6 Fakta Mengenai Perang Saudara Ukraina yang Wajib Kamu Ketahui
bbc.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Konflik selalu menjamur di dunia ini. Tidak ada kata selesai yang dapat menggantikan konflik. karena sudah dari dalam kodrat manusia sendiri bahwa konflik adalah bagian dari manusia. Sebagian besar konflik seperti perang saudara, biasanya hanya terjadi di daratan Timur Tengah dan Asia.
Tetapi, kita tidak boleh melupakan bahwa di tahun 2014 terdapat konflik yang bergema keras di daratan utama Eropa, untuk lebih tepatnya Eropa Timur. Perang saudara yang terjadi di Ukraina selalu menjadi headline dalam berita Internasional kurang lebih selama 2 tahun. Bagi masyarakat Indonesia, berita Perang Saudara Ukraina baru terdengar setelah terjadinya tragedi Malaysia Airlines 17.
Pesawat ini yang membawa kurang lebih dari 298 penumpang dan 12 di antaranya adalah orang Indonesia, ditembak jatuh oleh sebuah misil di atas udara Ukraina. Munculnya tragedi ini, membuat masyarakat Indonesia terbuka dan mengenali apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina.
Sekarang kita akan mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya terjadi dalam perang saudara Ukraina:
1. Dinas Intelijen Ukraina hanya menemukan 56 kasus yang melibatkan warga Rusia selama perang saudara di Donbass, Ukraina
euronews.comDinas Intelegen Ukraina atau SBU (Sluzhba Bezpeky Ukrayiny), menyatakan dalam konfrensi pers mereka bahwa selama perang saudara yang terjadi di Donbass dan wilayah lainnya di Ukraina Timur, mereka hanya menemukan 56 kasus yang melibatkan warga negara Federasi Rusia. Sebelumnya Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyatakan ada kurang lebih 200.000 tentara Rusia yang menyusup masuk melalui Ukraina Timur untuk membantu pihak pemberontak dalam melawan pemerintahan Ukraina.
2. Gambar satelit yang digunakan sebagai bukti keterlibatan Rusia dalam perang saudara ukraina memiliki kualitas yang sangat tidak akurat
theaviationist.comDapat dilihat pada gambar diatas, ini adalah perbedaan kualitas satelit yang digunakan oleh NATO saat “mengawasi’ pergerakkan pasukan “Rusia” dalam Perang Saudara Ukraina (kiri atas), dan kualitas satelit yang digunakan oleh pasukan Amerika Serikat standar NATO dalam melihat perkembangan kekuatan militer Rusia di Suriah (kanan bawah). Jika kita lihat dari bukti tersebut, penuduhan Rusia atas terlibatnya mereka dalam konflik di Ukraina Timur sangat tidak berdasar dan hanya ingin terus dipermainkan oleh pihak terkait.
3. Kepala Staff Militer Ukraina menyatakan bahwa mereka tidak pernah terlibat baku tembak melawan tentara reguler Rusia
unian.infoViktor Muzhenko yang merupakan Kepala Staf Militer Ukraina pada Januari 2015, menyatakan di depan publik bahwa pasukan Ukraina tidak pernah sama sekali mencatat terjadinya baku tembak bersama pasukan utama Federasi Rusia dalam perang di Ukraina Timur.
Serta mengatakan bahwa selama perang saudara Ukraina tentara Rusia tidak pernah terlibat. Tetapi berita ini selalu dilupakan oleh komunitas Internasional diakibatkan mereka tidak percaya akan berita tersebut, dan selalu mengatakan bahwa pernyataan ini dimanipulasi.
Editor’s picks
Baca Juga: Mengerikan! Ini 7 Hewan Mutasi Radioaktif Akibat Kejadian Chernobyl
4. Pertempuran Debaltseve menjadi ‘Stalingrad’nya pasukan Ukraina
wikipedia.orgPertengahan Februari 2015, Pasukan DPR (Donetsk People’s Republic) dan LPR (Luhansk People’s Republic) atau lebih singkatnya negara baru penentang/pemberontak di Ukraina Timur melakukan serangan baru untuk menguasai wilayah penting yaitu Debaltseve. Mereka melakukan penyerangan dengan menggunakan taktik ‘pincer movement’ dan ‘encirclement’ terhadap pasukan Ukraina yang bertahan disana. Penggunaan taktik yang sempurna menghasilkan kemenangan bagi pasukan DPR dan LPR, serta membuat pasukan Ukraina terpaksa mundur dari kota Debaltseve.
5. Penggunaan senjata yang ‘Massive’ oleh pasukan pemberontak merupakan peninggalan persenjataan zaman Soviet dan tentara Ukraina
dailymail.co.ukPasukan Ukraina yang selalu menuduh Rusia mempersenjatai pasukan pemberontak ketika mereka mengalami kesulitan dalam melakukan penyerangan, akhirnya ditemukan jawaban yang sebenarnya. Para Petinggi Militer Ukraina mengeluarkan pernyataan bahwa penggunaan kendaraan maupun persenjataan militer yang dimiliki oleh pemberontak berasal dari tentara-tentara Ukraina yang membelot dan gudang-gudang militer Ukraina yang dulunya merupakan milik Uni Soviet sebelum runtuh.
Banyaknya peletakan gudang persenjataan yang besar di Ukraina Timur disebabkan pada zaman Soviet Ukraina, mereka khawatir jika meletakkannya terlalu ke wilayah Barat Ukraina. Dengan bukti dan pernyataan ini, telah disebutkan dengan jelas bahwa kekuatan besar yang dimiliki pemberontak adalah memang benar disebabkan oleh faktor kondisi sejarah dan keberuntungan semata. Pemberontak juga sudah mengatakan dari awal, bahwa semua persenjataan yang mereka miliki berasal dari gudang-gudang militer ukraina yang ditinggalkan oleh pemiliknya.
6. Adanya Batalion Cyborg dalam Perang Saudara Ukraina
euromaidanpress.comSelama pertempuran kedua dalam memperebutkan Bandara Donetsk di Ukraina Timur, muncul sebuah panggilan ‘Cyborg’ terhadap pasukan Ukraina yang bertahan disana. Mereka dikenal dan dijuluki Batalion Cyborg oleh masyarakat Ukraina karena kehebatan mereka dalam mempertahankan Bandara Donetsk dari serangan beruntun pasukan Pemberontak.
Selama berminggu-minggu mereka kalah jumlah dan kekuarangan amunisi serta makanan, namun mereka tetap bertahan dengan kokoh. Tetapi, akhirnya semua harus menjadi sia-sia karena Petinggi Militer Ukraina memperintahkan semua pasukan yang ada di Bandara Donetsk untuk mundur atau menyerah.
Alhasil sebagian dari mereka ada yang mundur, sebagian tetap bertempur dan kemudian akan menyerah ketika tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Batalion Cyborg selalu dikenal sebagai pahlawan di Ukraina, dan tindakan heroik mereka dijadikan daya tarik utama untuk mengajak pemuda Ukraina berdiri serta mengangkat senjata atas pemberontakan yang terjadi di Ukraina Timur.
Baca Juga: Merinding! 17 Foto Area Radioaktif Chernobyl Setelah 30 Tahun Ledakan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
