Gak Cuma di Bumi, Tata Surya Juga Sempat Dilanda 5 Bencana Besar!

#IDNTimesScience Rerata terjadi di planet dan satelit planet

Bumi tempat kita berpijak, sudah mengalami berkali-kali bencana alam besar. Sebagian memang disebabkan oleh alam, namun ada juga yang terjadi karena ulah manusia. 

Namun, pernahkah kamu tahu bahwa bencana alam gak cuma terjadi di Bumi? Sejumlah planet hingga satelit di tata surya juga sempat mengalami bencana alam, lho. Berikut deretan bencana alam yang sempat terjadi di tata surya, mari kita simak. 

1. Great Red Spot di Jupiter 

Gak Cuma di Bumi, Tata Surya Juga Sempat Dilanda 5 Bencana Besar!gambar planet Jupiter (nasa.gov)

Jika memperhatikan gambar Jupiter di internet, kamu mungkin menyadari bahwa ada bulatan merah besar di planet tersebut. Nah, bulatan merah tersebut dikenal dengan Great Red Spot yang merupakan akibat dari badai besar berukuran 1,3 kali Bumi.

Great Red Spot pertama kali diamati oleh astronom Gian Domenico Cassini tahun 1665, yang kemudian berhasil ditemukan kembali oleh astronom amatir bernama Samuel Heinrich Schwabe pada tahun 1831. Ketika melihatnya tahun 1831, badai besar ini memiliki ukuran tiga kali planet Bumi. Penasaran dengan badai yang tidak kunjung surut, NASA kemudian mengirim pesawat Juno pada tahun 2011 yang berhasil tiba pada 4 Juli 2016 lalu.

Melalui JunoCam, diketahui bahwa badai raksasa ini memiliki kecepatan 430-680 km/jam. Meski kecepatannya tetap, ukurannya berkurang jauh. Pada tahun 1873, badai ini memiliki lebar 40.000 km, sedangkan pada April 2017 ukurannya menyusut hingga 16.350 km.

2. White Spot Storm di Saturnus 

Gak Cuma di Bumi, Tata Surya Juga Sempat Dilanda 5 Bencana Besar!gambar planet Saturnus dengan badai petirnya (nasa.gov)

Jupiter bukan satu-satunya planet yang dilanda badai raksasa. Tetangga dekat Jupiter, yakni Saturnus juga dilanda badai petir selebar 30.000 km dengan kecepatan 322 km per jam. Tidak seperti badai Jupiter yang sudah berlangsung selama berabad-abad, badai petir Saturnus adalah bencana musiman yang berlangsung setiap satu tahun sekali waktu Saturnus, atau tiga puluh tahun waktu Bumi.

Biasanya, badai ini terjadi di belahan utara, dan berlangsung selama berbulan-bulan. Hingga saat ini, tidak ada yang tahu pasti apa penyebab badai tersebut. Namun, para ahli menduga bahwa matahari menyebabkan perubahan atmosfer di Saturnus yang kemudian memicu Great White Spot atau badai petir besar yang mengerikan.

3. Badai debu raksasa di Mars 

Gak Cuma di Bumi, Tata Surya Juga Sempat Dilanda 5 Bencana Besar!ilustrasi badai debu di Mars (pages.erau.edu)

Sama seperti Bumi dan hampir semua planet lain di tata surya, Mars juga memiliki atmosfer. Sayangnya atmosfer planet ini sangat tipis yaitu sekitar 1 persen dari atmosfer Bumi. Meski tipis, atmosfer Mars masih bisa menciptakan angin! Ketika angin berhembus, mereka mengangkat pasir planet Merah dan memicu terjadinya badai debu kecil berkecepatan 237,6 km per jam.

Selain badai debu kecil yang terjadi setiap beberapa bulan sekali, badai debu dengan skala super juga melanda planet ini setiap 3 tahun atau 5 tahun sekali waktu Bumi. Meski anginnya tidak kencang, badai debu raksasa akan menutupi seluruh planet, membuat sinar matahari sulit menembus Mars, dan menyebabkan suhu turun selama berminggu-minggu.

Baca Juga: 5 Fakta Cahaya Zodiak, Fenomena Tata Surya di Kala Fajar dan Senja

4. Erupsi besar-besaran di Io  

Gak Cuma di Bumi, Tata Surya Juga Sempat Dilanda 5 Bencana Besar!gambar permukaan satelit Io (nasa.gov)

Tidak kalah dengan planet induknya, bencana alam juga bisa terjadi di satelit alami planet. Bulan kita sendiri diketahui mengalami beberapa gempa, namun itu belum ada apa-apanya dengan yang terjadi pada satelit Jupiter, Io.

Io adalah satelit terbesar ketiga yang diketahui memiliki lebih dari 400 gunung api aktif. Gunung tersebut bisa meledak kapan saja dan membuat satelit yang satu ini bak neraka degan lava mengalir di mana-mana. 

Salah satu alasan mengapa gunung di Io aktif adalah karena posisi satelit berada di antara Jupiter dan satelit alami lainnya. Gravitasi Jupiter yang besar menarik Io untuk lebih dekat dengan planet induknya. Di waktu yang serupa, satelit tetangganya juga menarik Io untuk mendekat.

Situasi ini menyebabkan inti satelit memanas dan memicu ledakan besar dari gunung berapi yang ada di permukaan. 

5. Efek rumah kaca di Venus 

Gak Cuma di Bumi, Tata Surya Juga Sempat Dilanda 5 Bencana Besar!gambar planet Venus (nasa.gov)

Venus kini dikenal sebagai planet terpanas di tata surya dengan suhu rata-rata 462 derajat celcius. Namun, jika kembali ke miliaran tahun yang lalu, para ahli berpendapat jika Venus dulunya memiliki penampilan seperti Bumi yakni lengkap dengan lautan cair di permukaannya. Lalu, bencana dimulai ketika matahari mulai memanas dan mengubah Venus.

Tidak seperti bintang jenis lain, bintang seperti matahari akan semakin panas saat tua. Di awal pembentukkan tata surya, matahari jauh lebih redup dan membuat Venus masuk dalam zona layak huni. Seiring berjalannya waktu, matahari semakin panas dan membuat Venus yang hanya berjarak 108 juta km terpanggang.

Sedikit demi sedikit air di permukaan menguap ke atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca, ditambah awan asam sulfat Venus sangat tebal membuat sinar matahari yang masuk terperangkap di atmosfer dan meningkatkan suhu di planet ini.

Tidak dipungkiri, bencana alam di Bumi sangat mematikan. Namun jika dibandingkan dengan bencana alam yang terjadi di planet tata surya lainnya, jelas Bumi jauh lebih aman.

Baca Juga: 5 Fakta Sains tentang Planet Kerdil yang Ada di Tata Surya Kita

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya