5 Hewan yang Bakal Bernasib Sial karena Polusi Cahaya

Jangan sampai ada lagi yang bernasib seperti kunang-kunang!

Pernah gak sih, ketika kita masih sore kita malah sudah menghidupkan lampu terus dimarahi orang tua. Katanya perbuatan kita itu bikin boros. Pajak listriknya makin banyak. Tapi, bukan hanya bikin boros, beberapa hewan pun terancam punah saking terangnya cahaya lampu jaman sekarang. Nah, kejadian yang seperti itu dinamakan polusi cahaya. 

Polusi adalah masuknya kontaminan ke lingkungan alami yang menyebabkan perubahan yang merugikan. Entah itu bentuknya zat kimia atau energi (bunyi, panas atau cahaya).

Pokoknya, ketika itu berlebihan dan merugikan yang disebabkan oleh zat kimia atau energi buatan, bisa dinamakan polusi. Ini dia, beberapa hewan yang terancam akibat adanya polusi cahaya.

1. Kupu-Kupu Raja 

5 Hewan yang Bakal Bernasib Sial karena Polusi CahayaPexels/Tinthia Clemant

Diketahui kupu-kupu raja merupakan satu-satunya kupu-kupu yang melakukan migrasi dua arah seperti burung. Mereka menggunakan sistem navigasi canggih untuk memandu mereka dalam perjalanan ke selatan untuk musim dingin. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan cahaya buatan dapat mengganggu sistem navigasi mereka, membingungkan mereka dari rute migrasi mereka dan menyebabkan mereka menjadi tersesat. 

2. Katak dan Kodok

5 Hewan yang Bakal Bernasib Sial karena Polusi CahayaPinterest/Stephanie L

Para ilmuwan menemukan bahwa cahaya buatan memengaruhi panggilan prakawinan banyak spesies katak dan kodok. Hal ini menyebabkan populasi katak dan kodok menurun. 

3. Penyu

5 Hewan yang Bakal Bernasib Sial karena Polusi CahayaPinterest/Amy Markovitz

Penyu hidup di laut tetapi menetas di pantai pada malam hari. Tukik menemukan jalannya ke laut dengan mendeteksi cakrawala yang cerah di atas lautan. Lampu buatan dapat menariknya dari laut, mengarahkannya ke darat yang rentan terhadap dehidrasi, pemangsa, dan mobil. Di Florida saja, jutaan tukik mati dengan cara ini setiap tahun. 

Baca Juga: Mengganggu Lingkungan Juga, Ini 7 Fakta Polusi Cahaya di Sekitar Kita

4. Kunang-kunang

5 Hewan yang Bakal Bernasib Sial karena Polusi CahayaUnsplash/phanchutoan

Kunang-kunang. Kunang-kunang kini termasuk ke dalam hewan yang terancam punah. Atau bahkan telah punah. Kunang-kunang jantan yang seharusnya menarik perhatian kunang-kunang betina untuk bereproduksi terganggu karena adanya cahaya lampu yang lebih menarik kunang-kunang betina. Sehingga, populasi kunang-kunang semakin berkurang. 

5. Salmon Atlantis 

5 Hewan yang Bakal Bernasib Sial karena Polusi Cahayafisheries.noaa.gov

Para peneliti membandingkan migrasi Salmon Atlantik muda di bawah penerangan alami dan buatan. Di bawah cahaya alami, migrasi salmon berkorelasi dengan matahari terbenam. Di bawah penerangan buatan, migrasi mereka acak. Para peneliti menyimpulkan bahwa gangguan perilaku migrasi salmon dapat mengancam peluang mereka untuk hidup. 

Selain 5 hewan di atas yang dirugikan karena polusi cahaya, ada juga hewan yang lainnya, yaitu: burung humming, Ikan zebra, lebah leringat, burung laut, zooplankton, kelelawar, burung hantu, tikus, dan serangga.

Dan bukan hanya hewan yang dirugikan, tapi manusia juga ikut terkena imbas negatif dari polusi cahaya. Seperti: ritme sirkadian kita terganggu (yang menyebabkan insomnia, depresi, kanker dan penyakit kardiovaskular lainnya), mengacaukan kadar melatonin kita dan umumnya berkontribusi pada gangguan tidur. 

Tapi untungnya, polusi cahaya adalah masalah yang mudah untuk dipecahkan! Dengan memastikan semua pencahayaan buatan terlindungi dan menggunakan pencahayaan suhu warna yang lebih rendah. 

Nah, udah tahu kan sekarang, dampak apa aja dari polusi cahaya? Dan cara untuk tidak semakin menambah buruk polusi cahaya juga sangat mudah! Tinggal lakukan itu semua, maka kamu ikut berpartisipasi untuk melindungi diri kamu, hewan dan tumbuhan! 

Baca Juga: 5 Tanaman yang Gak Butuh Banyak Cahaya, Cocok Ditaruh dalam Rumah

l a t i f a Photo Writer l a t i f a

I still alive

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya