Kurangi Penggunaannya! Ini 5 Fakta Mikroplastik yang Mengintai Tubuhmu

Bukan generasi micin, tapi generasi plastik...

Tingginya angka ketergantungan terhadap plastik sebanding dengan meningkatnya jumlah sampah plastik. Padahal, plastik tidak akan terurai melainkan hanya berubah ukuran menjadi partikel yang disebut dengan mikroplastik.

Penemuan yang dilakukan oleh Orb Media menyebutkan bahwa 90 persen air mineral dalam kemasan telah tercemar mikroplastik. Lalu, apa bahaya mikroplastik bagi kesehatan? Simak selengkapnya dalam artikel ini, ya.

1. Partikel mikroplastik

Kurangi Penggunaannya! Ini 5 Fakta Mikroplastik yang Mengintai Tubuhmuhttp://gowest.id

Plastik tidak dapat terurai secara alami. Ketika berada di alam, plastik hanya mengalami penguraian menjadi partikel-partikel kecil yang nyaris tidak terlihat mata manusia. Partikel dengan ukuran kurang dari 55 mm inilah yang akhirnya dikenal sebagai mikroplastik.

Laut menjadi wilayah yang paling terdampak limbah plastik. Indonesia sendiri menjadi negara terbesar kedua di dunia sebagai penyumbang sampah plastik ke perairan. Hal tersebut menyebabkan mikroplastik banyak ditemukan di lautan.

Namun tidak hanya itu, partikel mikroplastik ternyata juga ditemukan di udara. Dilansir dari laman Natural Geoscience mikroplastik dapat mencemari area setidaknya 100 kilometer dari sumbernya melalui perjalanan udara.

Mikroplastik berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua jenis, mikroplastik primer dan sekunder. Mikroplastik primer diproduksi dengan mengolah bahan polimer mentah menjadi microbeads yang digunakan untuk produk kosmetik atau perawatan tubuh, seperti scrub pada pembersih muka maupun lulur. Selain itu, diproduksi untuk industri tekstil.

Sementara, mikroplastik sekunder terbentuk dari penguraian benda berbahan plastik yang berukuran lebih besar akibat faktor alam, seperti gelombang laut, panas, maupun bakteri. Benang-benang pada baju yang berbahan poliester juga lambat laun bisa terlepas sehingga menjadi sumber pencemaran mikroplastik.

2. Mikroplastik ditemukan pada tubuh manusia

Kurangi Penggunaannya! Ini 5 Fakta Mikroplastik yang Mengintai Tubuhmuhttps://www.yukepo.com/

Ilmuwan di Kanada dalam Jurnal Environmental and Science Technology mengungkapkan bahwa pria dewasa berpotensi menelan hingga 74-121 ribu partikel mikroplastik setiap tahun. Sementara itu, orang yang sering mengonsumsi air mineral kemasan menelan hampir 90 ribu partikel mikroplastik tambahan setiap tahunnya.

Jumlah kontaminasi plastik yang masuk ke dalam tubuh sangat tergantung pada wilayah dan apa yang dikonsumsi. Mikroplastik juga ditemukan dalam tinja manusia, Dr. Phillip Schwabl dari University of Viena menyebutkan, terdapat rata-rata 20 partikel mikroplastik dalam 3,5 ons (99,2 gram) tinja pada setiap orang dari delapan grup yang ada.

Mikroplastik dapat masuk ke tubuh melalui makanan maupun udara. Bahan pangan yang berasal dari laut, seperti ikan maupun kerang rentan terkontaminasi mikroplastik. Hal itu disebabkan jumlah plastik yang mencemari laut semakin bertambah setiap tahunnya.

Beberapa partikel mikroplastik ikut tertelan atau terserap oleh hewan laut. Manusia yang mengonsumsi hasil laut yang telah terkontaminasi mikroplastik berpotensi menyerap bahan kimia dari makanan yang dikonsumsinya.

Selain itu, mikroplastik juga dapat masuk ke tubuh melalui udara. Hal ini dibuktikan dengan pekerja pabrik nilon dan poliester yang lebih berisiko terkena iritasi paru-paru akibat mikroplastik dibandingkan pekerja di bidang lain.

Baca Juga: 4 Bahaya Sedotan Plastik untuk Kesehatan, Stop Pemakaiannya

3. Mikroplastik sebagai “gizi” tambahan

Kurangi Penggunaannya! Ini 5 Fakta Mikroplastik yang Mengintai Tubuhmuhttps://beritagar.id

Makanan menjadi salah satu sumber terbesar yang memungkinkan mikroplastik masuk ke dalam tubuh. Penelitian yang pertama kali dilakukan oleh Orb Media menyebutkan bahwa kurang lebih 83 persen air di dunia telah terpapar mikroplastik, baik air yang ada di darat dan laut maupun air mineral.

Selain air mineral, mikroplastik juga telah mengontaminasi garam. Peneliti dari Korea Selatan yang bekerja sama dengan Greenpeace Asia menemukan bahwa 90 persen garam meja di dunia terkontaminasi mikroplastik. Terdapat 36 garam yang terpapar mikroplastik dari 39 keseluruhan sampel yang diuji.

Sementara itu, rata-rata garam yang terpapar mikroplastik didominasi merek-merek dari Asia. Kabar buruknya, kandungan mikroplastik garam di Indonesia menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan negara lain.

Tidak hanya itu, studi yang dilakukan oleh ilmuwan LIPI mengungkapkan bahwa ikan teri di beberapa perairan Indonesia telah terpapar mikroplastik. Kandungan mikroplastik pada ikan teri mencapai 0,25 hingga 1,5 partikel per gram dengan persentase sebesar 58-59 persen.

Meskipun masih tergolong rendah, namun hal ini perlu diwaspadai karena keberadaan plastik di lautan terus bertambah setiap harinya.

4. Dampak mikroplastik bagi kesehatan

Kurangi Penggunaannya! Ini 5 Fakta Mikroplastik yang Mengintai Tubuhmuhttps://www.honestdocs.id/

Plastik mengandung komponen penyusun yang berbahaya bagi tubuh. Bhispenol A atau BPA merupakan salah satu bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan plastik.

Plastik yang terpecah menjadi potongan lebih kecil dikhawatirkan dapat melarutkan zat kimia tersebut. Paparan senyawa BPA dapat mengganggu keseimbangan hormon terutama hormon reproduksi, menghambat pertumbuhan, dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Keberadaan partikel mikroplastik dalam waktu yang lama di dalam tubuh dikhawatirkan dapat keluar dari sistem pencernaan melalui usus, kemudian masuk ke aliran darah dan organ tubuh lainnya. Ahli ekotoksikologi dari Universitas New South Wales, Sydney, Australia mengamati adanya kerusakan fisik berupa iritasi yang ditimbulkan akibat gesekan mikroplastik pada organ tubuh manusia.

Peneliti juga menemukan tanda-tanda kandungan bahan kimia dan polutan lingkungan seperti pestisida pada permukaan mikroplastik yang tertelan. Belum dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak keberadaan mikroplastik terhadap polutan lain.

Sementara itu, menurut Stephanie Wright, seorang peneliti di King’s College London mengungkapkan bahwa belum ada bukti yang dipublikasikan mengenai dampak mikroplastik bagi kesehatan. Meski belum diketahui dampaknya secara pasti, pengaruh mikroplastik terhadap kesehatan tetap harus diwaspadai.

5. Kurangi pencemaran mikroplastik dengan hal ini

Kurangi Penggunaannya! Ini 5 Fakta Mikroplastik yang Mengintai TubuhmuHuffington Post

Belum ada solusi yang efektif untuk menurunkan penyebaran mikroplastik di lingkungan. Namun, beberapa cara berikut dapat kita lakukan sebagai upaya pencegahan.

  • Hindari penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan barang yang dapat dipakai berulang;
  • Pilah sampah plastik dan daur ulang sampah yang masih bisa dimanfaatkan;
  • Hindari pakaian yang terbuat dari bahan poliester;
  • Tidak menggunakan produk kecantikan maupun perawatan tubuh yang mengandung mikropartikel berupa scrub, seperti yang terdapat pada lulur, pembersih muka, maupun pasta gigi;
  • Menggali informasi tentang dampak pencemaran mikroplastik agar kita lebih bijak dalam menggunakan plastik;
  • Mengajak orang-orang terdekat untuk peduli pada lingkungan untuk melakukan diet plastik.

Setelah tahu dampaknya yang luar biasa bagi kehidupan alam semesta, yuk, mulai sekarang kita lebih bijak dalam menggunakan plastik. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli?

Baca Juga: Catat! Hanya Kantong Plastik yang Akan Terkena Tarif Cukai

MAYSAROH Photo Writer MAYSAROH

Menulislah maka kamu akan bahagia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya