6 Kenyataan Pahit yang Harus Manusia Terima jika Pindah ke Planet Mars

Bisakah kita tinggal di sana?

Selain Bulan, Mars juga seringkali disebut-sebut sebagai rumah masa depan manusia. Mengingat lokasinya yang tidak terlalu jauh, dan kondisinya yang jauh lebih aman daripada planet lainnya, tidak heran rasanya kalau banyak badan antariksa seperti NASA berlomba-lomba mengirimkan robot mereka untuk meneliti Planet Merah.

Sayangnya meski dalam beberapa hal planet Mars jauh lebih aman, Mars bukanlah Bumi. Tidak peduli seberapa keras usaha para ilmuwan untuk membangun pemukiman di Mars, kehidupan di sana tidak akan pernah senyaman seperti kehidupan kita di Bumi. Dilansir Space.com, berikut enam kenyataan pahit yang harus diterima manusia jika hidup di planet Mars!

1. Manusia akan merayakan pertambahan usia setiap dua tahun sekali 

6 Kenyataan Pahit yang Harus Manusia Terima jika Pindah ke Planet Marsunsplash.com/Kyle Head

Satu hari di Mars berlangsung 24 jam dan 37 menit waktu Bumi. Meski begitu karena garis edarnya jauh lebih besar dari garis edar Bumi, satu tahun di Mars setara dengan 687 hari atau sekitar 2 tahun waktu Bumi. Karena satu tahun di Mars jauh lebih panjang dari Bumi, maka bayi yang kelak lahir di planet Mars akan berulang tahun setiap dua tahun sekali. Hal itu tentu berbeda dengan manusia Bumi yang berulang tahun setiap satu tahun sekali.

2. Kamu harus mengucapkan selamat tinggal pada langit biru  

6 Kenyataan Pahit yang Harus Manusia Terima jika Pindah ke Planet Marsnasa.gov

Langit biru dengan matahari berwarna kekuningan menjadi pemandangan yang biasa bagi kita. Tapi kalau langit kemerahan dengan matahari yang berwarna biru? Nah itu baru luar biasa! Tentu aja, kamu tidak akan pernah menemukan pemandangan macam ini di Bumi, karena pemandangan ini hanya bisa ditemukan di planet Mars.

Dilansir Forbes, atmosfer Mars jauh lebih tipis dari Bumi, selain itu kandungan debu di atmosfer juga sangat tinggi sehingga menciptakan langit yang berwarna kemerahan. Ketika debu-debu berwarna merah menyerap cahaya, mereka menghasilkan warna biru disekeliling matahari.

3. Juga indahnya bulan purnama 

6 Kenyataan Pahit yang Harus Manusia Terima jika Pindah ke Planet Marsspaceref.com

Sama seperti Bumi, Mars juga memiliki satelit alami yang mengelilinginya. Bukan cuma satu, melainkan dua satelit, yakni Phobos dan Deimos. Namun berbeda dengan Bulan yang berbentuk bulat, dua satelit Mars lebih mirip seperti asteroid yang terperangkap dalam gravitasi Mars.

Dua satelit inilah kemudian secara bergantian menjaga langit Mars. Jika Phobos terbit, maka Deimos akan terbenam dan begitu juga sebaliknya. Sayangnya, pemandangan ini diperdiksi tidak akan bertahan selamanya. Pasalnya dalam waktu 30 sampai 50 juta tahun ke depan, Phobos diprediksi akan jatuh ke permukaan Mars dan hancur.

Baca Juga: Berebut ke Mars, Ini 5 Misi Eksplorasi Mars dari Berbagai Negara

4. Badai debu di Mars akan memaksa kamu untuk tinggal di rumah selama berminggu-minggu 

6 Kenyataan Pahit yang Harus Manusia Terima jika Pindah ke Planet Marssciencemag.org

Meski terlihat tenang, planet Mars sebenarnya menyimpan banyak bahaya. Salah satunya adalah badai debu yang menjadi bencana tahunannya. Bahkan tidak jarang badai ini menutupi seluruh planet dengan debu selama berminggu-minggu, dan membuat sinar matahari kesulitan untuk mencapai permukaan Mars.

Jika manusia hidup di Mars, badai debu bisa jadi masalah yang serius yang harus dihadapi. Kita tidak mungkin bisa keluar rumah, karena debu yang berterbangan akan menghalangi aktifitas kita di luar rumah.

5. Kamu harus memakai pakaian tebal ke mana-mana

6 Kenyataan Pahit yang Harus Manusia Terima jika Pindah ke Planet Marsunsplash.com/Jeffrey Blum

Kalau di Bumi kita bisa memakai pakaian apa pun yang kita mau, di Mars kamu tidak bisa seenaknya. Pasalnya suhu di Mars sangat berbeda dengan suhu Bumi. Dilansir dari Space.com, karena jarak antara Matahari ke planet Mars lebih jauh, suhu di sana juga jauh lebih dingin. Suhu rata-rata di Mars hanya -60 derajat celcius.

Di musim dingin, suhunya bisa jatuh ke titik -125 derajat celcius. Jika beruntung, kamu bisa tinggal di dekat garis khatulistiwa yang memiliki suhu 20 derajat celcius di musim panas. Namun cuaca baik itu hanya berlaku di siang hari, karena ketika malam tiba, suhu yang tadinya hangat akan kembali turun jadi -73 derajat celcius.

6. Bukan hanya itu, kamu juga harus memakai pakaian khusus 

6 Kenyataan Pahit yang Harus Manusia Terima jika Pindah ke Planet Marsunsplash.com/Nicolas Lobos

Berbeda dengan Bumi yang memiliki atmosfer yang sesuai dengan tubuh kita, atmosfer Mars sebaliknya, sangat tidak ramah bagi manusia. Tekanan atmosfer di Mars sangat rendah, belum lagi karbon dioksida yang menguasai 95 persen atmosfernya membuat darah mendidih dan kesulitan bernafas.

Karena kondisinya yang cukup ekstrim, untuk bisa bertahan hidup di Mars, kamu bukan hanya perlu baju super tebal dan hangat, tapi juga pakaian khusus. Jangan pernah nekat keluar rumah, karena tanpa pakaian khusus kita hanya akan bertahan hidup selama kurang lebih dua menit.

Terlepas dari permukaannya yang bisa dipijak, Mars sebenarnya bukan rumah masa depan yang ideal bagi manusia. Manusia mungkin bisa tinggal di sana, tapi tetap saja kita membutuhkan persiapan dan teknologi canggih sebelum memutuskan untuk pindah.

Baca Juga: Ini 10 Gambaran Ilmiah Rasanya Tinggal di Planet Mars

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya