Butuh Waktu, 5 Fakta Proses Mumifikasi di Masa Peradaban Mesir Kuno

Prosesnya lebih seram dan rumit dari yang kita duga!

Setiap negara memiliki tradisinya masing-masing, termasuk saat mereka melepas kepergian orang terkasih untuk selamanya. Begitu juga dengan orang-orang di masa peradaban Mesir Kuno. Berbeda dengan orang Mesir zaman sekarang yang mayoritas beragama Islam, orang-orang Mesir Kuno masih memegang kepercayaan nenek moyang dengan menyembah para dewa.

Jadi alih-alih melakukan penguburan sesuai dengan syariat Islam, orang-orang pada masa peradaban Mesir Kuno justru melakukan mumifikasi pada jasad orang tersayang. Bagi kita yang terbiasa menonton film, mumi adalah jasad yang terbungkus dengan perban dari ujung kepala sampai kaki.

Padahal pada praktiknya, proses mumifikasi pada masa peradaban Mesir Kuno tidak sesederhana itu lho! Dilansir dari history.com, inilah lima fakta tentang mumifikasi pada masa peradaban Mesir Kuno!

1. Mumifikasi memiliki tujuan yang "baik"

Butuh Waktu, 5 Fakta Proses Mumifikasi di Masa Peradaban Mesir Kunohistory.com

Orang Mesir zaman dulu percaya jika orang yang sudah meninggal tetap membutuhkan jasadnya untuk perjalanan menuju alam baka. Dalam perjalanannya, orang yang sudah meninggal akan melalui beberapa proses, dimulai dengan diadili oleh Osiris sang dewa akhirat, melakukan perjalanan bersama Dewa Anubis, ditimbang amalnya oleh dewa kebijaksanaan Thoth, dan terakhir pergi ke alam baka bersama Ra, sang dewa matahari.

Untuk memastikan perjalanan tersebut, keluarga yang ditinggalkan berusaha menjaga agar tubuh orang yang meninggal tetap dalam keadaan awet dengan melakukan mumifikasi. 

2. Ternyata proses mumifikasi sangatlah rumit dan memakan waktu lama 

Butuh Waktu, 5 Fakta Proses Mumifikasi di Masa Peradaban Mesir Kunocleopatraegypttours.com

Pada dasarnya mumifikasi adalah mengawetkan jasad orang yang meninggal dengan cara mengeringkannya. Kedengarannya simpel, padahal proses untuk mumifimasi sangatlah rumit dan membutuhkan waktu sekitar 40 hari! Proses mumifikasi sendiri dimulai dengan memandikan orang yang meninggal.

Untuk menghindari pembusukan, pendeta akan mengeluarkan semua organ tubuh, kecuali jantung. Nantinya, organ tubuh ini akan disimpan di dalam wadah semacam toples kanopik dengan segel berbeda di setiap toples. Setelah jasad dikosongkan, tubuh diolesi semacam zat asin yang dikenal dengan natron untuk membuatnya jadi kering, lalu membalsemnya dengan rasin dan minyak agar tubuh awet.

Terakhir, jasad tersebut dibungkus dengan linen dan dimasukkan ke dalam peti mati.

Baca Juga: 5 Mumi Paling Misterius dengan Kisah-kisahnya yang Dianggap Mengerikan

3. Demi kelancaran perjalanan, keluarga juga melengkapi peti dengan berbagai barang kebutuhan 

Butuh Waktu, 5 Fakta Proses Mumifikasi di Masa Peradaban Mesir Kunopopularmechanics.com

Kalau kamu pernah melihat gambar atau video mengenai mumi para raja Mesir Kuno, kamu pasti menyadari bahwa peti mati para raja ini berukuran sangat besar. Usut punya usut, peti mati sengaja dibuat besar karena isinya bukan hanya jasad semata.

Demi memastikan perjalanan almarhum ke alam baka lancar tanpa kekurangan apa pun, keluarga juga memasukkan berbagai barang penting sebagai bekal perjalanan, mulai dari makanan, minuman anggur, perhiasan, bahkan jika almarhum memiliki hewan peliharaan, maka peliharaannya juga sengaja dibunuh lalu diawetkan untuk menemani tuannya ke alam baka.

4. Bukan cuma rumit, proses mumifikasi juga sangat mahal 

Butuh Waktu, 5 Fakta Proses Mumifikasi di Masa Peradaban Mesir Kunounsplash.com/Darío Martínez-Batlle

Karena proses mumifikasi yang rumit dan membutuhkan waktu lama, biaya untuk melakukan mumifikasi juga sangatlah besar. Bahkan di masa itu, biayanya 30 kg perak. Biaya ini sendiri mencakup biaya untuk membeli kain linen pembungkus, biaya untuk natron, rasin, dan minyak untuk pembalseman.

Belum lagi biaya untuk membuat peti mati. Biasanya, jasad para raja dan bangsawan Mesir Kuno ditempatkan di peti mati batu dengan ukiran mewah yang dikenal dengan sarcophaguses, sehingga biaya yang dikeluarkan juga jadi lebih mahal.

5. Selain raja-nya, rakyat Mesir Kuno juga melakukan mumifikasi lho! 

Butuh Waktu, 5 Fakta Proses Mumifikasi di Masa Peradaban Mesir Kunounsplash.com/Mads Schmidt Rasmussen

Enggak mau kalah dengan raja-raja, rakyat biasa juga melepas kepergian anggota keluarganya dengan cara yang sama. Tapi karena biayanya sangat mahal, proses mumifikasi rakyat tentu berbeda dengan mumifikasi para raja. Kebanyakan rakyat biasa hanya dibungkus dengan kain, lalu dikubur di dalam pasir.

Suhu yang panas akan membuat jasad mengering secara alami. Setelah dikeringkan selama beberapa hari, organ tubuh dilarutkan dengan cairan tertentu untuk kemudian dikubur dalam tanah untuk selamanya.

Peradaban Mesir Kuno sendiri bertahan selama hampir tiga ribu tahun. Dengan rentang waktu sepanjang itu, para ahli memperkirakan ada 70 juta mumi yang terkubur di bawah tanah. Sayangnya, tidak semuanya bisa ditemukan. Sebagian hilang dicuri, dan lebih banyak lagi yang hancur secara alami.

Baca Juga: Nesyamun: Mumi Usia 3.000 Tahun yang Bisa Bersuara, Ini Fakta Sainsnya

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya