5 Landmark Bersejarah yang Hancur Karena Perang, Bisakah Diperbaiki?

Kapan kita temui dunia tanpa peperangan? #IDNTimesScience

Perang selalu membawa kesengsaraan bagi bangsa apapun. Gara-gara perang, ada banyak nyawa manusia tak bersalah yang terpaksa melayang sia-sia.

Tidak hanya itu saja, kerusakan yang diakibatkan oleh perang juga menyangkut bangunan-bangunan di daerah yang terdampak. Rumah penduduk, gedung pemerintahan, bahkan landmark-landmark bersejarah berusia ratusan tahun juga ikut rusak tanpa bisa diperbaiki lagi.

Dilansir History, berikut 5 landmark bersejarah yang rusak akibat perang.

1. Masjid Djinguereber Timbuktu, Mali 

5 Landmark Bersejarah yang Hancur Karena Perang, Bisakah Diperbaiki?potret Masjid Djinguereber Timbuktu di Mali (twitter.com/digitalmapsaw)

Terbuat dari tanah dan kayu, Masjid Djinguereber merupakan masjid yang sangat penting bagi di penduduk kota Timbuktu. Masjid Djinguereber sendiri dibangun oleh Mansa Musa pada abad ke-14 selama masa pemerintahannya. Selama berabad-abad, pemerintah Mali berhasil melindungi masjid sekaligus landmark bersejarah ini.

Namun, semua usaha itu nyaris sia-sia saat kelompok militan Ansar Dine menyerang Timbuktu pada tahun 2012 lalu. Serangan ini bukan hanya membuat suasana kota mencekam, tetapi juga merusak sejumlah landmark penting yang dimiliki kota ini, termasuk Masjid Djinguereber.

Untungnya kerusakan masjid tidak terlalu parah. Begitu juga dengan komplek makam para sufi yang terletak di area masjid tersbut. Pada tahun 2015 lalu, pemerintah Mali dengan bantuan dana dari UNESCO berhasil memperbaiki Masjid Djinguereber beserta beberapa landmark bersejarah lainnya.

2. Temple of Bel Palmyra, Syria 

5 Landmark Bersejarah yang Hancur Karena Perang, Bisakah Diperbaiki?kolase potret Temple of Bel Palmyra di Syria sebelum dan sesudah serangan ISIS (sdnews.comhistory.com)

Palmyra merupakan sebuah kota yang berlokasi di Suriah. Di masa peradaban Romawi Kuno, Palmyra merupakan kota yang penting bagi Kekaisaran Romawi. Mereka bukan hanya menjadikan kota ini sebagai pusat perdagangan di wilayah tersebut, tetapi juga membangun banyak kuil untuk beribadah.

Salah satu kuil yang paling penting dikenal dengan nama Temple of Bel Palmyra. Kuil ini dibangun pada abad ke-1 untuk Dewa Mesopotamia yang bernama Baal. Ketika ISIS berhasil merebut kota ini pada tahun 2015 lalu, mereka menghancurkan sejumlah kuil.

Nasib yang sama juga berlaku bagi Temple of Bel Palmyra. Kuil berusia 2.000 tahun ini bahkan sengaja diratakan agar tidak bisa direkonstruksi kembali.

Baca Juga: Veteran Perang Afghanistan Jaco van Gass Raih Emas Paralimpiade

3. The Gates of Nineveh, Iraq 

5 Landmark Bersejarah yang Hancur Karena Perang, Bisakah Diperbaiki?potret The Gates of Nineveh setelah dihancurkan oleh ISIS tahun 2016 (rashid-international.org)

Nama Nineveh mungkin tidak lagi masuk dalam daftar kota-kota di Iraq karena kota ini sekarang sudah menjadi bagian dari kota Mosul. Namun, pada masa Kekaisaran Asyur Kuno, Nineveh merupakan salah satu kota terbesar di dunia.

Kota Nineveh dibangun oleh Kaisar Asyur yang bernama Sennacherib pada tahun 700 SM, lengkap dengan tembok dan banyak gerbang untuk melindungi kota.

Ribuan tahun berlalu, kota Nineveh kini hanya menyisakan puing dan dua gerbang besar yang dikenal dengan The Gates of Nineveh. Sayang seribu sayang, ISIS berhasil menguasai kota Mosul pada tahun 2014. Kehadiran ISIS di Mosul bukan hanya membuat kota porak-poranda, mereka juga menghancurkan The Gates of Nineveh pada tahun 2016.

ISIS memang sudah berhasil dikalahkan pada tahun 2017 lalu, namun, tetap saja akan sulit untuk mengembalikan The Gates of Nineveh yang sudah hancur ini.

4. The Buddhas of Bamiyan, Afghanistan 

5 Landmark Bersejarah yang Hancur Karena Perang, Bisakah Diperbaiki?kolase potret The Buddhas of Bamiyan sebelum dan sesudah dihancurkan oleh Taliban tahun 2001 (voanews.combbc.com)

Bamiyan merupakan nama sebuah lembah di Afghanistan. Dahulu, lembah ini merupakan bagian dari Jalur Sutra dan menjadi salah satu tempat pemberhentian para pedagang. Pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi, dua patung budha raksasa setinggi 53 dan 40 meter dibangun di lembah tersebut.

Dilansir Britannica, setelah Afghanistan merdeka pada tahun 1919, The Buddhas of Bamiyan menjadi situs arkeolog utama Afghanistan. Sedihnya, sama seperti nasib banyak landmark bersejarah lainnya di daftar ini, The Buddhas of Bamiyan juga dihancurkan oleh Taliban pada tahun 2001 lalu.

5. The Former Prefectural Industrial Promotion Hall, Hiroshima 

5 Landmark Bersejarah yang Hancur Karena Perang, Bisakah Diperbaiki?kolase potret The Former Prefectural Industrial Promotion Hall sebelum dan setelah serangan bom atom 6 Agustus 1945 (mainichi.jpzekkeijapan.com)

Selesai dibangun pada April 1915, The Former Prefectural Industrial Promotion Hall merupakan ruang pameran seni dan pendidikan yang terletak di Hiroshima. Dilansir History, ketika Perang Dunia II hampir mencapai akhirnya, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan memaksa Jepang segera menyerahkan diri.

Dampaknya seperti yang sudah kita ketahui, 80.000 jiwa tewas dalam ledakan tersebut. Tidak hanya menewaskan banyak orang tidak bersalah, bom atom yang dikenal dengan nama Little Boy ini juga menghancurkan The Former Prefectural Industrial Promotion Hall. Hebatnya, bangunan ini tidak sepenuhnya hancur sehingga ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1996 lalu.

Mengingat usianya yang mencapai ribuan tahun, miris rasanya melihat landmark bersejarah ini hancur karena perang. Lebih parahnya lagi, kebanyakan landmark ini mengalami kehancuran total yang membuatnya sulit untuk diperbaiki.

Baca Juga: Melihat Akar Permusuhan ISIS-K vs Taliban: Khilafah Lawan Imarah Islam

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya