8 Fakta Julius Caesar, Diktator Terakhir Romawi yang Berakhir Tragis

Ternyata, Julius Caesar merupakan mantan Cleopatra!

Romawi Kuno menjadi salah satu peradaban besar yang menghuni masa lalu. Dan jika membahas tentang peradaban tua satu ini, maka Julius Caesar menjadi salah nama yang akan selalu muncul. Julius Caesar adalah salah satu diktator sekaligus jenderal Romawi terbaik yang pernah dimiliki oleh negara tersebut.

Berbeda dengan para raja atau pemimpin negara yang lebih banyak hidup di balik tembok istana, Julius Caesar justru memiliki segudang kisah hidup yang sangat menarik, termasuk kisah cintanya dengan sang ratu Mesir, Cleopatra. Dilansir history.com, berikut ini 8 fakta seputar Julius Caesar!

1. Julius Caesar lahir dari keluarga bangsawan 

8 Fakta Julius Caesar, Diktator Terakhir Romawi yang Berakhir Tragisyesterday.uktv.co.uk

Lahir pada tanggal 31 Juli 100 SM, Gaius Julius Caesar atau yang lebih dikenal dengan nama Julius Caesar merupakan seorang diktator sekaligus jenderal Republik Romawi yang sangat terkenal, bahkan hingga sekarang.

Sama seperti kebanyakan raja atau pemimpin lainnya, Julius juga terlahir dari keluarga bangsawan. Ayahnya adalah seorang gubernur, sedangkan sang ibu merupakan putri dari pejabat tinggi Republik Romawi.

2. Dia pernah diculik oleh sekelompok bajak laut 

8 Fakta Julius Caesar, Diktator Terakhir Romawi yang Berakhir Tragisstorytellershat.com

Pada usia 25 tahun, Julius memutuskan pergi berlayar ke pulau Rhodes untuk belajar dengan seorang ahli retorika terkenal, Apollonius. Sayangnya dalam perjalanan, kapalnya dibajak oleh sekelompok bajak laut. Julius dan penumpang kapal lain ditawan dan baru dibebaskan jika memberikan tebusan.

Uniknya, Julius justru meminta para bajak laut untuk menaikkan uang tebusannya. Sebelum dibebaskan, Julius mengatakan pada para bajak laut itu bahwa dia akan memburu mereka.

Sayang, para perompak hanya menganggapnya sebagai candaan. Kenyataannya, Julius memang kembali bersama beberapa orang dan memburu semua bajak laut yang menyanderanya.

3. Pernah memicu terjadinya perang saudara

8 Fakta Julius Caesar, Diktator Terakhir Romawi yang Berakhir Tragisplanetminecraft.com

Sebelum Julius naik ke puncak kekuasaan, pemerintahan Roma penuh dengan koruptor. Menurut Julius yang saat itu menjabat sebagai gubernur, satu-satunya cara untuk menghentikan tindak korupsi yang sudah berakar adalah dengan mengganti para senat yang korup dengan orang-orang jujur, dan untuk itu mereka membutuhkan satu pemimpin yang memiliki kekuasaan penuh.

Di saat yang sama, Roma saat itu juga sering diteror oleh suku-suku Jerman. Julius pun mengumpulkan tentaranya, bukan hanya untuk mengalahkan suku-suku Jerman tapi juga untuk menaklukkan seluruh wilayah Galia. Melihat keberhasilan dan kekuatan Julius, senat di Roma jadi sangat ketakutan.

Mereka pun meminta Julius dan pasukannya kembali ke Roma, dan menyatakan bahwa jabatan Julius sebagai gubernur sudah berakhir. Tidak ingin diperintah oleh sekelompok orang korup, Julius dan pasukannya memutuskan menyebrangi sungai Rubicon dan memicu perang saudara antara dia dan orang-orang senat.

4. Meski begitu, dia juga sangat dicintai rakyatnya 

8 Fakta Julius Caesar, Diktator Terakhir Romawi yang Berakhir Tragisancientworld.princeton.edu

Kabar baiknya, Julius dan pasukannya berhasil memenangkan perang tersebut. Pada tahun 45 SM, Julius naik sebagai diktator seumur hidup Roma. Dia kemudian mengganti semua senat korup dengan orang baru.

Julius juga berhasil mengurangi pengangguran dengan menawarkan pekerjaan pada orang miskin, melunasi hutang negara, menaikkan standar hidup orang Romawi, mendistribusikan tanah pada rakyat kelas bawah, bahkan membagikan sebagian hartanya untuk warga.

Dalam surat wasiatnya, Julius meminta agar seluruh kekayaannya diberikan pada orang-orang membutuhkan, dan menjadikan villa, taman, dan galeri seni pribadinya sebagai fasilitas umum agar semua rakyat bisa ikut menikmatinya.

Baca Juga: 7 Fakta Terselubung tentang Romawi Kuno, Jarang Diketahui!

5. Julius Caesar jugalah yang menjadi pencetus Tahun Kabisat 

8 Fakta Julius Caesar, Diktator Terakhir Romawi yang Berakhir Tragisrupertshepherd.info

Sebelum tahun 45 SM, orang Romawi Kuno menggunakan siklus bulan untuk membuat kalender. Akibatnya, satu tahun hanya terdiri dari 355 hari. Setelah Julius Caesar jadi diktator Roma, dia berkonsultasi dengan astronom Sosigenes dan akhirnya mengubah kalender lama dengan kalender Julian.

Berbeda dengan kalender lama, kalender Julian menetapkan bahwa satu tahun terdiri dari 356 hari mengikuti siklus matahari. Namun, karena Bumi membutuhkan 356 ¼ hari untuk mengelilingi matahari, Julius menambahkan satu hari ekstra yang jatuh pada akhir Februari.

Satu hari ekstra ini hanya terjadi setiap empat tahun sekali yang kemudian dikenal dengan sebutan Tahun Kabisat. Kalender Julian digunakan hingga abad 16 sebelum akhirnya digantikan dengan kalender Georgian yang kita gunakan hari ini.

6. Dia merupakan mantan kekasih Cleopatra 

8 Fakta Julius Caesar, Diktator Terakhir Romawi yang Berakhir Tragismubi.com

Julius diketahui menikah sebanyak tiga kali. Meski pernikahannya bahagia, hal itu tidak lantas membuat Julius setia. Dia memiliki banyak sekali gundik dan kekasih, termasuk Cleopatra. Pertemuan Julius dan Cleopatra terjadi di Mesir, ketika sang diktator sedang dalam misi pengejaran musuhnya.

Alih-alih menemukan buronan yang kabur, Julius malah bertemu dengan Cleopatra. Keduanya menjalin hubungan hingga akhir hayat Julius, dan memiliki seorang putra bernama Ptolemy Caesar. Selain Cleopatra, Julius juga diketahui memiliki hubungan istimewa dengan seorang perempuan bernama Servilia. Dari hubungan itu, keduanya dikaruniai seorang putra bernama Marcus Brutus.

7. Sayang, sang jenderal memiliki akhir hidup yang tragis

8 Fakta Julius Caesar, Diktator Terakhir Romawi yang Berakhir Tragishistoryextra.com

Menjadi pemimpin yang baik, bukan berarti Julius tidak memiliki musuh. Ironisnya, orang yang membenci Julius bukanlah pasukan negara lain, melainkan orang-orang terdekatnya, termasuk senat Romawi dan Marcus Brutus sang putra. Mereka diam-diam berkumpul dan merencanakan pembunuhannya.

Pada tanggal 15 Maret 44 Masehi, Julius tewas setelah ditikam sebanyak 23 kali oleh Marcus dan seorang senat lainnya. Melihat sang putra mengkhianatinya, membuat Julius terkejut. Kalimat, "Tu quoque, Brute, fili mi!" atau yang secara harfiah berarti, "Kamu juga, Brutus?" menjadi kalimat terakhir Julius sebelum meninggal.

8. Nama bulan "Juli" dipilih untuk mengenangnya 

8 Fakta Julius Caesar, Diktator Terakhir Romawi yang Berakhir Tragisinstagram.com/romancourier

Sebelum kematiannya, bulan kelahiran Julius adalah Quintilis. Dalam kalender Romawi Kuno, Quintilis adalah bulan kelima dalam satu tahun. Setelah kalender Julian berlaku, Quintilis menjadi bulan ke tujuh dalam satu tahun.

Setelah mendengar berita kematian Julius Caesar, orang-orang Romawi kemudian mengubah Quintilis menjadi Julius atau July dalam bahasa Inggris untuk mengenangnya.

 

Bagi kita, kata "Diktator" terkesan begitu negatif. Namun pada masa Romawi Kuno, seorang diktator bukanlah pemimpin kejam yang suka menindas rakyat, melainkan seorang hakim khusus yang memiliki kewenangan penuh dalam menyelesaikan sebuah masalah. Lagipula, dari beberapa fakta seputar Julius Caesar di atas, kita tahu bahwa Julius adalah pemimpin yang baik hingga akhir hidupnya.

Baca Juga: 11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak Romawi

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya