5 Sejarah dan Fakta Prom Night, Dulunya Ternyata Tradisi Bangsawan Lho

Dulu prom night jadi perayaan kedewasaan para bangsawan

Prom night merupakan sebuah pesta yang kerap diselenggarakan pihak sekolah untuk merayakan kelulusan para siswa tingkat akhir. Pesta ini biasanya dihadiri oleh para siswa dengan penampilan terbaik mereka. Misalnya, murid perempuan dengan gaunnya serta laki-laki dengan setelan jas.

Prom night juga diramaikan dengan sejumlah hiburan. Hal ini bertujuan untuk mengenang masa-masa indah selama bersekolah. Namun, tahukah kamu bahwa prom night berasal dari pesta kedewasaan para bangsawan pada zaman dahulu? Yuk, cari tahu lima sejarah dan fakta tentang prom night tersebut di bawah ini!

1. Merupakan sebuah tradisi para bangsawan 

5 Sejarah dan Fakta Prom Night, Dulunya Ternyata Tradisi Bangsawan Lhopeserta debutante ball di Queensland, Australia pada tahun 1935 (State Library of Queensland, Australia via Wikimedia Commons)

Prom night pada awalnya berakar dari sebuah pesta yang disebut debutante ball. Dilansir History, debutante ball atau coming-out party adalah sebuah gelaran pesta dansa. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan para perempuan yang telah mencapai usia dewasa dari keluarga bangsawan ke dunia sosial.

Debutante ball telah menjadi tradisi para bangsawan untuk menunjukkan identitas, status sosial, serta kekayaan keluarga mereka ke pergaulan kelas atas.

Prom sendiri merupakan singkatan dari kata promenade yang dulunya adalah gelaran acara bagi para mahasiswa berusia 21-22 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Tujuan dari acara ini sama seperti debutante ball, yaitu untuk menunjukkan etika, sopan santun, serta status sosial mereka.

Meskipun diadopsi dari debutante ball yang merupakan pesta dansa, tapi dilansir The Pirateer, promenade lebih seperti acara perjamuan teh atau tea party. Acara ini pertama kali digelar pada abad 19 di wilayah northeast.

2. Menjadi ajang untuk mencari jodoh 

5 Sejarah dan Fakta Prom Night, Dulunya Ternyata Tradisi Bangsawan Lhodebutante ball di Cloncurry, Queensland, Australia pada tahun 1953 (State Library of Queensland, Australia via Wikimedia Commons)

Debutante ball bukan hanya pesta untuk menandai seseorang telah menjadi dewasa semata. Lebih luasnya, pesta ini juga menjadi ajang untuk mencari jodoh, lho.

Para perempuan yang menggelar pesta debutante ball tidak hanya ditandai sebagai seseorang yang siap terjun ke dunia sosial. Namun, mereka juga dianggap telah memasuki usia ideal untuk menikah. Oleh karena itu, mereka akan berpenampilan all out untuk menarik perhatian para bangsawan laki-laki yang hadir.

Dilansir The Pirateer, hal tersebut kemudian diadopsi dalam perayaan prom, yaitu dengan adanya pasangan King dan Queen. Gelar King disematkan untuk siswa laki-laki terpopuler di sekolah dan gelar Queen diberikan untuk siswa perempuan yang dianggap akan sukses di masa depan. Sementara gelar King hanya dilakukan untuk bersenang-senang bagi siswa laki-laki, para siswa perempuan menganggap gelar Queen sebagai sebuah kompetisi, lho.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Unik Ini Ada dalam Pesta Pernikahan Tradisional ala Italia

3. Hanya dapat digelar oleh kalangan atas 

5 Sejarah dan Fakta Prom Night, Dulunya Ternyata Tradisi Bangsawan Lhodebutante ball yang digelar di Deutsches Theater, Munich, Jerman pada tahun 1996 (Andreas Bohnenstengel, CC BY-SA 3.0 DE via Wikimedia Commons)

Sebab biayanya yang mahal, debutante ball hanya bisa digelar oleh para bangsawan kaya pada masanya. Oleh karena itu, para masyarakat menengah yang tak mampu menggelar debutante ball, biasanya mengadakan pesta serupa di akademi pendidikan yang kemudian dikenal dengan istilah prom.

Seperti yang sempat dijelaskan sebelumnya, jika pada awalnya pesta ini hanya digelar untuk para mahasiswa yang merayakan kelulusan. Di mana mereka juga sudah berusia 21-22 tahun. Dilansir The Pirateer, barulah pada 1930-an, acara prom mulai dilakukan di sekolah menengah atas dan digelar untuk para siswa tingkat akhir yang berusia 17-18 tahun.

4. Terkesan rasis serta misoginis 

5 Sejarah dan Fakta Prom Night, Dulunya Ternyata Tradisi Bangsawan Lhodebutante ball yang digelar di Deutsches Theater, Munich, Jerman pada tahun 1996 (Andreas Bohnenstengel, CC BY-SA 3.0 DE via Wikimedia Commons)

Walaupun terdapat aturan bahwa sekolah tidak boleh membedakan siswanya berdasarkan ras, nyatanya masih ada sekolah yang membedakan pesta prom untuk siswa berkulit putih dan gelap. Dilansir History, tahun 1970 di sebuah sekolah di Mississippi, para orangtua siswa kulit putih mengelompokkan undangan khusus untuk siswa "sebangsanya".

Padahal di tahun tersebut siswa berkulit gelap mulai bergabung dalam pesta prom yang sama. Sebagai balasan dari tindakan tersebut, para orangtua siswa berkulit gelap pun menggelar pesta prom terpisah dan hanya dihadiri oleh siswa berkulit gelap.

Selain aturan yang terkesan rasis, terdapat juga aturan yang mengarah pada misoginis. Siswa perempuan dilarang untuk memakai pakaian yang terkesan maskulin. Terdapat juga aturan yang menyatakan, bahwa hanya siswa laki-laki yang diperbolehkan untuk mengundang pasangan ke pesta prom. Hal ini dipercaya jika pihak perempuan yang mengajak pasangannya ke prom, maka hubungan percintaannya akan kandas.

5. Diadopsi dan diselenggarakan di seluruh dunia 

5 Sejarah dan Fakta Prom Night, Dulunya Ternyata Tradisi Bangsawan Lhoilustrasi pasangan prom night (unsplash.com/leah hetteberg)

Saat ini, pesta prom telah merebak dan telah menjadi acara tahunan sekolah di berbagai dunia. Meski tentunya ada beberapa perbedaan tersendiri karena menyesuaikan dengan budaya negara masing-masing.

Dilansir Teen Vogue, di Jerman acara prom disebut dengan istilah abitur. Dalam pesta abitur orangtua, murid, serta para guru berkumpul untuk berdansa sambil mengakhiri waktu di sekolah bersama.

Sementara di Finlandia, istilah prom dikenal dengan nama vanhojen tanssit. Meskipun vanhojen tanssit digelar untuk merayakan kelulusan, pesta ini juga sering dijadikan sebagai perayaan bagi siswa tingkat kedua, sebelum mereka resmi menjadi siswa tingkat akhir.

Dibalik keseruannya, ternyata prom night memiliki sejarah yang panjang dan juga kurang mengenakkan. Prom night pun berevolusi dari yang hanya bisa dihadiri oleh kaum bangsawan, kini bisa terbuka untuk umum. Semasa sekolah dulu, kamu pernah ikut prom night juga, gak?

Baca Juga: Inspirasi Dress Kece Pesta Prom Night Sesuai Karakter Kamu 

Lilis Nur Mukhlisoh Photo Verified Writer Lilis Nur Mukhlisoh

Be Kind, Humble, and Love

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya