamaan berbuat semakin keras dan kejam. Hal ini menyebabkan terjadinya banyak pemberontakan yang memecah Kesultanan Ajuran menjadi beberapa negara kecil pada abad ke-17. 

Kesultanan Ajuran meninggalkan cukup banyak warisan arsitektur berupa benteng dan istana di beberapa kota penting dimasanya, antara lain Marka dan Barawa. 

Nah, itulah lima monarki yang dulu pernah berkuasa di kawasan Tanduk Afrika. Daerah yang masih jarang dibahas ini ternyata memiliki kisah yang panjang dan menarik, lho! 

Baca Juga: 5 Emirat yang Pernah Eksis di Eropa, Ada yang Tahu selain di Spanyol?

Juan A. Soedjatmiko Photo Verified Writer Juan A. Soedjatmiko

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi atau kata dalam artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya