Fakta Triantha Occidentalis, Tanaman Karnivor Terbaru

Di balik keindahan tanaman ada kengerian

Dari permukaan, terlihat tanaman yang cukup menawan dengan warna putih kuningnya yang elegan. Di balik keindahan tersebut, ada spesies tanaman pemakan daging. ItulahTriantha occidentalis, tanaman karnivor terbaru yang ditemukan kurang lebih dua puluh tahun setelah penemuan tanaman pemakan daging yang lain.

Saat membayangkan tanaman karnivor, kamu mungkin membayangkan Venus flytrap (Dionaea muscipula) atau Kantong semar (Nepenthes). Bentuk fisiknya yang unik dan cukup seram membuat kamu tidak heran mengenai makanan pilihannya.

Nah, Triantha occidentalis menjadi bukti nyata bahwa tanaman dengan rupa yang elok juga bisa menyantap daging. Berikut adalah fakta-fakta yang perlu kamu ketahui terkait tanaman yang juga disebut dengan nama Western false asphodel, dilansir Science Alert, MSN, NPR, dan Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS).

1. Sifat karnivor baru ditemukan tahun 2020

Fakta Triantha Occidentalis, Tanaman Karnivor Terbaruilustrasi Triantha occidentalis (news.wisc.edu)

Triantha occidentalis sebenarnya bukan merupakan tanaman baru. Faktanya, tanaman dengan penampilan menipu ini sudah tercatat sejak 1879. Uniknya, sifat karnivor baru diketahui ratusan tahun kemudian. Bahkan, salah satu peneliti juga mengungkapkan keterkejutannya.

"Kami tidak menyadari bahwa tanaman ini karnivor. Tanaman ini bukan ditemukan di lokasi tropis yang eksotis, melainkan di depan pintu kami di Vancouver. Kamu bisa saja berjalan keluar dari Vancouver ke lokasi lapangan ini," ujar Sean Graham, ahli botani dari University of British Columbia sekaligus salah satu peneliti studi yang dimuat di PNAS.

2. Menjebak mangsa dengan batang lengket

Fakta Triantha Occidentalis, Tanaman Karnivor Terbaruilustrasi Triantha occidentalis menjebak mangsa (pnas.org)

Tanaman karnivor memiliki 'senjata' masing-masing untuk menjebak dan memakan mangsa. Dalam kasus Triantha occidentalis, batang berbunga dengan lapisan rambut kemerahan yang lengket digunakan untuk memerangkap serangga kecil.

Batang tanaman ini tidak dapat menjebak serangga yang lebih besar. Dalam konteks tanaman karnivor ini, apa yang mungkin dianggap sebagai kelemahan malah menjadi kelebihan.

Kebanyakan tanaman pemakan daging memberi jarak antara bagian yang memangsa dan bagian yang perlu diserbuki serangga. Apabila berdekatan, bagian yang memangsa bisa secara tidak sengaja menangkap serangga seperti lebah dan kupu-kupu yang krusial sekali dalam proses penyerbukan.

Bagi tanaman lain, hal ini sangat berisiko. Namun, bagi Triantha occidentalis hal ini bukan menjadi masalah, mengingat keadaan batang yang tidak terlalu lengket. Artinya, serangga yang bertugas melakukan penyerbukan dapat lewat dengan mudah karena ukuran mereka cenderung lebih besar.

3. Habitat terletak di Amerika Utara

Fakta Triantha Occidentalis, Tanaman Karnivor Terbaruilustrasi habitat Triantha occidentalis (wfdd.org)

Tidak perlu jauh-jauh ke hutan tropis, tanaman ini dapat ditemukan di sepanjang wilayah pesisir Pasifik Amerika Utara, dari California sampai Alaska. Triantha occidentalis sering tumbuh di sekitar tanaman karnivor lainnya, seperti Butterworts (Pinguicula) dan Sundew (Drosera).

Namun, fakta bahwa tanaman dengan batang lengket juga memakan daging baru diketahui. Salah satu peneliti studi yang pertama kali disetujui PNAS pada 5 Juni 2021, Sean Graham, cukup terkejut mengetahui terdapat tanaman karnivor yang hidup di daerahnya.

Umumnya, tanaman karnivor tinggal di habitat di mana nutrisi menjadi sesuatu yang langka, sehingga praktik memakan daging dapat menguntungkan pemangsa. Ketika tanah rendah akan nutrisi (terutama nitrogen dan fosfor), tanaman harus menyantap serangga sebagai gantinya.

Baca Juga: Mengenal Venus Flytrap, Tumbuhan yang Hobi Makan Serangga

4. Bisa jadi tanda banyaknya tanaman karnivor yang belum ditemukan

Fakta Triantha Occidentalis, Tanaman Karnivor Terbaruilustrasi contoh tanaman karnivor, Venus flytrap (sciencenews.org)

"Melihat keberadaan Triantha occidentalis di dekat pusat kota besar di pesisir Pasifik, penelitian kami menjadi pengingat yang jelas bahwa tanaman karnivor lainnya mungkin masih belum ditemukan," kata tim peneliti dalam studi yang dimuat di PNAS.

Tim peneliti juga menambahkan bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang ekologi masing-masing spesies. Hal ini juga berlaku bagi tanaman-tanaman yang sebelumnya sudah diketahui. Sebab, berdasarkan yang sudah dipelajari, tanaman yang sudah tercatat sejak 1879 saja bisa mendapatkan informasi baru ratusan tahun kemudian.

5. Butuh penelitian lebih lanjut

Fakta Triantha Occidentalis, Tanaman Karnivor Terbaruilustrasi meneliti (pexels.com/Pixabay)

Masih terdapat banyak pertanyaan yang perlu dijawab. Sebagai contoh, peneliti dapat menguji kekuatan perekat dari rambut kelenjar batang dibandingkan dengan kekuatan penyerbuk dan mangsa untuk melepaskan diri dari jebakan. Percobaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan serangga yang berbeda ukuran.

Selain mengetes kekuatan perekat, peneliti merasa perlu menyelidiki apakah kerabat terdekat Triantha occidentalis juga karnivor atau tidak, serangga mana yang paling rentan dijebak, dan enzim pencernaan apa yang dihasilkan tanaman.

Melihat dari sejumlah fakta yang ada, tanaman ini sangat unik. Bagaimana pendapatmu? Apakah kira-kira akan ada penemuan yang serupa dalam lima tahun kedepan? Bagikan sudut pandangmu di kolom komentar, ya.

Baca Juga: 5 Hal Tentang Kantong Semar, Tanaman Pemburu Binatang Berusia Tahunan

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya