7 Fakta Historis Kejatuhan Singapura yang Wajib Diketahui

Serangan Kilat Kekaisaran Jepang

Ketika Kekaisaran Jepang mulai melakukan ekspansinya ke arah Asia Tenggara, Singapura menjadi benteng pertahanan terakhir Pasukan Inggris setelah Malaya berhasil ditaklukkan Jepang pada tanggal 31 Januari 1942. Mengetahui betapa pentingnya Singapura sebagai basis pertahanan terakhir Inggris dan ANZAC di Asia Tenggara, Inggris menugaskan Letnan Jenderal Arthur Percival sebagai pemimpin pertahanan Singapura.

Kekaisaran Jepang mengirim sekitar 36.000 prajuritnya untuk merebut Singapura dari tangan Inggris. Pertempuran pun pecah pada tanggal 8 Februari 1942 hingga kejatuhan Singapura 15 Februari 1942.

Berikut adalah 7 fakta historis kejatuhan Singapura yang wajib kalian ketahui.

1. Pembantaian Rumah Sakit Militer Alexandra

7 Fakta Historis Kejatuhan Singapura yang Wajib Diketahuiasiaone.com

Pulau Singapura menjadi saksi bisu pembantaian berdarah yang dilakukan Pasukan Kekaisaran Jepang terhadap Sekutu. Pembantaian ini dibuktikan ketika Jepang menyerbu Rumah Sakit Militer Alexandra yang sudah ditandai lambang palang merah. Tragedi tersebut terjadi setelah Jepang berhasil menguasai wilayah Pasir Panjang pada 14 Februari 1942 di mana mereka kemudian melakukan pembersihan sisa-sisa kantung pertahanan Inggris, termasuk Rumah Sakit Militer Alexandra.

Setelah mengetahui banyak pasien dan staff militer Inggris di rumah sakit tersebut, Pasukan Jepang melancarkan pembantaian mereka dengan mengeksekusi mati semua orang yang berada di sana. Setidaknya tercatat ada sekitar 200 pasien dan staff militer Inggris yang menjadi korban pembantaian di mana ekskusi tersebut dilakukan secara sistematis dalam kurun waktu dua hari.

2. Sekitar 5000 Prajurit Sekutu gugur, sedangkan Jepang kehilangan 1700 prajurit

7 Fakta Historis Kejatuhan Singapura yang Wajib Diketahuiabc.net.au

Selama seminggu pertempuran antara Pasukan Jepang dan Pasukan Sekutu yang dipimpin Inggris, ribuan prajurit menjadi korban yang tidak terelakkan. Menurut estimasi, dari awal pertempuran pada tanggal 8 Februari hingga kejatuhan Singapura ke tangan Jepang pada 15 Februari 1942 terdapat lebih dari 5000 Prajurit Sekutu yang gugur.

Sedangkan Kekaisaran Jepang hanya kehilangan sekitar 1700 prajurit dalam merebut Singapura. Angka kematian yang sangat tinggi bagi pihak Sekutu dalam mempertahankan Singapura menjadi pusat perhatian dan pertimbangan khusus Militer Inggris yang masih harus mempertahankan banyak wilayahnya dari ekspansi Pasukan Jepang. 

3. Menjadi kekalahan terburuk dalam sejarah militer Inggris

7 Fakta Historis Kejatuhan Singapura yang Wajib Diketahuihistorynet.com

Kejatuhan Singapura dianggap Perdana Menteri Inggris kala itu, Winston Churchill, sebagai kekalahan terburuk dalam sejarah Militer Inggris. Masyarakat dan anggota Parlemen Inggris percaya bahwa Singapura adalah benteng terkuat di Asia Tenggara yang tidak mungkin jatuh ke tangan Jepang meskipun Hong Kong (wilayah Inggris) sudah ditaklukkan Kekaisaran Jepang sebelumnya.

Hal ini juga dibuktikan dengan keberadaan sekitar 80.000 Pasukan Sekutu yang sebenarnya mengalahkan jumlah Pasukan Kekaisaran Jepang yang hanya berkekuatan 36.000 prajurit ketika melancarkan serangannya ke Singapura. Tetapi keuntungan ini ternyata tidak dapat mempertahankan Singapura dari amukan Jepang. Berbagai kesalahan strategi militer dan ketidak siapan Pasukan Sekutu mempertahankan daerah pertahanannya menjadi faktor utama mengapa Singapura akhirnya jatuh ke tangan Jepang. 

Baca Juga: 8 Pemimpin dengan Masa Pemerintahan Tersingkat Sepanjang Sejarah

4. Sebagian Prajurit Sekutu yang menyerah dijadikan pekerja paksa di Kalimantan dan Burma

7 Fakta Historis Kejatuhan Singapura yang Wajib Diketahuianzacportal.dva.gov.au

Setelah Letnan Jenderal Arthur Percival menyerah tanpa syarat kepada Pasukan Kekaisaran Jepang pada tanggal 15 Februari 1942, puluhan ribu Prajurit Sekutu yang sebelumnya bertempur mempertahankan Singapura sekarang harus menjadi tawanan perang. Militer Jepang yang sudah menguasai beberapa wilayah Asia Tenggara lainnya seperti Burma dan Kalimantan, ternyata sedang menjalankan proyek ambisius untuk membantu upaya perang mereka.

Proyek-proyek besar seperti jalur kereta api Burma-Siam (jalur kereta api kematian) dan lapangan udara di Sandakan menjadi beberapa target utama pembangunan. Oleh karena itulah demi mencapai target tersebut mereka membutuhkan banyak tenaga kerja yang tentunya tidak perlu dibayar. Pemerintahan Jepang memilih menggunakan tawanan perangnya untuk menjadi pekerja paksa hingga akhir riwayat, dan ribuan tawanan perang pun harus gugur bukan dikarenakan peluru ataupun bom melainkan kerasnya kehidupan pekerja paksa di bawah Jepang. 

5. Harimau Malaya memimpin serangan Jepang

7 Fakta Historis Kejatuhan Singapura yang Wajib Diketahuipinterest.com

Harimau Malaya adalah julukan yang diberikan kepada seorang Jenderal Kekaisaran Jepang, Yamashita Tomoyuki, yang berhasil menaklukkan kekuatan Inggris dengan cepat di hutan-hutan Malaya. Prestasi gemilang yang ditunjukkan Jenderal Tomoyuki dalam pertempurannya di Malaya membuat dirinya terpilih menjadi Pemimpin Utama operasi penyerangan ke benteng pertahanan terakhir Inggris di Singapura.

Kejatuhan Malaya kecengkraman Harimau Malaya membuat moral Pasukan Inggris dan sekutu yang bertahan di Singapura menciut setelah mendengar Kekaisaran Jepang menunjuk Jenderal Yamashita Tomoyuki untuk menaklukkan mereka. Tomoyuki bersama pasukannya yang kalah jumlah pun akhirnya berhasil menaklukkan Singapura tanpa harus kehilangan banyak prajurit.

6. Pasukan Jepang sudah lebih jauh berpengalaman ketimbang Pasukan Inggris

7 Fakta Historis Kejatuhan Singapura yang Wajib Diketahuimacaudailytimes.com.mo

Pertempuran Singapura yang begitu dahsyat ternyata menyimpan satu lagi fakta yang sangat jarang diketahui oleh banyak orang. Mungkin bagi sebagian orang berpendapat bahwa Pasukan Inggris dan sekutu harusnya jauh lebih kuat serta tidak akan sulit bagi mereka untuk mengalahkan serangan Jepang. Namun, ternyata faktanya sangat berbeda dari apa yang dianggap setiap orang.

Sebelum pertempuran di Singapura terjadi, Militer Inggris mengirim pasukannya yang hijau (baru) di mana mereka sebagian besar belum pernah terlibat langsung dalam sebuah pertempuran. Jumlah pasukan yang tidak berpengalaman ini jauh lebih besar dari Pasukan Inggris lain yang sudah pernah merasakan pertempuran sengit melawan Jepang.

Di sisi yang lain, walaupun Kekaisaran Jepang mengirimkan jumlah pasukan yang lebih sedikit daripada pasukan bertahan Inggris di Singapura, jumlah yang sedikit itu ternyata tidak sebanding dengan penglaman tempur yang telah dimiliki setiap prajurit tersebut. Hampir seluruh Pasukan Jepang yang akan melancarkan serangan ke Singapura sudah pernah merasakan pertempuran sengit melawan Pasukan Tiongkok di Manchuria dan beberapa wilayah Kolonial Inggris di Asia Timur, seperti Hong Kong. Pengalaman ini terbukti vital dalam penaklukkan Singapura oleh Kekaisaran Jepang dan menjadi salah satu kemenangan terbaik mereka dalam Perang Dunia ke-2.

7. Kekuatan Inggris di Singapura tidak disediakan dengan cukup

7 Fakta Historis Kejatuhan Singapura yang Wajib Diketahuiflickr.com

Pertempuran Singapura menunjukkan suatu posisi di mana Pasukan Kekaisaran Jepang memiliki teknologi yang lebih unggul dibanding Pasukan Sekutu. Dikarenakan Inggris meremehkan potensi kekuatan Jepang untuk menyerang Singapura, maka Militer Inggris memilih untuk tidak menyediakan alutsista militer yang memumpuni untuk Pasukan Sekutu yang bertahan di sana.

Aksi ini terbukti menjadi kesalahan fatal dikarenakan Jepang datang dengan kekuatan penuh bersama teknologi alutsista mereka yang modern, seperti tank Type 95, Type 97, Type 98 dan pesawat-pesawat tempur maupun pengebomnya. Pasukan Sekutu sendiri hanya memiliki tank ringan MK VI yang usang dan pesawat tempur yang tidak dapat menyaingi dominasi udara Jepang.

Minimnya kekuatan Pasukan Sekutu dalam mempertahankan Singapura membuat mereka tidak mampu untuk terus bertahan meskipun jumlah prajurit yang dimiliki jauh lebih besar. Setelah kejatuhan Singapura, Inggris dan Sekutu tidak pernah lagi meremehkan kekuatan lawan mereka dari Asia Timur tersebut hingga menyerahnya Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945 atau secara formal 2 September 1945. 

Baca Juga: Sejarah Runtuhnya Tembok Berlin, Momen Bersatunya Rakyat Jerman

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya