5 Fakta Kakapo, Burung Endemik Selandia Baru yang Terancam Punah

Burung unik yang berbadan besar dan tak bisa terbang

Kakapo merupakan jenis burung nuri yang mendiami wilayah negara Selandia Baru. Nama latinnya adalah Strigops habroptilus. Kondisinya kini memprihatinkan sebab terancam punah dengan semakin menurunnya populasi.

Jumlahnya kini hanya tinggal 116 ekor menurut data dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam. Hal tersebut membuat statusnya dilindungi dan tergolong langka. Kakapo sendiri merupakan burung yang memiliki keunikannya tersendiri. Berikut lima fakta tentang Kakapo.

1. Karakteristik

5 Fakta Kakapo, Burung Endemik Selandia Baru yang Terancam PunahKakapo (inaturalist.org/oscarkokako)

Kakapo merupakan makhluk nokturnal atau menjalani kehidupan di malam hari. Ciri-ciri pada wajahnya adalah berbentuk bundar dengan memiliki bintik-bintik berwarna hijau kekuningan. Bentuk paruhnya melengkung ke bawah berwarna abu-abu.

Perbedaan unik Kakapo dari sejenis nuri lainnya adalah pada kemampuan menggunakan sayapnya. Kakapo adalah satu-satunya nuri yang tidak bisa terbang. Hal ini disebabkan ukuran badannya yang besar. Namun, sayap Kakapo bisa digunakan sebagai perisai untuk melindungi diri.

Berat badan Kakapo bisa mencapai dua hingga empat kilogram dengan panjang hingga 60 cm untuk ukuran jantan. Meski tidak bisa terbang, sayap Kakapo berfungsi untuk keseimbangan dan penopang tubuhnya yang besar. Hal itu sering berguna ketika Kakapo melompat dari pohon.

2. Habitat asli

5 Fakta Kakapo, Burung Endemik Selandia Baru yang Terancam PunahKakapo (inaturalist.org/oscarkokako)

Habitat asli Kakapo berada di Selandia Baru. Kakapo  berada di banyak jenis wilayah untuk hidup. Namun, Kakapo sering ditemukan di wilayah tepian hutan hujan, tanah rumput yang luas, hingga rawa-rawa.

Kakapo biasanya berada di bawah pepohonan ketika siang hari dan baru aktif pada malam hari. Saat aktif, Kakapo menjelajahi teritorialnya yang luas dengan berjalan. Meski tak bisa terbang, burung ini merupakan pendaki yang andal.

Mereka bisa menjelajahi sekitar pohon dan memanjat hingga puncak tertingginya. Sayapnya bisa berfungsi untuk turun dari atas pohon sebagai penopang sekaligus pengatur keseimbangan. Gaya berjalannya cenderung cepat ketika mengawasi teritorial wilayahnya.

3. Perilaku dan Ekologi

5 Fakta Kakapo, Burung Endemik Selandia Baru yang Terancam PunahKakapo (commons.wikimedia.org)

Kakapo merupakan jenis burung herbivora atau pemakan tumbuhan. Hal tersebut didukung dengan bentuk paruhnya yang mudah melengkung ke bawah. Makanan utamanya adalah buah-buahan berbentuk bulat kecil, tanaman, biji-bijian hingga serbuk sari.

Perilaku Kakapo ketika mendapatkan ancaman terbilang unik. Mereka akan diam dengan menyesuaikan vegetasi di sekitarnya. Warna bulunya yang didominasi oleh hijau dan kuning sangat membantu mereka untuk terhindar dari ancaman. Namun, Kakapo juga dikenal pandai berinteraksi, terutama dengan manusia.

Sukarelawan yang berada di wilayah konservasi mengidentifikasi perilaku Kakapo. Mereka berkesimpulan bahwa setiap individunya memiliki kepribadian yang berbeda. Baik jantan maupun betinanya memiliki ciri-ciri perilaku yang berbeda. Kakapo betina lebih berani dan agresif ketika di wilayahnya dibandingkan sang jantan.

4. Jumlah populasi terus menurun

5 Fakta Kakapo, Burung Endemik Selandia Baru yang Terancam PunahKakapo (commons.wikimedia.org)

Kakapo adalah salah satu burung yang memiliki umur panjang. Mereka memiliki rentang waktu hidup antara 60 hingga 80 tahun. Meski berumur panjang, populasi Kakapo kian hari menurun disebabkan kehilangan habitat aslinya.

Faktor utama berkurangnya habitat Kakapo adalah karena kedatangan manusia yang membuka lahan. Menurut cerita Suku Maori, kelompok yang mendiami wilayah Selandia Baru, perburuan Kakapo juga menjadi penyebab lain. Burung ini dulunya kerap diburu untuk dijadikan bahan makanan dan bulunya digunakan sebagai mantel. 

Kakapo dulunya dapat dengan mudah ditemui di seluruh wilayah Selandia Baru. Namun, dengan perubahan kondisi alam dan adanya manusia, burung ini perlahan menghilang. Kehadirannya saat ini jarang ditemukan di alam liar. Kebanyakan Kakapo berada di wilayah konservasi yang diawasi dengan ketat untuk mencegah perburuan.

5. Upaya perlindungan dari ancaman kepunahan

5 Fakta Kakapo, Burung Endemik Selandia Baru yang Terancam PunahKakapo (commons.wikimedia.org)

Menurut data dari International Union for Conservative of Nature (IUCN) atau Badan Pelestarian Alam dan Konservasi Dunia, status Kakapo terancam punah. Burung dewasa tercatat hanya ada sebanyak 116 ekor saja. Hal ini membuat Pemerintah Selandia Baru melakukan sejumlah upaya untuk mencegah kepunahannya.

Pemerintah Selandia Baru sejatinya sudah berupaya melakukan konservasi pada akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20. Namun, tantangan yang dihadapi adalah perkawinan dan masa subur Kakapo yang kerap kali tak berhasil. Pemerintah Selandia Baru pada tahun 1989 membuat rencana pemulihan hewan ini dengan membentuk Kelompok Pemulihan Kakapo. 

Kelompok ini bertugas mengawasi perkembangbiakan Kakapo di beberapa lokasi tertentu. Selain itu, mereka juga menjamin ketersediaan makanan untuk para betina. Hal ini bertujuan agar perkembangbiakan berjalan lancar. Akan tetapi, kendala tetap bergantung pada alam aslinya yang memberikan makanan untuk Kakapo itu sendiri. Rencana pemulihan ini terbukti berhasil meningkatkan populasinya meski berjalan dalam waktu yang lama.

Kakapo sendiri adalah salah satu burung unik yang ada di dunia. Mereka merupakan ikon bagi masyarakat Suku Maori di Selandia Baru. Populasinya yang terancam kepunahan membuat berbagai pihak berupaya untuk mencegahnya. Kakapo menjadi perhatian khusus di Selandia baru agar statusnya tidak punah dan tetap ada hingga saat ini. Sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga alam agar spesies seperti Kakapo tidak hilang. Yuk, jaga kelestarian bumi ini mulai dari diri sendiri.

Baca Juga: 5 Spesies Burung Endemik asal Zambia, Ada yang Terancam Punah!

Khasan Rochmad Photo Verified Writer Khasan Rochmad

Be curious

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya