Katak Tebu Australia Mendadak jadi Kanibal, Ini Faktanya

Dalam waktu cepat tiba-tiba katak ini memakan satu sama lain

Spesies katak tebu (Rhinella marina) di Australia tiba-tiba berubah menjadi kanibal. Katak berukuran besar ini mulai memakan katak tebu lainnya. Perubahan ini terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Perubahan ini terjadi karena jenis katak ini tidak memiliki predator.

Sebenarnya ada apa? Simak informasi tentang perubahan yang terjadi pada katak ini.

1. Katak berubah secara drastis

Katak Tebu Australia Mendadak jadi Kanibal, Ini FaktanyaKatak ini mengalami perubahan perilaku dalam waktu yang tergolong cepat (dok. Australian Museum)

Perilaku katak yang memakan jenis mereka sendiri ini terjadi dalam waktu kurang dari seratus tahun. Beberapa peneliti memang pernah mengetahui kasus di mana hewan menjadi kanibal, tetapi proses ini memakan waktu yang sangat panjang. 

Penemuan ini dapat membantu peneliti untuk mengetahui proses evolusi yang menyebabkan perilaku tidak lazim ini. Jayna DeVore, seorang ahli biologi di Tetiaroa Society, yang mempelajari tentang spesies invasif, mengatakan bahwa katak-katak ini telah mencapai titik di mana mereka sendirilah musuh terburuknya.

2. Merupakan spesies invasif

Katak Tebu Australia Mendadak jadi Kanibal, Ini FaktanyaKatak tebu yang dibawa ke Australia merupakan spesies invasif (dok. WWF Australia)

Katak tebu merupakan spesies katak yang bersifat invasif. Hal ini berarti katak ini dapat merusak keseimbangan ekosistem tempat katak ini tinggal. Katak tebu dapat memakan apa pun yang muat di mulutnya. Mereka bisa menelan sampah rumah tangga, hewan pengerat kecil, hingga burung.

Katak ini berubah menjadi kanibal selama 86 tahun sejak pertama kali dilihat di Australia. Spesies lain dari katak ini berada di Amerika Selatan yang tidak seganas katak di Australia.

3. Bukan spesies asli Australia

Katak Tebu Australia Mendadak jadi Kanibal, Ini FaktanyaKatak ini dibawa oleh petani pada 1935 untuk mengontrol hama (dok. Australian Museum)

Katak tebu bukanlah hewan yang berasal dari Australia. Petani-petani membawa katak tebu yang berasal dari Amerika Selatan pada 1935. Mereka membawa katak ini untuk mengontrol hama di tumbuhan tebu, yaitu kumbang tebu (Dermolepida albohirtum).

Sayangnya, katak ini tidak mampu untuk menekan populasi kumbang tebu. Kemudian, populasi katak tebu ini meningkat dengan pesat. Hal ini terjadi karena kulit katak tersebut memiliki racun yang sangat kuat, sehingga tidak ada hewan yang menjadi predator bagi katak tebu.

Baca Juga: 10 Spesies Katak yang Sangat Unik, Ada yang Sebesar Kucing!

4. Berudunya juga kanibal

Katak Tebu Australia Mendadak jadi Kanibal, Ini FaktanyaIlustrasi berudu katak tebu (pexels.com/Chris F)

Perilaku kanibalisme ini memang terjadi pada katak dewasa. Namun, perilaku ini biasanya dilakukan oleh berudu katak tebu. Beberapa berudu yang menetas bisa memakan hampir semua telur-telur yang ada. Mereka bisa memakan lebih dari 99 persen dari sekitar puluhan ribu.

DeVore dan timnya ingin mencari tahu tentang perilaku kanibalisme ini. Ia ingin mengetahui apakah perilaku ini memang biasa terjadi di jenis katak tebu atau karena spesies katak tebu di Australia yang bersifat invasif. Setelah mengumpulkan berbagai spesies katak tebu, DeVore mendapatkan hasil bahwa berudu katak tebu Australia memiliki kemungkinan 2,6 kali lebih besar untuk menjadi kanibal, dibandingkan spesies di Amerika Selatan.

5. Perilaku ini memengaruhi aspek lain

Katak Tebu Australia Mendadak jadi Kanibal, Ini FaktanyaKatak tebu yang masih dalam tahap metamorfosis (dok. WWF Australia)

Peneliti tidak hanya dikejutkan dengan perubahan spesies yang terjadi dengan cepat. Katak ini juga mengembangkan kemampuan untuk bertahan dari kanibalisme ini. Ketika berudu yang baru menetas disatukan dengan berudu yang lebih besar, berudu kecil ini akan berkembang lebih cepat dibandingkan berudu yang ada di Amerika Selatan.

Mereka lebih cepat untuk berkembang, karena berudu-berudu ini biasanya tidak memakan berudu yang besar. DeVore mengatakan bahwa proses yang dipercepat ini akan mengurangi waktu rentan mereka terhadap perilaku kanibalisme. Berudu-berudu ini akan tetap melakukan percepatan meskipun proses ini akan mengganggu pertumbuhan katak.

Ahli biologi evolusioner Roshan Vijendravarma mengatakan bahwa perbedaan perilaku kanibalisme katak asli dan invasif ini berasal dari sifat genetik. Sifat genetik ini memungkinkan terjadinya perubahan yang sangat cepat hanya dalam beberapa generasi katak.

Bagaimana pendapatmu tentang katak yang menjadi kanibal ini? Berikan tanggapan kamu di kolom komentar.

Baca Juga: 7 Katak Paling Beracun di Dunia, Cantik tapi Mematikan

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya