6 Perempuan Pemberani yang Hidup di Masa Peradaban Kuno

Dari memegang kendali pemerintahan hingga memimpin perang

Sejak dahulu, bahkan pada masa peradaban kuno pun telah banyak perempuan-perempuan pemberani dan berpengaruh pada masanya. Mereka bahkan ada yang merintis dan mendirikan sebuah negara dan kemudian mengatur sedemikian rupa hingga berperan aktif dalam memimpin militer atau berperang.

Lalu siapa sajakah mereka? Simak nama serta kisahnya berikut ini.

1. Amaga

6 Perempuan Pemberani yang Hidup di Masa Peradaban Kunothefemalesoldier.com

Amaga merupakan seorang pemimpin warga Sarmatian. Suaminya adalah seorang raja bernama Medosacus. Dilansir dari Ancientpages, suaminya tersebut sering minum hingga menyalahgunakan kekuasaan. Setelah kematian Medosacus, Amaga segera mengambilalih kekuasaan dan memerintah dengan tangannya sendiri berbekal kepandaian dan keberaniannya. 

Di tengah situasi pemerintahan dan pertahanan yang memburuk, ia berusaha untuk memperbaiki semuanya. Kala itu, wilayahnya diserang oleh bangsa Skit dan membuat rakyat menderita. Hal pertama yang dilakukannya adalah mengirim pesan kepada Raja Skit, di mana intinya berisi perundingan perdamaian. 

Namun sayang, semua itu tidak dihiraukan oleh penguasa Skit. Akhirnya Amaga mengutus 120 prajurit tangguh yang masing-masing dibekali 3 kuda untuk menyerang balik bangsa bangsa Skit. Penyerangan tersebut berbuah kemenangan, sang pemimpin perang berhasil membunuh seisi istana, termasuk sang raja. 

Kemudian ia juga mengadakan perjanjian dengan keturunan raja serta bangsa Skit agar tidak mengusik rakyatnya. Sejak saat itulah, keberaniannya tenar sampai ke negeri tetangga. 

2. Anamirenas

6 Perempuan Pemberani yang Hidup di Masa Peradaban Kunointhecitysudan.com

Amanirenas adalah ratu Kush yang berkuasa sejak abad 40 - 10 Sebelum Masehi. Mengutip laman Ancientpages, ia dikenal sebagai perempuan pemberani, terlebih setelah kematian suaminya saat berperang dengan pasukan Romawi. Ia kemudian melanjutkan pemerintahannya bersama anaknya dan menariknya konon ia hanya memiliki satu mata.

Masa pemerintahannya langsung dihadapkan pada konflik dengan emporium Romawi yang telah mencapai Mesir, daerah yang dekat dengan wilayah Kush. Konflik tersebut merupakan warisan pemerintahan sebelumnya. Meskipun wilayah kekuasaannya lebih kecil dari Romawi, namun Amanirenas tak gentar untuk berperang dengan mereka.

Dengan strategi yang matang, ia bersama pasukannya berhasil mengalahkan pasukan Romawi. Bahkan bisa merebut kota penting Romawi yaitu Syene dan Philae serta memperluas wilayah Kush dan menawan beberapa orang. Sayangnya hanya sekitar satu tahun kemudian, penduduk Kush terusik oleh Gaius Petronius, pemimpin militer baru Romawi yang berusaha untuk mengusir bahkan membantai rakyat Amanirenas dari tanah Syene.

Sang ratu tidak tinggal diam dan segera melakukan perundingan dengan Kaisar Augustus, selaku raja Romawi.  Perundingan tersebut membuahkan hasil yaitu konflik antar kedua negara tersebut berakhir dan rakyat Kush bisa hidup tenang kembali di Primis, tanah yang direbut oleh Gaius saat perang. Jadi, Amanirenas ini tak hanya ahli dalam strategi perang namun juga diplomat ulung.

3. Ratu Dido atau Ellisa

6 Perempuan Pemberani yang Hidup di Masa Peradaban Kunoen.wikipedia.org

Prestasi luar biasa yang menjadi predikat baginya adalah mendirikan negara di wilayah terpencil yang makmur. Melansir dari Ancientpages,  Dido diperkirakan hidup pada abad ke-3 SM, merupakan putri raja Tirus (kota yang kini berada di Lebanon). Suaminya bernama Acerbas yang meninggal karena dibunuh saudaranya.

Karena itu, ia memutuskan untuk mengembara dan mengajak beberapa orang yang ditemuinya, khususnya orang Venesia hingga akhirnya sampai di Siprus, pantai utara Afrika (kini Tunisia). Di sana ia kemudian membeli sebidang tanah dari penguasa setempat bernama Iarbus sebagai tempat tinggal bersama pengikutnya.

Akhirnya Iarbus menyetujuinya dengan syarat ukuran tanah tersebut hanya seluas yang tertutup oleh kulit lembu. Tak kehabisan akal, Dido segera menyuruh pengikutnya untuk memotong lembu dan memotong-motong kulitnya setipis mungkin agar lebih luas saat dijadikan sebagai pengukur.

Di situlah ia bersama rakyatnya mendirikan kota bernama Chartage, dimana Dido sendiri yang menjadi penguasa pertamanya. Rakyatnya pun hidup dengan makmur dan damai, bahkan banyak penduduk asli (Berber) yang ingin tinggal di kota tersebut.

Baca Juga: Panutan! Ini 5 Tokoh Perempuan yang Meraih Penghargaan Nobel

4. Ratu Semiramis

6 Perempuan Pemberani yang Hidup di Masa Peradaban Kunopubhist.com

Semiramis merupakan salah satu pemimpin kerajaan Asyur. Dilansir National Geographic, ia dikenal sebagai ratu yang paling lama berkuasa yaitu sekitar 42 tahun, diperkirakan mulai abad ke-9 SM. Ia menggantikan suaminya yang juga seorang raja terkenal bernama Ninus.

Tak hanya dikenal sebagai penguasa wanita terlama, namun juga dikenal akan keberanian dalam peperangan. Banyak sekali wilayah di Asia yang ditaklukkannya seperti Mesopotamia, Arab, hingga ke Asia Minor. Ia bahkan dapat menaklukkan wilayah luar Asia seperti Ethiopia hingga Libya.

Ia kemudian membangun istana di kawasan Persia (sekarang) hingga membuat benteng pertahanan yang tinggi dan kokoh untuk melindungi ibu kota pemerintahannya.

Strategi perangnya pun tak pernah perlu dipertanyakan. Pada suatu ketika, Semiramis memerintahkan pengrajin untuk membuat gajah-gajahan sebagai tipu daya dalam berperang melawan raja India, Strabobate serta pasukannya. Hal itu ternyata berhasil, namun akhirnya membuatnya kalah dan harus kembali.

5. Cynane

6 Perempuan Pemberani yang Hidup di Masa Peradaban Kunoancient.eu

Menurut Ancient History Encyclopedia, Cynane diperkirakan hidup pada tahun 357 - 323 SM. Ia merupakan putri raja Philip II Makedonia dan Audata. Perempuan yang juga saudara tiri Alexander Agung ini terkenal dengan kepiawaiannya dalam seni bela diri, memanah, dan keberaniannya dalam pemimpin pasukan militer. 

Wajar saja, ia memperoleh kebebasan untuk mempelajari banyak hal ditambah pula kemampuan ibunya dalam hal bela diri, perang, hingga berburu yang kemudian diajarkan kepada sang anak.

Bahkan, pada usianya yang ke-20 tahun ia sudah dipercaya untuk memimpin pasukan perang Makedonia ke negeri Balkan. Saat itu, ia menunggang kuda sambil berkelahi dan berhasil menang, meski tanpa senjata yang lengkap. 

6. Lady Fu Hao

6 Perempuan Pemberani yang Hidup di Masa Peradaban Kunoancient-origins

Kali ini berasal dari peradaban China kuno yaitu Lady Fu Hao. Ia hidup pada masa Dinasti Shang sekitar abad ke-13 SM dan merupakan salah satu dari 60 istri Kaisar Wu Ding. Tak seperti istri Kaisar yang lainnya, ia dikenal sebagai seorang yang pemberani dan tangguh karena keahliannya dalam perang dan strategi. 

Dilansir dari GbTimes, sesaat setelah ia masuk ke istana, langsung diangkat menjadi penglima perang Dinasti Shang. Sejak saat itu, Fu Hao menjadi jendral perempuan pertama China. Tercatat banyak sekali peperangan yang dipimpinnya seperti perang melawan suku Tu, Ba, Yi, dan Jiang yang akhirnya berbuah kemenangan.

Sudahkah kamu menjadi lebih berani setelah membaca kisah-kisah mereka?

Baca Juga: 10 Hal Kecil Ini Menandakan Kamu Sebenarnya Pemberani

Khus nul Photo Verified Writer Khus nul

Pembelajar dan Pejalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya