Butuh Waktu Lama, 5 Akhir Pandemik Mematikan yang Pernah Melanda Dunia

Apakah ada titik terang untuk mengakhirinya?

Sejak COVID-19 merebak, kehidupan kita tidak lagi sama. Keadaan semakin sulit karena kita tidak bisa bergerak bebas ke mana pun kita mau tanpa merasa takut akan tertular. Namun tahukah kamu bahwa ini bukanlah pandemik pertama yang melanda warga dunia?

Jauh sebelum COVID-19 menyerang, ada beberapa pandemik mematikan lain yang pernah melanda. Namun sama seperti semua hal, wabah penyakit tersebut juga akhirnya reda. Dilansir History dan berbagai sumber lainnya, berikut lima akhir pandemik mematikan yang pernah melanda dunia!

1. Justinian Plague (542 M-750 M)

Butuh Waktu Lama, 5 Akhir Pandemik Mematikan yang Pernah Melanda DuniaJustinian Plague (thegwpf.com)

Melanda Konstatinopel pada tahun 540 Masehi, Justinian Plague merupakan salah satu pandemik paling mengerikan sepanjang sejarah manusia. Total korbannya mencapai 30 hingga 50 juta jiwa di seluruh dunia.

Justinian Plague berasal dari tikus hitam yang terinfeksi kutu. Awalnya, wabah ini menyerang para pelaut yang baru pulang dari Mesir, lalu menyebar hingga akhirnya menginfeksi warga di Eropa, Asia, Afrika, dan Timur Tengah.

Para penderitanya mengalami delusi, pembengkakan pada ketiak dan belakang telinga, demam, bahkan koma. Penyakit ini baru benar-benar hilang 3 abad kemudian, itu pun bukan karena obat.

Para ahli berpendapat, mereka yang selamat memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik sehingga penyakit ini tidak bisa menginfeksi siapa pun. Akhirnya, pandemik surut dengan sendirinya.

2. The Black Death (1347 - 1351)

Butuh Waktu Lama, 5 Akhir Pandemik Mematikan yang Pernah Melanda DuniaThe Black Death (americanscientist.org)

Berawal 12 kapal dari Laut Hitam yang merapat di Messina di Sisilia, orang-orang di dermaga dikejutkan dengan mayat-mayat yang dipenuhi bisul hitam berdarah dan pelaut sakit dengan kondisi yang sama. Tidak lama kemudian, penyakit yang menyerang para pelaut itu menular ke warga kota. Setelahnya, ia menyebar ke Prancis, Afrika Utara, Italia, dan London hingga merenggut nyawa 200 juta orang hanya dalam waktu 4 tahun.

Di tahun 1351, orang-orang masih belum juga menemukan obatnya, tapi setidaknya mereka mulai mengerti bahwa penyakit ini sangat menular. Pada akhirnya, para pejabat Venesia memutuskan untuk mengarantina setiap awak kapal yang merapat ke pelabuhan selama 40 hari demi memastikan mereka tidak membawa penyakit ke kota dan menulari warga.

Karantina memang tidak membuat penyakit ini hilang. Namun setidaknya proses tersebut memperlambat penyebaran The Black Death dan membuat keadaan jadi sedikit lebih baik.

Baca Juga: 5 Bendera Paling Kontroversial di Dunia, Buka Luka Lama Sejarah Kelam

3. The Great Plague of London (1665 - 1666)

Butuh Waktu Lama, 5 Akhir Pandemik Mematikan yang Pernah Melanda DuniaThe Great Plague of London (historytoday.com)

The Great Plague of London sebenarnya merupakan pandemik lanjutan dari The Black Death, sekaligus menjadi wabah terakhir yang diakibatkan oleh bakteri Yersinia pestis. Penyakit ini awalnya menyerang pinggiran kota London pada tahun 1664 dan baru benar-benar memasuki kota setahun kemudian.

Saat korban mulai berjatuhan, Kerajaan Inggris mulai memberlakukan karantina. Mereka yang sakit dipaksa untuk tinggal di rumah hingga sembuh. Rumah-rumah isolasi itu kemudian ditandai dengan tumpukan jerami di tiang rumah, juga salib berwarna merah yang di cat di pintu. Hiburan malam ditiadakan, pemerintah kota bahkan membantai anjing dan kucing karena menganggap hewan-hewan malang ini berkontribusi dalam penyebaran penyakit. 

Hasilnya? Pada Desember 1666, jumlah orang yang sakit mengalami penurunan, begitu juga dengan kasus kematian. Selang setahun kemudian, London dinyatakan bebas dari penyakit tersebut.

4. Cacar (1519 - 1980) 

Butuh Waktu Lama, 5 Akhir Pandemik Mematikan yang Pernah Melanda DuniaCacar (blogs.agu.org)

Hari ini, cacar bukanlah penyakit serius. Namun di abad ke 14, penyakit ini nyaris memusnahkan sebuah peradaban. Cacar diyakini pertama kali muncul sekitar 12 ribu tahun yang lalu di wilayah Mesir Kuno, lalu merambat ke Eropa di abad ke 7, sebelum akhirnya tiba di Benua Amerika pada abad ke 15. Selama itu, wabah menewaskan 90 persen populasi penduduk asli di benua tersebut.

Penyakit cacar mulai dapat teratasi ketika seorang dokter Inggris bernama Edward Jenner berhasil menemukan vaksinnya pada tahun 1796. Meski begitu, vaksin ini baru digunakan di Amerika Serikat tahun 1806, yang kemudian diikuti oleh berbagai negara dunia.

Puncaknya pada tanggal 8 Mei 1980, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)menyatakan dunia telah bebas dari cacar. Saat ini, penyakit tersebut memang masih ditemukan di beberapa negara. Namun hal itu bisa diatasi dengan baik oleh para dokter berkat berbagai pengobatan dan vaksin.

5. Kolera (1817 - 1824) 

Butuh Waktu Lama, 5 Akhir Pandemik Mematikan yang Pernah Melanda DuniaKolera (koreatimes.co.kr)

Kolera disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang hidup di perairan asin. Penyakit ini pertama kali muncul pada tahun 1817 di Delta Gangga, India. Dalam waktu singkat, kolera menyebar ke beberapa negara tetangga seperti Myanmar, Sri Lanka, bahkan sampai benua Eropa.

Selang 3 tahun kemudian, kolera sampai di Indonesia dan menewaskan sekitar 100 ribu jiwa di Pulau Jawa. Pandemik baru menunjukkan penurunan kasus setelah tahun 1824.  Hal ini diperkirakan terjadi karena musim dingin parah yang terjadi tahun 1823-1824 sehingga sungai yang menjadi "rumah" bakteri tersebut membeku.

Tidak kalah dari COVID-19, lima pandemik di atas juga membuat banyak negara kewalahan. Namun segala sesuatu juga akan ada akhirnya, begitu juga dengan yang kita hadapi sekarang ini. Kita semua bisa kok mengakhiri pandemik ini, caranya adalah dengan mengikuti protokol kesehatan, hindari berkumpul dan keluar rumah, serta melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Layak Dikenang, 10 Keluarga Paling Berpengaruh dalam Sejarah Dunia

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya