5 Kisah Imam Muslim, Ulama Hadis yang Gemar Bepergian untuk Belajar 

Gurunya adalah Imam Bukhari 

Imam Muslim, ulama hadis yang dikenal oleh umat muslim bersama gurunya, Imam Bukhari, mempunyai ciri khas tersendiri dalam menyampaikan sunah-sunah Rasulullah SAW agar menjadi sebaik-baiknya manusia. Tidak hanya seorang muhadditsin, ia juga seorang hafiz yang lagi terpercaya.

Dengan mengikuti jejak Imam Bukhari sebagai ulama hadis, Imam Muslim mempunyai ciri khas tersendiri dalam menyusun karyanya serta memperkenalkan metode baru yang belum pernah ada sebelumnya. Nah, berikut kisah Imam Muslim yang gemar bepergian untuk mempelajari ilmu hadis.

1. Mulai belajar hadis sejak usia 12 tahun 

5 Kisah Imam Muslim, Ulama Hadis yang Gemar Bepergian untuk Belajar pexels.com/Abdullah Ghatasheh

Lahir di kota Nashibur, Iran, tahun 204 – 206 H, Imam Muslim mulai mempelajari hadis sejak umur 12 tahun. Mengutip dari buku karya Muhammad Abu Syuhbah yang berjudul Fi Ribbah Al-Sunnah Al-Kutub Al-Shahih Al Sittah, ia sudah mulai melakukan perjalanan untuk mempelajari hadis dari banyak guru yang tersebar di berbagai negeri. Daerah yang ia kunjungi di antaranya Iraq, Hijaz, dan Syam.

Sebelum perjalanannya untuk mempelajari hadis, faktor kota kelahirannya yang indah dan terkenal dengan pendidikan, kebudayaan, perdagangan, dan arsitektur bangunan ini, membuat Imam Muslim tumbuh dengan motivasi semangat menuntut ilmu.

2. Mempunyai banyak guru dan murid di berbagai daerah 

5 Kisah Imam Muslim, Ulama Hadis yang Gemar Bepergian untuk Belajar pexels.com/Max Fischer

Perjalanannya untuk mempelajari hadis, tentu dengan tujuan untuk menemui dan belajar dari para perawi hadis yang berkompeten. Beliau pernah ke kota Khurasan untuk belajar kepada Syaikh Yahya bin Yahya dan Syaikh Ishaq bin Rahawaih. Di Irak, beliau mendapatkan ilmu pengetahuan dari Syaikh Muhammad bin Mahran, Imam Ahmad bin Hambal, dan Syaikh Abdullah bin Maslamah, dan dilanjutkan dengan berbagai kota lainnya.

Tidak hanya mempelajari, namun juga mengajarkan hingga mempunyai murid yang juga merupakan ulama besar, di antaranya adalah Ibrahim bin Abi Thalib, Al Husain bin Muhammad, Al-Qubbani, dan Ibnu Khuzaimah.

Baca Juga: Pernah Buta, Ini 5 Fakta Imam Bukhari yang Wajib Kamu Tahu! 

3. Tidak hanya sebagai ulama hadis, namun juga hafiz yang terpercaya 

5 Kisah Imam Muslim, Ulama Hadis yang Gemar Bepergian untuk Belajar pexels.com/Pok Rie

Imam Muslim juga merupakan sosok hafiz yang terpercaya. Dikutip dari fi Rihab karya Abu Syuhbah, bahwasannya beliau sering mendapatkan pujian dan pengakuan dari ulama hadis lainnya. Seperti, Al-Khatib al-Baghdadi meriwayatkan dari Ahmad bin Salamah bahwa

“saya melihat Abu Zuhr’ah dan Abu Hatim senantiasa mengistimewakan dan mendahulukan Imam Muslim bin al-hajjaj di bidang pengetahuan hadis shahih atas guru-guru mereka pada masanya”.

Selain pengetahuannya terhadap hadis, ia juga dijuluki sebagai Muhsin Naisabur yaitu seseorang yang memiliki reputasi tinggi, namun tidak malu untuk menerima pendapat atau kebenaran dari orang lain. Bahkan ia selalu murah senyum, toleran, ramah, dan dermawan.

4. Mempunyai banyak karya yang terkenal dan masih menjadi referensi hingga saat ini 

5 Kisah Imam Muslim, Ulama Hadis yang Gemar Bepergian untuk Belajar Pexels.com/pixabay

Dikutip dari buku “Studi Kitab Hadis” karya Zainul Arifin MA, bahwasannya Imam Muslim banyak menghasilkan karya terkhusus kitab hadis. Di antaranya Jami’ as Shahih atau yang juga dikenal dengan Shahih Muslim, merupakan karyanya yang berisi kumpulan hadis dengan 15 tahun waktu pengumpulan.

Selain belajar, ia juga mulai membuat karyanya ini dengan memulai menyeleksi ribuan hadis, integritas dan kepribadian perawi hadis yang jelas intelektualnya, hingga menentukan serta mengklasifikasikan hadis sesuai dengan sistematika dan tema hadis secara teratur. Sehingga umat muslim bisa terbantu dengan mudah untuk mempelajari sunah-sunah dari Rasulullah SAW.

5. Menjaga kesucian adalah motivasi utama Imam Muslim dalam penyusunan kitab hadis 

5 Kisah Imam Muslim, Ulama Hadis yang Gemar Bepergian untuk Belajar pexels.com/Faseeh Fawaz

Dikutip dari al Kitab al Arabi dari Muhammad bin Muhammad Abu Zahw, bahwasannya sekurang-kurangnya ada dua alasan yang memotivasi Imam Muslim dalam penyusunan kitab hadisnya. Dimulai dengan pada masanya yang masih sulit mencari referensi kumpulan hadis sahih (kandungan hadis yang komprehensif dan sistematis). Dan juga pada masanya, terdapat orang-orang yang selalu berusaha membuat dan menyebarkan hadis palsu, serta mencampuradukkan antara hadis sahih dan tidak sahih.

Selain karya dari Imam Bukhari, karya kitab hadis dari Imam Muslim juga menjadi salah satu referensi umat muslim untuk mengetahui sunah-sunah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Dengan mempunyai ciri khas tersendiri dalam menyusun kitab, mudah-mudahan bisa selalu membantu kita untuk memahami dan menjalankan ibadah sesuai yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis.

Baca Juga: Cendekiawan Muslim Jalaludin Rakhmat Tutup Usia, Ini Profil Singkatnya

Maisix Dela Desmita Photo Verified Writer Maisix Dela Desmita

https://lynk.id/maisixdela

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya